Kota Bima, Garda Asakota.-
Kegiatan Panen Raya Lele ini tingkat Kota Bima dipusatkan di Kelurahan Pena¬raga Kecamatan Raba Kota Bima, Kamis (26/1. Di wilayah ini terdapat kelompok ‘Kolam Terpal’ yang membudidaya Lele “Masamo”. Kepala Dinas Kelautan dan Per¬ika¬nan (DKP) Kota Bima, Ir. H. Sarafudin, MM,
mengungkapkan bahwa, kegiatan ini merupakan panen raya Lele yang pertama pada tahun 2012 sekaligus memperkenalkan dunia ikan darat dengan tekhnologi yang kita miliki saat ini. “Usaha membudidayakan Lele tentunya tidak terlalu membutuhkan biaya, cukup dengan memanfaatkan pekarangan kita bisa membudidayakannya,” ungkapnya, Kamis (26/1).
Berkat kerja keras kelompok ‘Kolam Terpal’ diakuinya cukup sukses dan direspon warga masyarakat lainnya. Hal ini, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya usaha kelompok yang mengajukan permohonan untuk ikut membudidayakan Lele ‘Masamo’ ini.
“Tentunya dalam hal bantuan ini ada batasan yang kita miliki, namun upaya maksimal tetap akan kita lakukan demi kesehjateraan masyarakat pada khusunya kelompok yang telah terbentuk. Insya’Allah usaha ini akan terus kita optimalkan bersama tim demi tujuan agar Kota Bima bisa menjadi salah satu penghasil usaha budidaya Lele,” ucapnya.
Saat ini, masyarakat banyak mengkom¬sumsi ikan laut, namun mengingat sekarang cuaca yang tidak stabil, maka pemanfaatan usaha Lele ini sangat bagus dan mempunyai prospek yang sangat tinggi. Apalagi dalam pengelolaannya cukup sederhana, dalam satu petak saja untuk kolam pembudidayaan hanya menggunakan anggaran Rp1 juta saja tapi hasilnya justeru bisa mencapai Rp1,4 juta dalam satu petak saja. “Sekarang kita berada di kelompok Kolam Terpal yang mempunyai 17 petak pembudidayaan, dan untuk hasilnya bisa mencapai 17 kali lipat yang didapatkan,” terangnya.
Ketua Kelompok ‘Kolam Terpal’, Abdul Haris, kepada sejumlah wartawan mengaku keberhasilan pihaknya itu berkat usaha dan kerja keras semua anggota dan dukungan yang diberikan oleh DKP dan dukungan penuh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abi¬din. Hasil nyata yang diperoleh kelompok¬nya saat ini, panen Lele mencapai 200 kg dalam bulan Januari dari total dua ton Lele yang akan diproduksi. “Sehingga pangsa pasar terus kita promosikan agar masyara¬kat mengenal Lele karena kualitasnya sangat tinggi,” akunya. Meskipun minat konsumsi masyarakat kurang menentu, namun pihaknya bersama tiga kelompok lainnya tetap optimis akan keberhasilan usaha ini. “Adapun aharapan kami saat ini kepada Bapak Walikota Bima agar dapat menca¬nangkan atau setidaknya mendorong minat makan pegawai lewat promosi, terutama pada lingkup pemerintah.
Yahh, kalau bisa setiap pegawai lingkup Pemkot mengkon¬sumsi Lele dalam satu bulan hanya satu kilo saja, sehingga kelompok bisa terbantu,” harap pria lima anak ini kepada wartawan. (GA. 334*)
Kegiatan Panen Raya Lele ini tingkat Kota Bima dipusatkan di Kelurahan Pena¬raga Kecamatan Raba Kota Bima, Kamis (26/1. Di wilayah ini terdapat kelompok ‘Kolam Terpal’ yang membudidaya Lele “Masamo”. Kepala Dinas Kelautan dan Per¬ika¬nan (DKP) Kota Bima, Ir. H. Sarafudin, MM,
mengungkapkan bahwa, kegiatan ini merupakan panen raya Lele yang pertama pada tahun 2012 sekaligus memperkenalkan dunia ikan darat dengan tekhnologi yang kita miliki saat ini. “Usaha membudidayakan Lele tentunya tidak terlalu membutuhkan biaya, cukup dengan memanfaatkan pekarangan kita bisa membudidayakannya,” ungkapnya, Kamis (26/1).
Berkat kerja keras kelompok ‘Kolam Terpal’ diakuinya cukup sukses dan direspon warga masyarakat lainnya. Hal ini, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya usaha kelompok yang mengajukan permohonan untuk ikut membudidayakan Lele ‘Masamo’ ini.
“Tentunya dalam hal bantuan ini ada batasan yang kita miliki, namun upaya maksimal tetap akan kita lakukan demi kesehjateraan masyarakat pada khusunya kelompok yang telah terbentuk. Insya’Allah usaha ini akan terus kita optimalkan bersama tim demi tujuan agar Kota Bima bisa menjadi salah satu penghasil usaha budidaya Lele,” ucapnya.
Saat ini, masyarakat banyak mengkom¬sumsi ikan laut, namun mengingat sekarang cuaca yang tidak stabil, maka pemanfaatan usaha Lele ini sangat bagus dan mempunyai prospek yang sangat tinggi. Apalagi dalam pengelolaannya cukup sederhana, dalam satu petak saja untuk kolam pembudidayaan hanya menggunakan anggaran Rp1 juta saja tapi hasilnya justeru bisa mencapai Rp1,4 juta dalam satu petak saja. “Sekarang kita berada di kelompok Kolam Terpal yang mempunyai 17 petak pembudidayaan, dan untuk hasilnya bisa mencapai 17 kali lipat yang didapatkan,” terangnya.
Ketua Kelompok ‘Kolam Terpal’, Abdul Haris, kepada sejumlah wartawan mengaku keberhasilan pihaknya itu berkat usaha dan kerja keras semua anggota dan dukungan yang diberikan oleh DKP dan dukungan penuh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abi¬din. Hasil nyata yang diperoleh kelompok¬nya saat ini, panen Lele mencapai 200 kg dalam bulan Januari dari total dua ton Lele yang akan diproduksi. “Sehingga pangsa pasar terus kita promosikan agar masyara¬kat mengenal Lele karena kualitasnya sangat tinggi,” akunya. Meskipun minat konsumsi masyarakat kurang menentu, namun pihaknya bersama tiga kelompok lainnya tetap optimis akan keberhasilan usaha ini. “Adapun aharapan kami saat ini kepada Bapak Walikota Bima agar dapat menca¬nangkan atau setidaknya mendorong minat makan pegawai lewat promosi, terutama pada lingkup pemerintah.
Yahh, kalau bisa setiap pegawai lingkup Pemkot mengkon¬sumsi Lele dalam satu bulan hanya satu kilo saja, sehingga kelompok bisa terbantu,” harap pria lima anak ini kepada wartawan. (GA. 334*)
