-->

Notification

×

Iklan

Diduga Kebun Wabup Bima Jadi Ajang Judi, Komisi IV Bereaksi

Tuesday, January 17, 2012 | Tuesday, January 17, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-01-17T00:48:52Z
Bima, Garda Asakota.-
Komisi IV DPRD Kabupaten Bima berjanji akan mengecek kebenaran informasi terkait dengan dugaan dijadikannya kebun milik Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syaf¬ruddin HM. Nor, sebagai arena judi oleh sejumlah oknum PNS lingkup Pemkab Bima. Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, H. Ahmad, SP, mengatakan, guna memastikan hal itu pihaknya terlebih dahulu akan memanggil terlebih dahulu oknum pejabat, PNS, dan oknum lainnya
untuk dimintai klarifikasi. “Kami akan menanya¬kan dan memeriksa, apakah benar oknum pegawai tersebut terlibat perjudian atau tidak. Jika terbukti mereka melakukan per¬ju¬dian maka Bupati Bima, Ferry Zulkarnain harus menindak tegas oknum tersebut, karena ini sangat memalukan dan Peme¬rintah Daerah harus menyikapi secara serius, bahkan kalau bisa mereka di-nonjobkan,” tegasnya kepada sejumlah wartawan, Jumat (13/1).
Menurutnya, adanya pemberitaan oknum pejabat maupun oknum PNS yang diduga berjudi di kebun milik Wabup di lingkungan Wadumbolo itu, sangat memalukan dan membuat citra buruk pemerintah daerah. “Apalagi saat ini Pemkab Bima sedang menggaungkan program ‘Membumikan Al-Quran’. Bahkan lebih memalukan lagi aksi perjudian ini terjadi di kebun miliknya Wakil Bupati Bima, ini seakan-akan Wakil Bupati Bima melegalkan perjudian. Maka dari itu, untuk mengecek kebenarannya kita akan memanggil kelima orang tersebut secepatnya,” janjinya.
Menurut pemberitaan media lokal Bima, sejumlah oknum PNS lingkup Pemkab Bima Ol, Sby, Il, Mn, dan Ed, diduga terlibat perjudian remi di kebun milik Wabup Bupati, Kamis (12/1). Saat dikonfirmasi wartawan, Ketua Komisi IV, H. Ahmad, SP, mencoba menghubungi salah satu oknum pegawai yang diduga melakukan perjudian yaitu Mn. Saat ditanyakan via handphone, Mn mengakui dirinya bersama rekan-rekan hanya bermain remi jenis Kasino tanpa unsure perjudian. “Uang yang ada di tengah kami itu hanyalah uang untuk beli bensin yang disuruh oleh Ol kepada Ip yang saat itu ikut menonton permainan remi tersebut,” akunya kepada anggota dewan tersebut.
Salah seorang dari mereka, E yang dikonfirmasi via handphone tidak mau mem¬ berikan komentar, namun dirinya meminta agar jangan membesarkan masalah. “Malu kita sudah tua,” ucapnya sembari meminta agar hal itu tidak dibesar-besarkan.
Sementara, MN, oknum Kades di Keca¬matan Woha, yang dikonfirmasi lewat hand¬phonenya, secara tegas membatah terlibat perjudian. Namun dia membenarkan adanya permainan kartu remi bersama rekan-rekan¬nya para PNS lingkup Pemkab Bima. “Tapi itu hanya permainan biasa-biasa saja,” aku¬nya. Ketika ditanyakan adanya uang peca¬han 100 rbu yang ditindis oleh A? Kades mengaku uang itu sisa yang digunakan un¬tuk membeli kopi dan nasi saja. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update