-->

Notification

×

Iklan

KINERJA HUMAS SEBAGAI SUMBER INFORMASI DAN GARDA ENGETAHUAN

Tuesday, January 10, 2012 | Tuesday, January 10, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-01-09T23:48:54Z
Dr. Mariani
Dalam abad yang sudah dipenuhi oleh komu¬nikasi, maka kita meng¬ajar diri kita untuk me¬matikan dan tak harus ambil pusing dengan sebagian besar dari ko¬munikasi, karena komuni¬kasi adalah darah orga¬nisasi pemerintah, perusaan swasta atau kelompok golongan tertentu yang kesemuanya mempunyai kepentingan untuk menginformasi berbagai aspek manajemen. Artinya, semua komunikasi mempunyai dua sisi yaitu isi dan proses. Isi adalah apa yang anda ucapkan, kata-kata yang anda pilih,
lisan maupun tertulis. Sedangkan proses adalah bagaimana pesan itu anda ucapkan. Yang tak kalah penting adalah bagaimana orang lain melihat ekspresi bahasa tubuh, nada suara, dan kata-kata pada saat komu¬nikasi. Pada era sekarang mengelola organisasi/perusahaan atau lembaga pendi¬dikan diperlukan upaya memadukan antara kepentingan sosial dengan pendekatan promosi dan pemasaran yang memadukan antara kepentingan organisasi dengan kebutuhan masyarakat/publik yang mampu menawarkan karakteristik dari organisasi mereka. Ini adalah salah satu teknik dan cara mengelola informasi komunikasi yang profesional, efisien, dan efektif kepada publik internal, seperti pada lembaga pendidikan; anak didik, tenaga pengajar, dan karyawan; dan kepada publik eksternal, seperti; masyarakat, instansi pemerintah, dan dunia usaha/perusahaan. Kesemuanya ini perlu adanya bagian yang menangani secara strategis dan serius menggarap program tersebut yakni hubungan masyarakat (HUMAS).
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pranata humas didasarkan pada Keputusan Menpan Nomor 117 tahun 2003. Yang memiliki kualifikasi; pertama, pranata humas yang mempunyai kualifikasi teknis atau penujang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengeta¬huan teknis di bidang keHumasan (pasal 1 ayat 5); kedua, pranata humas tingkat ahli adalah pranata humas yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keHumasan (pasal 1 ayat 6).
Kegiatan humas dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen Humas yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya, kemudian adanya pertukaran pendapat, pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti kedua belah pihak melalui sistem saluran TV, media massa atau media non massa yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk kegiatan komunikasi dua arah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan staf Humas dalam manajemen teknis dan berbagai kete¬rampilan manajerial, serta penuh konsentrasi dari pihak praktisi Humas untuk mengelola program kerja Humas dalam upaya pencapaian tujuan atau sasaran sebagaimana yang direncanakan. Dalam merencakan program kegiatan Humas dapat melakukan tekhnik seperti; merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok masyarakat, organisasi yang menjadi sasaran; menganalisis tentang tingkat opini publik, baik ke dalam maupun keluar; menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan; dan menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian yang diperlukan. Artinya, kegiatan Humas bertujuan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat, atau instansi pemerintah, dan perusahaan yang dimaksudkan, untuk menciptakan citra yang positif pada masing-masing organisasi tersebut sehingga masyarakat akan memberikan kepercayaan dan dukungan terhadap program kerja, produk yang dihasilkan.
Ada dua program yang perlu diperhatikan oleh Humas yaitu; pertama program kerja yang bersifat preventif, program yang mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan organisasi; kedua program yang bersifat remedial, yaitu untuk tujuan perbaikan atas situasi dan kondisi yang ada saat itu (saat meliput). Selain itu yang tidak kalah pentinga yaitu mengenai budget yang seharusnya dimasukkan dalam rencana program Humas setahun dimuka bagi perusahaan yang sedang berjalan dengan efisien melalui proposal yang ditetapkan.
Media sebagai salah satu alat dan sarana Humas untuk menyampaikan informasi, publikasi, dan promosi kepada publik internal dan publik eksternal, tentu saja dibutuhkan keterampilan yang bisa menulis berita sebab menulis berita sangat berbeda dengan menulis jenis-jenis penulisan yang lain. Penulis berita harus memiliki karakteristik dan unsur-unsur baik secara formal maupun substansinya yakni 5W + 1H artinya, What (apa), Who (siapa), Why (mengapa), Where (dimana), When (kapan), dan How (bagaimana). Karena salah satu kunci sukses Humas sebagai sumber berita dalam membuat siaran pers (press release), mengadakan konfrensi pers atau temu pers, wawancara khusus, perjalanan pers, sponsor lomba jurnalistik, dan mengunjungi kantor pers. Artinya ada kerja sama antara Humas dengan media cetak dan elektronik baik di organisasi pemerintah, lembaga pendidikan maupun perusahaan swasta.
Ada banyak pertanyaan yang muncul seperti; Dapatkah Humas memberikan lebih banyak pengakuan bagi organisasi atau perusahaan tentang produk atau pelayanan anda atau pelayanan baru pada anda?; dapatkah Humas mempengaruhi opini publik atau pembuatan peraturan yang menguntung¬kan anda?. Saya kerap kali berpikir bahwa merupakan hal yang aneh karena kenyataan bahwa hubungan masyarakat yang mengha¬biskan banyak tenaga membuat perusahaan, produk, orang serta gagasan menjadi terkenal, tidak pernah melakukan pekerjaan yang baik sekali untuk membuat dirinya terkenal atau dipahami. Humas memang agak misterius bagi banyak orang, termasuk chies executive officer beberapa perusahaan dengan staf humas yang besar. Saya sudah bertemu dengan banyak CEO yang tidak tahu persis apa yang dilakukan oleh orang-orang humas atau apa yang bisa diperintahkan kepada orang humas mereka. Kadang sering terjadi orang humas dipekerja¬kan oleh ekseskutif yang tidak tahu apa tentang Humas atau bagaimana mengenai orang-orang humas, atau bagaimana mengenali orang humas yang profesional dan berke¬mampuan tinggi. Di sini di munculkan satu kelien seperti David Sarnoof. Dia adalah seorang yang memberikan kesan dirinya begitu jelas dalam ingatan setiap orang yang ditemuinya. Dan tidak semua orang menyukainya, tetapi tidak ada satu pun yang pernah melu¬pakannya. Dia adalah pendiri utama jaringan Radio dan TV NBC, sekaligus presiden direktur dan chief executive officer RCA dalam waktu yang lama sekal, berperawakan pendek, serta jenius, dia orang yang tidak mudah disenang¬kan hatinya, dan orang-orang di Byoir sering terpaksa berjuang keras untuk memuaskannya. Dalam peraga Dunia Kedua dia banyak mem¬bantu Presiden Roosevelt dalam menangani persoalan-persoalan komunikasi tertentu. Dari contoh ini aku berharap pendiri/memilik media cetak dan elektornik, dapat secara profesional dalam mengelola perusahannya (Lombok Pos, Garda Asakota, Bimeks dl-nya). Ini adalah kisah seorang Presiden Roosevelt yang meng¬haruskan pidato Jendral (David Sarnoof) harus dimuat pada halaman pertama, jendral tersebut telah merencanakan untuk mengucapkan pidato besar di Atlanta mengenai komunikasi di tahun 2000. Harus ingat dan diperhatikan bahwa dalam keadaan apa pun, publik rasanya tidak mungkin percaya kepada pernyataan yang tidak bersalah tampa dukungan dari sebuah organisasi yang mampu menyuarakan kebenaran baik secara individu maupun lekompok dari setiap persoalan yang dimunculkan atau disuarakan. Jika publik harus memilih antara pernyataan dari instansi pemerintah atau perusahaan swasta. Artinya, Pekerjaan humas pada setiap editor, setiap produser berita TV, setiap hari berurusan dengan dua pertanyaan yaitu mengapa dan mengapa sekarang?. Sebab berita yang akan dimuat atau ditayangkan terjadi kemarin, meski sekarang sudah dapat diperoleh berita mutlak (live). Karena, banyak CEO perusahaan besar, bahkan yang paling baik dan paling cemerlang masih memerlukan pendidikan seperti itu. Sebagai seorang profesional Humas, anda bisa sering mendapatkan diri sendiri dalam peranan sebagai guru. Sehinga dapat dikatakan hubungan masyarakat (Humas) adalah profesi yang aneh dalam beberapa segi, karena dalam profesi tersebut mereka berusaha melakukan tindakan melancarkan promosi, merencanakan konfrensi pers, mengusahakan liputan untuk tujuan ini dan itu. Tetapi ada kalanya para jurnalis humas ini pada suatu saat harus menempatkan dirinya pada posisi yang berlawanan yaitu menasihatkan tidak diambil tindakan (seperti: ketika pejabat negara mencekal atau mengatakn media TV/Cetak jangan menyuaran isu fitnah atau semacamnya). Dan “hubungan masyarakat adalah peri ibu pengasuhnya”.
Pasti sudah menjadi jelas sekarang bahwa kita optimis tentang masa sekarang dan masa depan hubungan masyarakat bahwa profesi ini sudah banyak kemajuan dengan kemujuran akan terus tumbuh dan menjadi besar dan lebih kuat dalam tahun-tahun yang akan datang. Perubahan yang berguna dari sebuah agen humas lebih tahu mengenai mempekerjakan dan melatih orang-orang humas yang baik daripada eksekutif perusahaan pada umumnya yang bertangung jawab atas staf/karyawannya. Bahwa akan semakin banyak terjadi perkawinan antara agen humas dan periklanan karena tuntutan pasar.
Humas diharapkan dapat memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau program kerja kehumasan untuk memperbaiki atau mempertahankan nama baik, keprcayaan dan citra organisasi pemerintah dan perusahaan terhadap publiknya, termasuk menjembatani atau menyerasikan antara kebijaksanaan/keputusan dengan kepentingan dan keinginan masyarakat sekaligus upaya memperoleh dukungan dan partisipasi masyarakat. Humas di lembaga/instansi pemerintah dan swasta dapat menggunakan strategi yang bisa melan¬carkan kinerja dalam pendekatan kemasya¬rakatan, pendekatan persuasif, sosialm kerja¬sama yang harmonis , dan koordinasi sesuai budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masya¬rakat. Hal ini diperlukan untuk memberikan pene¬ranganagar tercipta saling penegrtian, menghargai pemahaman, toleransi dan seba¬ginya, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai untuk memperoleh keuntungan bersama yang terampil dalam memadukan keuntungan dengan motivasi tanggungjawab sosialnya. Artinya, dalam menjalin berbagai hubungan dengan publik internal dan eksternal dapat ditarik suatu pengertian yang mencakup peran Humas dari berbagai kegiatan di la¬pangan seperti; menginformasikan, menerang¬kan, menyarankan, membujuk atau mem¬pengaruhi, mendukung, serta meyakinkan.
Informasi sangat dibutuhkan mulai dari mempersiapkan kegiatan sampai pada pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam penggunaannya informasi sering dikacaukan pengertiaannya dengan data. Disini coba dijelaskan sedikit perbedaan mengenai data dan informasi. Data adalah simbol-simbol bahasa, matematis atau simbol-simbol lain yang disepakati secara umum untuk menyatakan manusia, obyek, peristiwa, dan konsep-konsep. Data ini dapat dimunculkan dalam bentuk pernyataan (statements), fakta, gambar, atau grafik. Jadi jelas data pada dasarnya merupa¬kan fakta yang belum terorganisasikan dengan baik. Artinya, data seperti ini belum membe¬rikan makna jika tidak diproses terlebih lanjut dan dikaitkan dengan suatu persoalan yang spesifik. Jadi masih memerlukan proses lebih lanjut agar memberi makna.
Sedangkan informasi adalah merupakan hasil pembentukan, pengorganisasiaan atau pengubahan data dimana dengan cara itu dapat meningkatkan pengetahuan penerima. Pengertian lain dari informasi adalah data yang telah diproses untuk menemukan hubungan di antara data tersebut. Jadi informasi pada dasarnya diproduksi setelah adanya data. Dari dua sumber ini (data dan informasi) menjadi sebuah proses komunikasi yang menyalurkan informasi, ide penjelasan, perasaan, pernyataan dari orang ke orang atau dari kelompok-ke kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi pemerintah, pendidikan, perusahaan/swasta (interen) dan di luar (eksternal). Karena dengan komunikasi, komunitas instansi (pejabat dan karyawan, pendidik) akan memahami dan menerima pesan, ide, atau informasi yang telah disam¬paikan. Agar komunikasi bekerja dengan efektif, praktisi Humas hendaknya mampu mengatur aliran pemeberitaan ke tiga arah yakni; ke bawah, ke atas, dan ke samping.
Artinya, humas dapat memenuhi kebutuhan pelanggannya, dan berusaha bersungguh-sungguh untuk memenuhinya, karena harapan pelanggan pasti bervariasi dan banyak, namun bukan berarti humas wajib memenuhi semuanya. Humas dan editor harus berusaha memenuhi harapan pelanggan yang masuk skala prioritas. Cara yang dapat digunakan praktisi humas dan editornya seperti; Pertama, menyusun daftar pelayanan yang menjadi harapan pelanggan; kedua, meminta kepada para pelanggan melalui wawancara atau angket untuk memilih pelayanan mana yang dinilai penting. Yang tidak kalah pentingnya Humas dan editor memiliki struktur yang berorientasi kepada pelanggan yang berarti terakomodasinya fungsi-fungsi organisasi yang melayani pelanggan. Seperti fungsi-fungsi penelitian dan pengembangan yang terdiri dari: mengumpulkan, mengelolah, dan meng-update database. Peran dan fungsi tersebut dikelola Humas (public relations).
Untuk semua ini diperlukan analisis kebija¬kan yang terintegrasi sebagai bentuk analisis yang mengkombinasikan gaya pelaksanaan para praktisi humas yang menaruh perhatian pada pencapaian dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan. Analisis kebijakan bertujuan menciptakan, menilai secara kritis, dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan. Artinya penentuan kebijakan sulit memberi kepastian, tetapi dapat memberi kepuasan berbagai pihak, karena dapat mengeliminasi kelemahan kebijakan. Beberapa prosedur kebijakan yang dapat digunakan seperti; perumusan masalah, untuk memperoleh informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah; prediksi, memberikan informasi mengenai konsekwensi dimasa mendatang dari penetapan alternatif kebijakan; rekomendasi, memberikan informasi mengenai nilai atau kegunaan relatif dan konsekwensi dimasa depan dari suatu pemecahan masalah; pemantauan (deskripsi), menghasilkan informasi tentang konsekwensi sekarang dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan; dan penilaian, memberikan informasi tentang kegunaan dari konsekwensi pemecahan mengatasi masalah. Peran pokok dari analisis kebijakan adalah memberikan pengesahan melalui tahapan-tahapan dengan merumuskan masalah yang ditemukan di lapangan.
Perkembangan media massa cetaka dan elektronik saat ini mulai dari pusat sampai di daerah semakin meningkat,seperti; surat kabar, radio swasta, dan televisi lokal di daerah, yang sudah pasti selalu mencari informasi yang aktual. Untuk ini humas dapat membina hubungan harmonis dengan pihak pers. Tujuannya agar informasi atau berita-berita yang positif dan membangun selalu menjadi bahan informasi pers itu. Dari sasaran-sasaran tersebut, merupakan tantangan bagi humas untuk membangun dan membina hubungan yang saling menguntungkan dengan setiap stakeholdersnya Karena selain fungsi-fungsi diatas, humas juga harus memiliki fungsi lain seperti fungsi korektif, dimana humas harus mampu menetralisir setiap opini negatif yang berkembang di masyarakat internal maupun eksternal.
Akhirnya peran humas (publik relation) sebagai alat pengelola informasi dan pembangunan opini publik dapat menjadi mediator dalam membantu mencari solusi dalam menyelesaikan masalah antar organisasi pemerintah, swasta, pendidikan dengan masyarakat, dengan memberikan masukan kepada pimpinan organisasi-organisasi tersebut.
Aku sarankan hidupkan mesin mental anda secara mekanis seperti anekdot ini;
Seorang penulis muda bercita-cita tinggi yang belum mengalami keberhasilan membuat pengakuan ini, “Kesulitan saya adalah, seluruh hari dan minggu berlalu dan saya tidak dapat menulis sedikitpun”
“Anda lihat,” ia berkomentar, “menulis adalah pekerjaan kreatif. Anda harus mempunyai ilham. Jiwa anda harus menggerakkan anda.”
“Benar, menulis adalah pekerjaan kreatif, tetapi beginilah bagaimana seorang kretif yang lain, juga seorang penulis, menjelaskan “rahasia”nya untuk menghasilkan banyak tulisan yang berhasil.
“Aku/saya menggunakan teknik “kekuatan pikiran,” ia memulai. “saya mempunyai batas waktu untuk dipenuhi, dan saya tidak dapat menunggu jiwa saya untuk bergerak. Saya harus menggerakkan jiwa saya. Beginilah metode saya bekerja. Saya duduk di belakang meja kerja, kemudian mengambil pensil dan menjalani gerakkan mekanis menulis. Saya menuliskan apa saja. Saya mencoret-coret. Saya membuat jari dan lengan saya bergerak, dan cepat atau lambat, tampa sadar, pikiran saya masuk ke jalur yang benar. “Kadang tentu saja saya tiba-tiba mendapatkan gagasan ketika saya tidak sedang berusaha menulis, “ia melanjutkan,” tetapi ini Cuma bonus. Kebanyakan gagasan yang bagus datang dengan mulai bekerja”. Kuncinya “Tindakan harus mendahului tindakan. Itulah hukum alam”.
Dari kisah seorang penulis muda yang awalnya tidak dapat menulis sedikit pun menjadi penulis yang baik yang masuk ke jalur yang benar ini, Aku padukan dengan riwayat berikut ini:
Diriwayatkan dari Abu Bashir, dia berkata “Thawus al-Yamani pernah bertanya kepada al- Baqir as tentang sebuah bukit yang pernah terbang, tapi tidak pernah terbang sebelum dan sesudahnya, yang Allah telah sebutkan dalam Al-Qur’an, apakah itu? Al-Baqir as menjawab, “ia adalah bukit Sinai, yang Allah ’azza wa Jalla telah menerbangkannya kepada Bani Israil, yaitu tatkala Dia menaungi mereka yang didalamnya terdapat berbagai macam azab sehingga mereka menerima Taurat. Itulah firman-Nya Azza wa Jalla: “Dan (ingatlah) ketika kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka”.
Dan riwayat lain, seperti: Kisah Musa as dan saudaranya Harun as.
“Musa as, sedang memikirkan apa yang telah dikerjakan oleh kaumnya itu, maka diapun memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun as) sambil menarik ke arahnya. Hal itu seperti layaknya apa yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri pada saat marah dan memikirkan perkara besar. “Bukankah kamu melihat bahwasannya seseorang yang sedang berpikir keras dan dalam keadaan marah terkadang dia menggigit kedua bibirnya dan memegang jenggotnya sendiri? Maka demikianlah Musa as memperlakukan saudaranya Harun as. Sebab Harun as adalah saudaranya juga sekutunya; dan apa saja yang menimpanya, baik itu kebaikan maupun keburukan, maka itu sama juga dengan menimpanya. Perkataan Harun as, janganlah kamu pegang jangutku, “adalah bukanlah untuk kekerasan, tetapi makna perkataannya itu adalah, “janganlah kamu marah dan jangan pula kamu terlalu bersusah hati dan bersedih hati”.
Artinya, Musa as, melakukan terhadap saudaranya itu, seperti seseorang yang melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri, baik sedang berpikir maupun marah. Oleh karena itu hukum akan hal itu berbeda dengan hal yang biasa; maka apa yang dianggap sebagai memuliakan didalam pandangan sebagian orang, maka dalam pandangan sebagian yang lain dianggap sebagai meremehkan, dan demikian pula sebaliknya”.
Kisah lain, Bani Israil bertanya kepada Masa as. Mereka berkata “Mohonkan kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnaya (mereka menayakan warna sapi betina).
“Musa as menjawab; “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa ’sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang yang memandangnya” (QS. al-Baqarah 1:2 (69). Dan firman Allah, “Musa as berkata “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya” ’Sekarang barulah kamu menerangkan hakekat sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu” (QS. al-Baqarah; 1:2 (71). Artinya, mereka tidak melaksanakan karena sapi yang menurut syarat yang disebutkan itu sukar diperoleh, hampir mereka tidak dapat menemukannya”.
Kemudain kaum (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa dan mengusir segolongan daripada kaum dari kampung halamannya. Kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan: tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka. Padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu apakah kamu beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?. Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siska sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat” (QS.al-Baqarah: 1: 2 (85).
Allah Swt, berfirman, “Hai Nabi’ “Apa bila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri; tidak akan berzina; tidak akan membunuh anak-anaknya; tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka, dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. al-Mumtahanah: 28:60 (12). (Arti, Mumtahanah adalah perempuan yang diuji). Dan firman Allah Swt, “Hai orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa” (QS. Mumtahanah: 28:60 (13).
Senin, 14 Nopember 2011
×
Berita Terbaru Update