-->

Notification

×

Iklan

Jalan Propinsi Rusak Parah, Indikasi Gubernur Anak-tirikan Masyarakat Pulau Sumbawa

Saturday, December 17, 2011 | Saturday, December 17, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-12-16T23:48:03Z
Bima, Garda Asakota.-
Jalan Propinsi lintas Wera-Sape Kabupa¬ten Bima mengalami kerusakan yang cukup parah, kondisi ini kian parah ketika meng¬hadapi genangan air hujan di setiap ku¬bangan jalan hingga menyebabkan pengguna jalan di jalur tersebut kesulitan menempuh perjalanan dengan cepat.
Bahkan akibat kondisi jalan yang rusak parah, tidak jarang menyebabkan terjadinya kecelakaan di setiap saat. Salah seorang warga Desa Poja Kecamatan Sape, mengaku kondisi jalan lintas
yang kerap dijadikan jalur alternative itu tidak pernah diperhati¬kan oleh pemerintah baik pemerintah Propinsi NTB sebagai penanggung-jawab utama maupun Pemerintah Kabupaten Bima yang memiliki lokasi jalan tersebut. “Kami merasa seakan-akan bukan warga penduduk wilayah Propinsi NTB lagi, karena tidak mendapatkan pelayanan jalan yang pantas. Dan ini sebuah indikasi bahwa Gubernur NTB menganaktirikan masyarakat pulau Sumbawa,” cetus warga.
Warga menganggap jalur tersebut merupakan satu-satunya jalan bagi mereka sebagai jalan transportasi. Karena kondisi¬nya sudah sangat parah, mengakibatkan kurang lancarnya perekonomian, terutama dalam hal memasrkan hasil laut warga yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan.
“Bayangkan saja, bila kami ke pasar Sape, yang seharusnya waktu normalnya nggak mencapai 30 menit, sekarang ini bisa menempuh waktu hingga lebih dari 1 jam perjalanan,” akunya. Untuk itu, pihaknya meminta perhatian pemerintah untuk melirik serta memperhatikan keadaan warga di pesisir Timur pulau Sumbawa tersebut. “Di sisi lain, terus terang kami sangat kasihan melihat para pahlawan tanpa tanda jasa (guru-guru) yang mengajar di wilayah Utara Kecamatan Sape khususnnya di SDN POJA Nciri dan Natu. Harusnya waktu normal masuk sekolah pukul 07.15 Wita, terkadang guru-guru baru bisa sampai di sekolah sekitar pukul 08.00 Wita. Dan hal ini kami tidak menyalahkan guru-guru yang ter¬lambat,, tetapi kami menyalahkan pemerin¬tah yang enggan memperbaiki sarana trans¬portasi jalan raya ini,” cetusnya seraya mem¬ perhatikan aspek lain yang juga tidak pernah sama sekali diperhatikan oleh pemerintah seperti kondisi gang-gang di Desa Poja seba¬gaimana layaknya gang-gang desa lain yang mendapatkan proyek hotmiks. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update