-->

Notification

×

Iklan

Kekurangan Bangku, Siswa Terpaksa Duduk Berdesak-Desakan

Thursday, November 24, 2011 | Thursday, November 24, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-11-23T23:57:44Z
Donggo, Garda Asakota.-
Mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang terbaik untuk dunia pendidikan merupakan dambaan semua orang, sehingga sesuai dengan amanat Undang-Undang dana untuk dunia pendidikan 20 persen dari APBN harus dikucurkan. Namun harapan tersebut belum bisa sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat. Pantauan Garda Asakota di Desa Mpili Kecamatan Donggo pada dua Sekolah Dasar,
yaitu SDN Kamunti dan SDN O’o masih banyak fasilitas yang belum bisa menunjang kegiatan belajar mengajar yang memadai. Di SDN Kamunti yang jumlah Siswanya sebanyak 150 orang, bangku yang tersedia hanya sebanyak 44 buah, yang seharusnya supaya kenyaman belajar terpenuh minimal bangku harus sebanyak 75 bangku, sehingga siswa terpaksa menempati satu bangku bertiga bahkan sampai berempat.
Kepala SDN Kamunti, Nasrullah, Ama. Pd., ketika ditemui di ruangannya membe¬nar¬kan kekurangan bangku di sekolah yang dipimpinnya. “Kebetulan saya ini kepala sekolah yang baru diangkat untuk pimpin sekolah. Apa yang menyebabkan kurangnya bangku disini saya kurang tahu, tetapi permasalahan ini telah kami laporkan ke Dikpora Kabupaten Bima dan janji mereka Insya’Allah akan mencoba mencarikan dana untuk pembuatan bangku tersebut. Selain kekurangan bangku sebenarnya disekolah kami ini juga kekurangan tenaga guru khususnya untuk guru olah raga, Agama dan guru umum, sehingga kami berharap Dikpora Kabupaten Bima bisa mengisi kekurangan guru,” akunya.
Salah satu siswa kelas-III, Muhammad Radi Saputra ketika ditanyakan perasaannya menempati bangku berempat dengan teman¬nya yang lain mengaku merasa tidak nyaman mengikuti pelajaran. Untuk menulis saja, pihaknya harus berdesakan kadang-kadang juga harus bergantian. Untuk itu dirinya berharap agar bisa dibuatkan bangku lagi sehinga kami bias belajar dengan baik.
Kondisi yang sama juga terjadi di SDN O’o, dari jumlah murid 148 orang yang ada hanya 36 buang bangku, yang idealnya minimal harus tersedia 74 buah bangku. Selain kekurangan bangku di SDN yang dipimpin oleh H. Matru, S.Pd. ini juga kekurangan satu ruang kelas, sehingga terpaksa satu ruangan harus dipakai bergantian antara kelas satu dan kelas dua. Aktifitas sehari-harinya khusus untuk kelas dua sebelum anak-anak kelas satu pilang mereka melaku¬kan kegiatan belajarnya diemperan sekolah dulu, setelah anak-anak kelas satu pulang baru dilanjutkan didalam ruang kelas.
Masih banyaknya fasilitas yang belum terpenuhinya di beberapa SDN yang ada di Kecamatan Donggo tersebut perlu menda¬pat¬kan perhatian dari pemerintah daerah khususnya Dikpora Kabupaten Bima, sehingga jalannya pendidikan yang baik di Kabupaten Bima ini bisa berjalan sesuai dengan cita-cita bersama untuk memberikan pelayanan pendidikan serta menghasilkan mutu pendidikan yang bias bersaing dengan daerah-daerah laiinya. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update