-->

Notification

×

Iklan

Berikan Pelayanan Terbaik, SKB Bolo Terima Dana Revitalisasi Rp300 juta

Thursday, November 24, 2011 | Thursday, November 24, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-11-24T00:01:41Z
Bolo,Garda Asakota.-
Dalam rangka mendukung kegiatan dan pelayanan yang terbaik terhadap masyara¬kat, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bolo menerima dana bantun yang bersumber dari dana DIPA BPPNFI (Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal) Regional 7 Mataram sebesar Rp300 juta.

Kepala SKB Bolo, Khaerunnisa, S.Sos. di temui diruang kerjanya (17/11) menjelas¬kan bahwa dana bantuan yang diberikan merupakan dana refitalisasi yang penggu¬naannya dibagi menjadi tiga, yaitu untuk manajemen sebesar Rp.29 juta, Rehab Ruang Praktek Rp76 juta, dan Rehab berat ruang aula Rp.172 juta.
Untuk rehab pengerjaannya dilakukan oleh pihak ketiga yang memenangkan tender yang dilakukan oleh ULP Pemda dan Panitia Pokja Dikpora Kabupaten Bima. Lelang rehab ini dimenangkan oleh CV. Flamboyan yang dimiliki oleh Hj. Nuryati. “Jadi pada prinsipnya saya hanya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran dan semua pengerjaan proyek tersebut kami lakukan pengawasan dengan ketat sehingga dalam pelaksanaannya tidak keluar dari bestek yang telah ditentukan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala SKB Bolo ini juga menjelaskan beberapa program yang menerima dana bantuan dari pemerintah di lingkungan instansinya tahun 2011, diantaranya dana bantuan untuk program PAUD Terpadu yang terdiri dari Tempat Penitipan Anak (TPA) dengan kucu¬ran dana sebesar Rp29 juta, Taman Kanak-Kanak (TK) Rp31 juta dan Kelompok Bermain (Kober) Rp29 juta. Selain itu juga ada program PKH (Pendidikan Kecakapan Hidup). Untuk Program TPA sesuai aturan¬nya melayani anak-anak yang berumur 0-2 tahun, TK anak berumur 4-6 tahun dan Kober anak umur 0-4 tahun. Program TPA ini merupakan program rintisan untuk membantu anak-anak yang orang tuanya memiliki akitifitas tinggi sehingga mereka tidak teurus dengan baik, contohnya bagi orang tuanya yang sama-sama bekerja, se¬hingga dengan adanya TPA ini memungkin¬kan orang tua tersebut menitipkan anaknya.
“Dan di sini anak-anak tersebut dirawat dengan baik dengan memberikan makanan tambahan serta kontrol kesehatannya dapat terjaga dan kalau belum sempat dimandikan disini juga kami mandikan. Semua peralatan kami sediakan tanpa memungut bayaran dari orang tua anak tersebut. Memang pada saat ini orang tua yang menitipkan anak-anaknya masih sedikit sekali karena ke-mung¬kinan pemahaman mereka terhadap TPA masih kurang, mudah-mudahan kede¬pannya masyarakat lebih memahami lagi adanya TPA ini. Untuk melayani kegiatan program TPA ini kami memanfaatkan salah satu rumah dinas yang ada. Khaerunnisa kembali menegaskan bahwa pihaknya akan mengemban amanat peme¬rintah ini dengan sebaik-baiknya selain itu juga akan bekerja sesuai dengan Permenpan No15 Tahun 2010 tentang tupoksi Pamong. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update