-->

Notification

×

Iklan

Olimpiade Fisika Dunia di NTB Berlangsung Sukses

Tuesday, January 10, 2012 | Tuesday, January 10, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-20T04:01:59Z
Mataram, Garda Asakota.-



Olimpiade Fisika Dunia atau World Physics Olympiade (WoPho) pelaksanaan¬nya telah ditutup secara resmi oleh Gubernur NTB, DR. TGH. M. Zainul Majdi, MA., serta dihadiri juga oleh Wakil Gubernur NTB, H. Badrul Munir, inisiator WoPhO dari Indonesia Prof Yohanes Surya dan sejumlah pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.pada Senin lalu di Hotel


Lombok Raya Mataram (02/01) malam
Suatu kebanggaan tersendiri bagi Pro¬vinsi NTB bisa menyelenggarakan kegiatan yang bersifat Internasional seperti ini dengan menghadirkan 142 peserta yang berasal dari Turki, China, Kazakstan, Slovakia, Estonia, Hong Kong, Singapura, Hungaria, Belarusia, Jerman, Brasil, Polandia dan Indonesia, dan diselenggarakan sejak tanggal 28 Desember lalu dan penyelenggaraannya pun berlangsung dengan sukses.


WoPhO 2011 yang mengusung semangat Beat the champion adalah kompetisi fisika individual untuk siswa sekolah menengah dan diinisiasi Yohanes Surya, pendiri Seko¬lah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya dan pemilik Surya Institute. Dalam penyelenggaraan WoPho, Christian George Emor berhasil menyabet salah satu dari dua (2) medali emas Indonesia WoPho. 



Ia juga berhasil menyabet predikat The Best of The Best Eksperimental dan The Best Host participant untuk WoPhO 2011 dan berhak mendapatkan hadiah sebesar 5.000 dolar AS dari Blibli.com. Sementara Ye Kexin dari China berhasil meraih medali emas dan menyabet dua predikat juara terbaik. Ye sendiri mendapatkan uang tunai 15.000 dolar AS yang diserahkan oleh Gubernur NTB pada acara penutupan Senin (02/01) malam lalu.


Iniasiator WoPhO, Prof Yohanes Surya, mengatakan, Yi Kexin meraih dua predikat terbaik pada WoPhO 2011 karena mendapatkan nilai tertinggi dari 125 peserta yang berasal dari 15 negara.


 
Ia menyebutkan, tim juri sebanyak 19 orang yang diantaranya Prof Mate Vigh dari Hungaria, Dr Viktor Ivanov dari Bulgaria, Prof Ruo Peng Wang dari Cina, Dr Oki Gunawan dari Indonesia dan Erwin Handoko Tanin dari Indonesia memutuskan sebanyak 11 siswa meraih medali emas termasuk Ye Kexin, 12 siswa meraih medali perak dan 11 siswa meraih medali perunggu. Kesebelas emas itu terbagi kepada Cina, Estonia, Jerman, Hungaria dan Slovakia yang masing-masing mendapatkan satu emas, sedangkan Rusia, Indonesia dan Singapura meraih dua emas.



Sementara, Indonesia juga meraih dua perak di ajang ini. Para siswa peraih medali emas berasal dari negara berbeda, yakni China satu orang, Estonia satu orang, Jerman satu orang, Hungaria satu orang, Rusia dua orang, Indonesia dua orang, Singapura dua orang, Slovakia satu orang.


Medali perak diraih oleh satu orang siswa dari Singapura , diikuti dari Indonesia dua orang, Polandia dua orang, Bulgaria dua orang, Kazahkstan dua orang, Belarusia satu orang, Bulgaria satu orang, Jerman satu orang. Untuk siswa peraih medali perunggu berasal dari Rusia satu orang, Hungaria satu orang, Indonesia tujuh orang, Hongkong satu orang, Turki satu orang. 


Selain meraih medali emas, siswa dari Indonesia, atas nama Christian George Emor, juga menya¬bet predikat The Best of The Best Ekspe¬rimental. Siswa peraih medali emas di IPhO Zagreb, Kroasia 2010, tersebut juga menya¬bet predikat The Best Host Participant untuk WoPhO 2011 dan mendapat hadiah sebesar 5.000 dolar Amerika Serikat dari Blibli.com.



Pengalungan medali bagi seluruh siswa peraih medali perunggu dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB H Lalu Syafi‘i, dan pengalungan medali perak dilakukan oleh Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir.
Untuk pengalungan medali emas dila¬kukan oleh masing-masing sponsor penyan¬dang dana sesuai dengan nama yang terukir di medali emas yang terbuat dari kristal, seperti Hermawan Kartajaya, G. Sulistti¬yanto, Anugerah Pekerti, Hadi Surya, Yaya¬san A dan A Rachmat, Pemerintah Kabu¬paten Manokwari, Indocement, PT AKR Corporindo Tbk, Ganesha Operation, PT Metiand Tbk. Sementara pembuat soal yang meraih penghargaan berupa uang tunai sebe¬sar 25.000 dolar AS dari Bank Mayapada Internasional Tbk, diraih oleh Dr Oki Gunawan, alumni TOFI 1993. 



Ia berhasil mem¬buat soal eksperimen A Rotary Magnetic Drag System for Conductivity Measurement yang menurut tim juri sangat luar biasa. Pembuat soal dari Indonesia yang juga mendapat penghargaan dari sponsor berupa uang tunai sebesar 25.000 dolar AS dari PT Medco Energi Internasional, adalah Edwin Handoko Tanin seorang siswa SMA dan Andika Putra, alumni TOFI 2004, kare¬na soal eksperimen yang dibuatnya Experiment on Granular Material dinilai luar biasa.


 
Annisa Siswa SMAN-1 Bolo Wakili Kab. Bima
Sementara itu, dari sekian peserta yang mengikuti ajang Olimpiade Fisika Dunia, prestasi membanggakan ditorehkan oleh siswa SMA Negeri Bolo Kabupaten Bima, karena terpilih mengikuti lomba Olimpiade Internasional Fisika yang berlangsung di Hotel Lombok Raya dari tanggal 28 Desem¬ber 2011 hingga 3 Januari 2012. Annisa Turraihan (16-thn) kelas 11 akselerasi yang merupakan putri dari pasangan Burha¬nuddin, S.Pd.Fis dan Rohannah, S.Pd. merupakan salah seorang siswa terbaik Indonesia bersaing dengan siswa dari 15 Negara. Walaupun belum bias mendapatkan prestasi yang terbaik di ajang tersebut, tetapi hal ini merupakan suatu prestasi tersendiri bagi dunia pendidikan di Kabupaten Bima khususnya lagi bagi SMA Negeri 1 Bolo.



Kepada wartawan, Annisa Turraihan yang mempunyai hobby membaca dan ber¬nyanyi ini mengungkapkan perasaan senang dan bangganya bisa mengikuti Olimpiade Internasional ini. “Saya tidak pernah mem¬bayangkan bisa mengikuti lomba kelas Inter¬nasional seperti ini. 



Banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan dan mudah-muda¬han apa yang saya alami ini bisa memberi-kan inspirasi kepada adik-adik saya yang lainnya untuk dapat belajar yang lebih giat lagi sehingga kedepan nantinya kabupaten Bima bisa lagi mengirimkan wakilnya di ajang Olimpiade Internasional dan mem¬berikan prestasi yang terbaik,” akunya.
 
Menurutnya, keberhasilannya sekarang selain hasil bimbingan dari seluruh guru-guru di SMA Bolo, juga yang luar biasa adalah dukungan peran orang tua yang luar biasa dalam memberikan dorongan dan motivasi kepadanya. Fasilitas-Fasilitas pendidikan dalam era tekhnologi sekarang sangat membantu sekali menambah wawa¬san dan pengetahuan.

 
“Kebetulan kedua orang tua saya Guru dan khususnya Bapak saya adalah guru Fisika di SMP Negeri 1 Bolo,” katanya seraya berharap untuk tahun depan ada lagi siswa di Kabupaten Bima khususnya SMA 1 Bolo yang bisa mengikuti Olimpiade ini, sebab tahun depan ini tempat penyelengga¬raannya di Indonesia lagi yaitu di Manok¬wari Propinsi Papua. 



“Makanya dari seka¬rang bagi adik-adik dibawahnya untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi. Kalau persiapan dilakukan dengan maksi¬mal disertai dengan tekad yang kuat untuk berprestasi bukan hal yang tidak mungkin adik-adik dibawah saya ini bisa memberikan prestasi yang terbaik untuk dirinya maupun bangsa yang kita cintai ini,” harapnya.



Kepala SMA Bolo kepada Garda Asakota, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan salah satu siswanya mengikuti Olimpeade Internasional ini. Dia berharap prestasi yang diraih oleh Annisa ini akan memberikan inspirasi dan dorongan kuat bagi siswa-siswa yang lainnya untuk belajar dengan giat lagi. 

“Kami sebagai tenaga pendidik yang memang diberikan tanggung jawab untuk mendidik siswa ini pasti akan memberikan yang terbaik bagi mereka. Khususnya di SMA 1 Bolo ini dalam rangka terselenggaranya pendidikan yang baik seca¬ra maksimal kami memberikan pelayanan kepada siswa-siswa kami,” ungkapnya.



Sekarang ini fasilitas yang dimiliki oleh SMA Bolo ini cukup memadai walaupun masih banyak yang perlu disediakan dalam rangka terselenggaranya proses belajar mengajar yang memadai. Pihaknya telah memiliki ruang Bahasa, TIK, Multi Media dan lain-lainnya, bahkan akhir-akhir ini SMA 1 Bolo mendapatkan bantuan dana social dari APBN-P tahun 2011 untuk mem¬bangun ruang kelas baru (RKB) termasuk meubelernya sebesar Rp 240 juta dan reno¬vasi tiga ruang kelas dengan anggaran Rp150 juta. 


“Pengerjaan proyek swakelola dengan anggaran ini sekitar 70 persen telah dilaksanakan. Malahan dari volume peker¬jaan khususnya untuk renovasi dengan ang¬garan sebesar itu kami dibantu oleh orang tua siswa dalam hal anggarannya menambah volume pekerjaannya menjadi 4 kelas ditam¬bah lagi dengan Toilet sebanyak empat pintu sehingga nantinya diharapkan siswa dapat melakukan aktivitas KBM-nya dengan nyaman,” pungkasnya. (GA. 211/321*)
×
Berita Terbaru Update