-->

Notification

×

Iklan

PT. PUI Akan Segera Masuk Jika Keamanan Terjamin

Thursday, November 24, 2011 | Thursday, November 24, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-11-24T00:07:44Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Polemik mengenai pertambangan Marmer di Kelurahan Oi Fo’o kini belum menemui kejelasan. Meskipun tahapan eksplorasi sudah dinaikan menjadi status produksi, namun menginjak bulan kedua setelah status dinaikkan, hingga kini Investor PT. PUI (Pasific Union Indonesia) masih belum menunjukan keseriusannya untuk mengelola tambang marmer tersebut. Bahkan masyarakat
di relokasi mengaku hanya melihat investor beberapa kali saja termasuk pada saat turun pertama kali di wilayah pertambangan.
Menanggapi hal itu, Direktur PT. PUI, C. Putra S.Thio, yang dihubungi via Handphone menjelaskan bahwa, mengenai per¬tam¬bangan di Oi Fo’o tersebut pihaknya meng¬aku sangat serius untuk mengelolanya. “Keseriusan ini saya buktikan dengan telah menghabiskan banyak uang, baik itu untuk mengurus biaya relokasi, sosialisasi, periji¬nan dan penelitian,” ucapnya Senin (21/11).
Meskipun saat ini pihaknya mendapat isu ada tudingan pihak yang tidak jelas yang ingin menggagalkan usaha pertambangan di Kota Bima, namun yang pasti pihaknya tetap menyatakan keseriusannya yang akan mengelola tambang, apalagi dengan pertam¬bangan ini akan menyerap tenaga kerja yang banyak. Justeru di tengah keseriusan pihak¬nya, dihadapkan dengan kendala bahwa berdasarkan informasi dari Pemerintah Kota Bima, masih ada 4 KK yang tidak mau pin¬dah. “Dan ini menjadi persoalan tersen¬diri bagi kami, karena jika masih ada masalah warga yang belum mau pindah, maka kami belum bisa masuk. Karena keamanan menjadi prioritas penting sebelum kami memulai produksi. Jadi manajemen PT. PUI tidak akan masuk jika masalah masih ada,” akunya. Komitmen awal dengan Pemerintah Kota Bima yang dalam hal ini Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, pada awalnya diri¬nya diundang sebagi investor untuk mengelola tambang Galena di Kelurahan Kolo, namun untuk urusan itu dirinya kurang merespon. “Sehingga Pemerintah Kota Bima menawarkan untuk mengelola tambang Marmer di Oi Fo’o tersebut dan saya pun menyetujuinya,” ujarnya seraya menegaskan bahwa, Walikota Bima dulu berkomitmen dan berjanji untuk mempermu¬dah segala proses pertambangan termasuk perijinannya, sehingga pihaknya mau masuk untuk mengelola pertambangan tersebut.
Namun ketika ditanya apakah sarat-sarat perijinannya sudah lengkap atau tidak,? Putra menyerahkan sepenuhnya kepada komitmen awalnya dengan Pemerintah Kota Bima yang akan mengurus semua itu. “Itu bukan kami yang mengurusnya, karena kami tahunya masuk dan mengelola pertam¬bangan tersebut,” sahutnya.
Disinggung mengenai uang jaminan keseriusan sebesar Rp500 juta,? Dirut PT. PUI ini mengaku tidak pernah menyerahkan uang jaminan keseriusan tersebut. Justeru, katanya Walikota Bima mengarahkan bah¬wa lebih baik uang tersebut digunakan untuk anggaran pembebasan lahan direlokasi maupun biaya sosialisasi. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update