-->

Notification

×

Iklan

Fahry: Insiden Lambu Kegagalan Pemerintah Daerah

Tuesday, January 10, 2012 | Tuesday, January 10, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-01-10T00:06:10Z
Bima, Garda Asakota.-
Mengisi reses untuk masa sidang kedua tahun 2011-2012, H. Fahry Hamzah, SE, anggota DPR RI utusan PKS Dapil NTB menghelat serangkaian kegiatan di Pulau Sumbawa. Kegiatan Reses yang dilakukan diawali di Kabupaten Bima dengan mengunjungi Kecamatan Sape dan Lambu, merupakan salah satu daerah yang menjadi perhatian Nasional karena persoalan penolakan pertambangan emas. Sebelum menggelar pertemuan
dengan komponen warga masyarakat di Aula MTs Negeri Sape, Fahry Hamzah menyempatkan diri melihat secara langsung pelabuhan Sape dan salah satu bukit yang sempat dijadikan tempat pengambilan sample oleh PT Sum¬ber Mineral Nusantara (SMN). Kepada wartawan, Fahry menilai bahwa kejadian yang menimpa masyarakat di Kecamatan Lambu dan Sape ini adalah kegagalan Peme¬rintah Daerah yang tidak bisa menyam¬paikan tahapan-tahapan dan manfaat dari suatu pertambangan kepada masyarakatnya.
Diharapkan efek dari miss communication ini harus terus diperbaiki sehingga peristi¬wa yang terjadi dan melahirkan korban jiwa tidak terjadi lagi di masa datang. “Kalau hal ini tidak diatasi akan menim¬bulkan trauma, baik itu trauma di masyara¬kat, trauma di pemerintahan dan juga trauma di dunia usaha. Hal ini akan jelek hasilnya, karena itu pemerintahan daerah harus memperbaiki,” tegasnya.
Persoalan pertambangan ini bisa disalah pahami oleh masyarakat, harusnya dapat dievaluasi. Karena bisa saja, kata dia, persoalan yang sama muncul di daerah lain di Indonesia. “Jangan merasa setelah SK dicabut maka akan selesai masalahnya. Bisa saja di tempat lain akan muncul hal yang sama. Karena kesalahan dari awal, protap-protap yang tidak dilaksanakan, malahan saya dengar DPRD-nya saja tidak tahu masalah, jadi hal ini fatal akibatnya. Jadi hal-hal semacam inilah yang harus diperhatikan dan dievaluasi,” cetusnya.
Mengenai penegakan hukum, pihaknya menilai harus berjalan sesuai koridornya, yang bersalah harus dihukum menurut kesalahannya masing-masing. “Jadi harus diperiksa secara mendalam supaya kejadian yang sama tidak terjadi lagi baik oleh pihak kepolisian maupun pihak pihak yang terlebih dahulu melanggar hukum,” sambungnya.
Pantaun langsung Garda Asakota, usai melihat dua lokasi tersebut, kunjungan Fahry di Kecamatan Sape dan Lambu dilan¬jutkan dengan tatap muka sekaligus dialog dengan berbagai unsur masyarakat yang dipusatkan di aula MTs Negeri Sape. Diawal kegiatan tatap muka tersebut Fahry menekan betapa pentinya menjaga kemer¬dekaan yang ada sekarang ini di dalam era reformasi ini. “Bangsa kita ini dalam masa perubahan yang luar biasa, yang mana banyak orang tidak sadar dengan perubahan ini. Dulu kita di komando sepihak, mulai dari pusat yaitu otoritas tertinggi sampai level terbawah itu dalam garis komando, kita tidak punya pilihan. Sekarang tidak lagi, kita boleh bebas berpendapat, kita bebas berekspresi bahkan kita sekarang boleh mengkritik pimpinan dan pemerintahan sesuka-suka kita asalkan melalui cara dan mekanisme yang baik berdasarkan undang-undang konstitusi kita.
Hal ini merupakan rahmat yang diberi¬kan oleh Allah SWT kepada kita semua, oleh karena kemerdekaan itu sangat penting sekali. Allah saja membebaskan umatnya untuk memilih mau mengikuti ajaran-Nya atau tidak. Dulu Negara tidak memberikan kebebasan kepada kita, sehingga kita tidak bisa apa-apa. Melihat pemerintahan yang sewenang-wenang kita tidak bisa apa-apa, sedangkan sekarang kita diberikan kebeba¬san mengatakan pendapat baik hal itu berbeda dengan penguasa, baik itu secara lang¬sung maupun tidak langsung asal dengan cara aman dan damai dan menghar¬gai hak-hak orang lain,” ungkapnya.
Pada sesi tanya jawab berbagai per¬tanyaan dilontarkan warga masyarakat, termasuk memberikan berbagai masukan kepada anggota DPR RI yang dikenal sangat keras mengkritik pemerintah ini. Pada intinya Fahry menegaskan bahwa komitmen Partai Keadilan Sejahtera adalah membela dan memperjuangkan kepentingan masyara¬kat berdasarkan mekanisme undang-undang yang mengaturnya. “Kapanpun masyarakat membutuhkan saya siap, kita akan bersama-sama memperjuangkan hak-hak kita berda¬sarkan undang-undang. Kalau ada peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang melanggar hak kita yang telah diatur oleh undang-undang, maka kita sama-sama menuntut pemerintah tersebut lewat mekanisme yang ada,” janjinya.
Menutup rangkaian kegiatannya di Sape dan Lambu tersebut, Fahry Hamzah menyem¬patkan diri mengunjungi salah satu keluarga korban yang meninggal untuk menyampaikan rasa bela sungkawa seka¬ligus memberikan bantuan kepada keluarga yang ditiggalkan tersebut. Malam harinya dilakukan pertemuan khusus dengan seluruh kader PKS Kota Bima yang mengambil tempat di aula Mutmainah Home Stay.
Sementara itu, Ketua DPD Partai PKS Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, SH, yang mendampingi Fahry Hamzah, mengungkap¬kan bahwa, rangkaian kegiatan H. Fahry Hamzah, yang mengisi masa reses ini merupakan salah satu komitmen kader partai yang diberi amanah oleh rakyat. Pada kesempatan reses semacam ini diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat menyampaikan apa yang sekiranya bisa sama-sama diperjuangkan oleh kader PKS di tingkat Nasional. “Begitupun kalau masa reses untuk anggota DPRD tingkat Kabupaten/Kota, kader PKS diwajibkan untuk benar-benar melakukan masa reses itu sesuia dengan mekanisme yang ada. Kalau hal ini tidak dilaksanakan itu sudah meru¬pakan bagian dari penyelewengan baik itu secara moral maupun melanggar peraturan yang ada,” tegasnya. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update