Mataram, Garda Asakota.-
Target
Pemerintah Provinsi NTB dibawah Kepemimpinan Tuan Guru Bajang untuk
memberangkatkan calon jama’ah haji (CJH) NTB tahun ini melalui embarkasi
penerbangan Bandara Internasional Lombok (BIL) gagal diwujudkan. Hal
ini diakibatkan oleh karena panjang landasan pacu yang akan didarati oleh
pesawat Boeing 747 yang berkapasitas penumpang 450 seat milik Saudi Airlines
untuk transportasi angkutan CJH masih kurang tiga (3) kilometer atau baru
mencapai 2.750 meter. “Yang baru bisa mendarat di BIL baru pesawat yang
memiliki kapasitas 325 seat yang dimiliki oleh Maskapai Penerbangan Garuda
Airlines.
Jadi
untuk tahun ini, pengangkutan CJH NTB masih melalui embarkasi Juanda Surabaya
melalui BIL. Dan dari Juanda nanti akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat
Boeing 747 milik Saudi Airlines,” jelas Kanwil Kemnag NTB melalui Kabag TU,
Drs. H. Ariya, kepada wartawan diruang kerjanya Kemnag NTB.
Total
jumlah CJH NTB beserta petugas yang akan diberangkatkan tahun ini, menurut
Ariya, yakni sebanyak 4.788 CJH yang terbagi kedalam sepuluh kelompok Terbang
(kloter) utuh NTB, satu (1) kloter campuran NTB dan Jawa Timur serta Bali.
Untuk Kloter Campuran terdiri dari CJH dari Kota Bima yakni sebanyak 282 CJH.
“Untuk tahun ini, jumlah CJH NTB bertambah dari tahun sebelumnya, kalau
biasanya jatah kita adalah 4.494 CJH, sesuai dengan jumlah penduduk kita, jadi
per seribu orang satu yang boleh berangkat haji. Karena penduduk NTB berjumlah
4 juta lebih, maka jatah kita 4. 494 sekian. Tapi dengan adanya penambahan
quota, maka kita mendapatkan tambahan sebanyak 262 CJH tambahan. Naik dari
tahun sebelumnya yakni sebanyak 125 orang. Yang paling banyak jumlah CJH untuk
tahun ini adalah dari Kabupaten Lombok Tengah yakni sebanyak 1.068 orang,
urutan kedua Lombok Timur yakni sebanyak 900 sekian orang, yang ketiga Kota
Mataram, Keempat Lombok Barat, kelima Kabupaten Bima, Keenam Kabupaten Dompu
dan ketujuh Kabupaten Sumbawa, kedelapan Kota Bima, dan Kesembilan KSB, sekitar
124 orang CJH,” kata Ariya yang saat itu turut ditemani oleh Kabid
Penyelenggaraan Haji Kanwil Kemnag NTB, H. Usman.
Sebelum
diberangkatkan ke embarkasi Surabaya pada tanggal 17 Oktober, Kemnag NTB akan
meng-asramakan CJH NTB di Asrama Haji mulai tanggal 16 Oktober hingga tanggal
29 Oktober untuk dilakukan pemeriksaan administrasi dan pembagian dokumen
perjalanan seperti paspor dan dokumen lainnya serta aspek lain yang menyangkut
pemeriksaan barang-barang bawaan.
Menurut
Usman, Total ongkos naik haji (ONH) untuk tahun ini berkisar Rp30 juta sesuai
dengan kurs dollar. ONH ini akan dipergunakan untuk membiayai biaya service,
pemondokan, serta
biaya penerbangan mulai dari
keberangkatan hingga kepulangan jama’ah haji.
“Sementara
untuk biaya transportasi udara dari Mataram (BIL) ke Juanda (Surabaya)
ditetapkan sebesar Rp2.350.000.-. Biaya itu sudah termasuk catering, box,
mobil, porter, dan biaya lainnya. Pemerintah juga nantinya akan memberikan
kembali biaya living cost tamu di Saudi kepada jama’ah haji sebesar 1.500 real
per jama’ah haji,” terangnya. (GA. 211*)