Kota Bima, Garda Asakota.-
Program Hutan Kemasyarakatan (HKM) yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Kehutanan Pusat melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bima, menurut rencana akan diprogramkan mulai tahun 2012 mendatang. Rencananya, pengelolaan dan perawatan hutan tutupan
Negara ini diserahkan pada delapan (8) kelompok tani yang terdiri dari 800 anggota. “Program HKM sepenuhnya merupakan pengelolaan hutan tutupan Negara melalui masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bima, H. Samaila, S.Sos, pada Garda Asakota, Jumat (18/11).
Program HKM ini, kata dia, terdapat di dua wilayah Kelurahan di Kota Bima yaitu tujuh (7) kelompok di Kelurahan Jatibaru dengan luas hutan 750 Ha (hektar) dan di Kelurahan Kolo dikelola oleh satu (1) kelom¬ pok tani dengan luas lahan 300 Ha (hektar) dengan total keseluruhan seluas 1. 050 Hektar. Meskipun program HKM ini sempat mendapat kritikan dari sejumlah anggota DPRD Kota Bima karena ke¬khwatiran dampak yang ditimbulkan, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk melaksanakannya.
Meski demikian, saat ini diakuinya program HKM belum dilaksanakan karena masih dalam tahap persiapan, baik dari segi pengkavlingan, peta block maupun per¬siapan surat perjanjian kerjasama antar kelompok dengan pemerintah.
Adapun metode cara kerjanya HKM ini dengan membersihkan semak yang ada di hutan, kemudian akan ditanam dengan pohon jenis bambu, jambu mete, sengon, jati putih dan jati pada umumnya dan penana¬man ini akan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok. H. Samaila menegaskan, pogram HKM ini bertujuan untuk mereboisasi hutan yang telah gundul, selain untuk menanam kembali pepohonan seperti jati dan lainnnya. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar melalui HKM ini juga bisa ditanami jenis palawija, padi, jagung, kedelai yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengelola yang telah ditunjuk. “Dan penge¬lolaan ini diberikan sepenuhnya wewenang kepada kelompok yang telah dipilih dengan pemeliharaan dilakukan secara terus menerus,” katanya. (GA. 334*)
Program Hutan Kemasyarakatan (HKM) yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Kehutanan Pusat melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bima, menurut rencana akan diprogramkan mulai tahun 2012 mendatang. Rencananya, pengelolaan dan perawatan hutan tutupan
Negara ini diserahkan pada delapan (8) kelompok tani yang terdiri dari 800 anggota. “Program HKM sepenuhnya merupakan pengelolaan hutan tutupan Negara melalui masyarakat,” ujar Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Bima, H. Samaila, S.Sos, pada Garda Asakota, Jumat (18/11).
Program HKM ini, kata dia, terdapat di dua wilayah Kelurahan di Kota Bima yaitu tujuh (7) kelompok di Kelurahan Jatibaru dengan luas hutan 750 Ha (hektar) dan di Kelurahan Kolo dikelola oleh satu (1) kelom¬ pok tani dengan luas lahan 300 Ha (hektar) dengan total keseluruhan seluas 1. 050 Hektar. Meskipun program HKM ini sempat mendapat kritikan dari sejumlah anggota DPRD Kota Bima karena ke¬khwatiran dampak yang ditimbulkan, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk melaksanakannya.
Meski demikian, saat ini diakuinya program HKM belum dilaksanakan karena masih dalam tahap persiapan, baik dari segi pengkavlingan, peta block maupun per¬siapan surat perjanjian kerjasama antar kelompok dengan pemerintah.
Adapun metode cara kerjanya HKM ini dengan membersihkan semak yang ada di hutan, kemudian akan ditanam dengan pohon jenis bambu, jambu mete, sengon, jati putih dan jati pada umumnya dan penana¬man ini akan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok. H. Samaila menegaskan, pogram HKM ini bertujuan untuk mereboisasi hutan yang telah gundul, selain untuk menanam kembali pepohonan seperti jati dan lainnnya. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar melalui HKM ini juga bisa ditanami jenis palawija, padi, jagung, kedelai yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengelola yang telah ditunjuk. “Dan penge¬lolaan ini diberikan sepenuhnya wewenang kepada kelompok yang telah dipilih dengan pemeliharaan dilakukan secara terus menerus,” katanya. (GA. 334*)
