Kota Bima, Garda Asakota.-
Peletakan batu pertama pembangunan mushalla SDN-43 Kelurahan Melayu Kota Bima dihelat, Rabu (1/2), oleh Wakil Wali¬kota, H.A. Rahman H. Abidin, disaksikan oleh seluruh guru, karyawan serta pelajar SDN-43 maupun sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Kepala SDN-43 Kobi, H. A. Latif, S.Pd, menjelaskan bah¬wa pembangunan mushalla ini merupakan bagian dari visi SDN-43 untuk membangun umat baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
“Khususnya masyarakat di Kelurahan Melayu yang terkenal religius dan sangat dinamis kehidupan beragamanya,” ujarnya.
Diakuinya, kelurahan Melayu merupa¬kan tempat pertama kali masuknya para pesiar agama Islam, baik dari Sumatera yang merupakan suku Melayu, hal ini pulalah yang menjadi dasar nama kampung yang selanjutnya dinamai Kampung Melayu ini. Adapun yang melatar belakangi pem-bangunan mushalla ini, jelasnya, yaitu seba¬gai rumah ibadah untuk menghidupkan ke¬giatan keagamaan, dan membangun keber¬samaan seperti yang ditunjukkan oleh masya¬ rakat dan komunitas SDN-43 Kota Bima. “Maka dari itu, mushalla yang di¬bangun ini sekaligus monumen untuk menge¬nang para pesiar Islam Melayu dulu,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota, H.A. Rahman H. Abidin, mengungkapkan bahwa, pembangunan rumah ibadah ini merupakan bagian dari kecerdasan intelektual, namun akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan ke¬cer¬dasan spiritual. Menurutnya, perkem¬bangan dunia saat ini banyak berimplikasi buruk dengan terjadinya degradasi moral masyarakat seperti antara lainnya, indikasi dengan merebaknya berbagai penyakit sosial, termasuk maraknya budaya kekera¬san yang berujung tindakan anarkis. “Karena salah satu penyebabnya adalah kecerdasan spiritual yang semakin menurun, sehingga segala masalah kerap disikapi dengan gelap mata. Padahal ketenangan dan kebersamaan merupakan salah satu modal utama pembangunan,” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa, Sekolah Dasar (SD) merupakan permulaan untuk menempa generasi, dan oleh karenanya sudah semestinya fasilitas pada tingkat SD harus dibangun sebaik mungkin, terutama tempat ibadahnya. “Agar pendidikan akhlak dapat ditanamkan semenjak dini kepada siswa. Kini Pemerintah Kota Bima kedepannya akan membangun wacana untuk setiap Sekolah Dasar(SD) yang berada di Kota Bima dapat memiliki bangunan mushalla, meskipun pembangunannya nanti dilaksana¬kan dengan dana stimulan. Kami berharap rencana ini dapat dilaksanakan tentunya dengan meminta dukungan dan bantuan dari semua lapisan masyarakat,” pria yang akrab disapa Aji Man ini. (GA. 334*)
Peletakan batu pertama pembangunan mushalla SDN-43 Kelurahan Melayu Kota Bima dihelat, Rabu (1/2), oleh Wakil Wali¬kota, H.A. Rahman H. Abidin, disaksikan oleh seluruh guru, karyawan serta pelajar SDN-43 maupun sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Kepala SDN-43 Kobi, H. A. Latif, S.Pd, menjelaskan bah¬wa pembangunan mushalla ini merupakan bagian dari visi SDN-43 untuk membangun umat baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
“Khususnya masyarakat di Kelurahan Melayu yang terkenal religius dan sangat dinamis kehidupan beragamanya,” ujarnya.
Diakuinya, kelurahan Melayu merupa¬kan tempat pertama kali masuknya para pesiar agama Islam, baik dari Sumatera yang merupakan suku Melayu, hal ini pulalah yang menjadi dasar nama kampung yang selanjutnya dinamai Kampung Melayu ini. Adapun yang melatar belakangi pem-bangunan mushalla ini, jelasnya, yaitu seba¬gai rumah ibadah untuk menghidupkan ke¬giatan keagamaan, dan membangun keber¬samaan seperti yang ditunjukkan oleh masya¬ rakat dan komunitas SDN-43 Kota Bima. “Maka dari itu, mushalla yang di¬bangun ini sekaligus monumen untuk menge¬nang para pesiar Islam Melayu dulu,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota, H.A. Rahman H. Abidin, mengungkapkan bahwa, pembangunan rumah ibadah ini merupakan bagian dari kecerdasan intelektual, namun akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan ke¬cer¬dasan spiritual. Menurutnya, perkem¬bangan dunia saat ini banyak berimplikasi buruk dengan terjadinya degradasi moral masyarakat seperti antara lainnya, indikasi dengan merebaknya berbagai penyakit sosial, termasuk maraknya budaya kekera¬san yang berujung tindakan anarkis. “Karena salah satu penyebabnya adalah kecerdasan spiritual yang semakin menurun, sehingga segala masalah kerap disikapi dengan gelap mata. Padahal ketenangan dan kebersamaan merupakan salah satu modal utama pembangunan,” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa, Sekolah Dasar (SD) merupakan permulaan untuk menempa generasi, dan oleh karenanya sudah semestinya fasilitas pada tingkat SD harus dibangun sebaik mungkin, terutama tempat ibadahnya. “Agar pendidikan akhlak dapat ditanamkan semenjak dini kepada siswa. Kini Pemerintah Kota Bima kedepannya akan membangun wacana untuk setiap Sekolah Dasar(SD) yang berada di Kota Bima dapat memiliki bangunan mushalla, meskipun pembangunannya nanti dilaksana¬kan dengan dana stimulan. Kami berharap rencana ini dapat dilaksanakan tentunya dengan meminta dukungan dan bantuan dari semua lapisan masyarakat,” pria yang akrab disapa Aji Man ini. (GA. 334*)
