Dompu, Garda Asakota.-
Pekerjaan penanganan pengaspalan ruas jalan sebanyak 16 titik yang menelan biaya meliyaran rupiah oleh PT. Harapan Putra diduga bermasalah. Pasalnya, hampir semua ruas jalan yang diaspal itu mengalami kerusakan karena disinyalir dipaksakan aspal ketika hujan. Diduga pula pekerjaan pengaspalan banyak yang rusak karena Lapisan Pondasi Agerganya (LPA) belum padat dan belum siap untuk dilakukan pengaspalan.
Berdasarkan informasi yang diserap wartawan, seharusnya sebelum diaspal tanah tersebut harus digali dan dibuang, baru dihamparkan LPA.
Pihak PT. Harapan Putra, melalui Arif, ketika ditemui di ruang kerjanya oleh watrawan media ini mengarahkan agar menanyakan persoalan itu ke pihak Dinas PU saja melalui Bidang Binamarga. “Mereka bagian tehniknya yang lebih tahu,” ucapnya mengarahkan wartawan.
Sementara Kadis PU melalui Kabid Binamarga, Drs. H. Sudirman HAR, menje¬laskan bahwa beberapa pekerjaan pengaspa¬lan yang rusak dan tidak merata itu disebab¬kan karena cuaca/hujan sehingga berpenga¬ruh pada kualitas proyek. “Memang peng¬aspalan agak tidak rata, karena faktor cuaca, juga karena desakan dari masayarakat yang ingin cepat diaspal ruas jalan (gang) tempat mereka tinggal,” jelasnya. Namun alasan pihak PU tersebut dibantah oleh salah satu warga masyarakat Kelurahan Karijawa. Diakuinya, warga masyarakat sangat senang ketika gang-gang diaspal, tapi bukan berarti dikerjakan asal-asalan sehingga kadang halus kadang kasar. (GA. 555*)
