-->

Notification

×

Iklan

Peringati Kampanye Polio dan Campak, Komunitas BABUJU Serahkan Bantuan di Soromandi

Monday, October 24, 2011 | Monday, October 24, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-24T15:03:27Z
Bima, Garda Asakota.-
Panas terik menyengat diakhir pekan, sabtu siang (22/10), tidak menyurutkan langkah Relawan Peduli Kemanusiaan Komunitas BABUJU (RPKKB) menuju Dusun Sarita Desa Punti Kecamatan Soro¬mandi Kabupaten Bima. Berkumpul dipela¬buhan Bima jam 10.00 pagi. Dan mulai menyebrangi teluk Bima pada pukul 11.00 Wita dengan menggunakan Boat berkapa¬sitas 20 Penumpang . Jalur laut diambil untuk menyingkatkan perjalanan disiang hari.
Sebab, jika menggunakan jalur darat, maka waktu tempuh bisa hingga 2 jam perjalanan. Sedangkan jalur laut hanya ditempuh dalam waktu 30 menit.
Keberangkatan Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU (RPKKB) ke Dusun Sarita dipimpin oleh Sekertaris Komunitas BABUJU, Wahidin. Rombongan membawa bantuan untuk Pian, Penderita Kusta yang tinggal menumpang dirumah kakeknya di Dusun Sarita, Serta bantuan untuk Ibu Erni Johan yang membesarkan sendiri ketiga anaknya yang mengalami lumpuh seumur hidup akibat Polio.
Relawan, tiba didermaga Desa Punti yang berada di dusun Sarita pada pukul 11.40 Wita, dan langsung menuju kediaman Ibu Erni Johan yang letaknya hanya 600 Meter dari Dermaga Sarita. Pohon mangga rindang meneduhkan rumah batu setengah permanen tersebut. Dibelakang rumah batuitu, berdiri rapuh rumah kayu yang tidak begitu rapi, dinding bedek pun banyak yang sudah robek dan bolong. Rumah pang¬gung 6 tiang, menjadi saksi atas kehidupan 3 orang kakak beradik yang lumpuh sejak kecil. Mereka adalah Faisal (19 thn), Juraidin (17 thn) serta Wahyudin (15thn). Faisal adalah anak ke 4, Juraidin anak ke 5 sedangkan Wahyudin anak paling bungsu dari 6 bersaudara yang dilahirkan oleh pasangan Erni Johan (49) – Ahmad (50), Warga desa Punti RT 5 / RW 8. Erni Johan dan Ahmad telah bercerai 8 tahun silam, kini Erni Johan lah yang merawat sendiri ketiga buah hatinya itu.
Miris ketika menyaksikan kehidupan mereka yang terkucilkan dari rekan-rekan sebaya-nya. Setelah berbicang-bincang sebentar, Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU (RKKB) yang diwakili oleh koor¬dinator RKKB, Mirwan, menyerahkan Bing¬kisan berupa Sembako untuk mem-bantu gizi mereka serta uang tunai. Bantuan diterima oleh Ibu kandung ketiga kakak beradik tadi, Erni Johan.
Erni Johan merasa terharu dengan ada¬nya bantuan peduli yang diberikan langsung kepada keluarganya “Kami sangat berterima kasih dengan adanya bantuan peduli dari para dermawan yang peduli dengan kehidu¬pan kami saat ini” ungkapnya, menahan haru. Erni melajutkan, bahwa selama ini, be¬lum pernah ada kelompok masyarakat maupun dari kalangan pemerintah atau mahasiswa yang memberikan kami bantuan semacam ini. meski beberapa bulan yang lalu, ada pegawai dari Dinas sosial yang datang dan hanya mendata saja dan tidak datang-datang lagi. “Baru adik-adik dari Komunitas BABUJU yang datang dan mem¬berikan bingkisan seperti ini kepada kami selama 12 tahun kami hidup disini” Ungkap¬nya seraya menghapus air mata haru.
Sejak pemberitaan yang diturunkan oleh BABUJU Report melalui Portal online ini
beberapa waktu yang lalu, Pak Imran, Kasi Penanggulangan Kesejahtreraan Sosial Masyarakat Dinas Sosial Kabupaten Bima, yang ditemui diruangannya beberapa waktu lalu menanggapi bahwa Adik Kakak yang menderita kelumpuhan akibat Polio di Dusun Sarita Desa Punti sudah kami cover dan kami usulkan ke Pemerintah Propinsi dan pusat untuk mendapatkan bantuan sosial tiap bulan berupa uang senilai Rp 350,000 seumur hidup, yang diterima per tiga bulan sekali. “Setahu kami, salah seorang diantara mereka sudah masuk dalam daftar yang mendapatkan bantuan sosial seumur hidup dari Kementerian sosial sejak 5 bulan yang lalu, dan dananya telah cair” Urainya kepada BABUJU Report.
Atas hal tersebut, Relawan BABUJU mengkonfrontir kepada Ibu Erni, dan mengakui bahwa ada dana yang pernah diterimanya satu kali senilai Rp 1.050.000 pada bulan Agustus yang lalu. “Iya, saya pernah terima uang, katanya bantuan dari pemerintah untuk Wahyudin, anak bungsu saya. Tapi Saya tidak tahu jika itu bantuan perbulan selama seumur hidup yang cair tiap tiga bulan sekali” Ungkapnya heran namun tetap merasa bersyukur.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima yang ditemui diruangannya, Jumat, 14 Oktober yang lalu menyatakan bahwa, pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas sosial akan segera mengupayakan 2 orang kakak beradik tersebut untuk mendapat bantuan kesejahteraan seumur hidup. “Kami sudah cek ke Lokasi dan kami sudah mengusulkan 2 orangnya lagi. Karena salah satu diantara mereka sudah lolos ditahun ini, tinggal 2 kakaknya lagi yang akan kita ajukan untuk anggaran tahun depan (2012; red)” Jelasnya.
Setelah menyerahkan bantuan Peduli kepada keluarga Ibu Erni, Relawan Kema¬nusiaan Komunitas BABUJU (RKKB) menuju ke kediaman Pipi Aryanto atau biasa dipanggil Pian (22 thn). Kediaman Pian masih berada di dusun Sarita Desa Punti, hanya 750 meter dari kediaman Ibu Erni. Menelusuri gang dan meliwati Lapangan Sarita. 2 tahun Pian sudah berbaring tanpa bisa apa-apa dirumah kakeknya, ditemani oleh ibu nya, Siti hawa (42). Sedangkan bapaknya, Dahlan (45) tiap hari bekerja diladang untuk memenuhi kehidupan keluarga kecilnya tersebut. Rumah tempat Pian dan orang tuanya menumpang adalah milik Ahmad (67 thn), kakeknya sendiri. Sebab rumah serta tanah dan perabotan rumah yang sebelumnya di Piong Sanggar, telah mereka jual untuk pengobatan Pian ke Mataram, namun hasilnya nihil.
Hingga saat ini, Pian tidak pernah dikun¬jungi oleh pihak PKM terdekat maupun Dinkes kabupaten Bima. Hal ini di iyakan oleh kades Sarita, Juraidin M Tayeb.
“Selama 2 tahun ini, kami tidak pernah mendapatkan bantuan langsung seperti ini, baik dari pemerintah Bima maupun dari para dermawan. Meski kami telah menga¬jukan Proposal bantuan beberapa kali ke Dinas Sosial maupun Bupati Bima. Dan bantuan ini adalah bantuan pertama yang kami terima dari Dermawan” Ungkap Siti Hawa berterima kasih.
Komunitas BABUJU menyerahkan Bantuan Peduli ini bertepatan dengan Momentum Hari Polio dan Campak 18 Oktober 2011. “Disaat pemerintah memperingati kam¬panye Polio dan Campak dalam berba¬gai acara seremonial dan Kampanye yang cenderung mengumbar slogan, Kami, berusaha turun langsung ke Masyarakat Penderita” Ujar Wahidin, Sekertaris Komunitas BABUJU.
Hingga saat ini, pihak Dinkes kabupaten Bima belum bisa memberikan keterangan apa-apa. “Kami turun kunjungi dulu mas, baru kami bisa melakukan tindakan yang seharusnya” ujar salah seorang Pegawai Dinkes Kabupaten Bima yang ditemui dihalaman kantor Dinkes, sabtu lalu (15/10).
Bersamaan dengan pemberitaan sebelum ini, pada 10 oktober lalu, komunitas BABUJU melalui Relawan Kemanusiaan yang dibentuk, membuka Dompet Peduli Kemanusiaan untuk Pian dan Ibu Erni. Bantuan yang diserahkan, sepenuhnya ber¬asal dari sumbangan peduli para pembaca Portal Pemberitaan online babuju. Hingga hari jumat kemarin (21/10), Bantuan yang terkumpul mencapai Rp 1.652.000 melalui rekening BRI Cab Bima nomor: 0079-01-042085-50-6 a/n KOMUNITAS BABUJU dan Rekening BNI Cab Bima Nomor: 0216087863 a/n JULHAIDIN.
Dari dana yang terkumpul, masing-masing mendapatkan Uang Tunai Rp 500.000 dan bingkisan sembako serta Obat P3K. Koordinator Komunitas BABUJU, Rangga, menjelaskan bahwa Dana tersebut sengaja tidak sepenuhnya diberika dalam bentuk uang. “Bantuan Dalam bentuk uang Tunai, Kami memang membagi dua masing-masing Rp 500.000 kepada Ibu Erni dan Pian, selebihnya kami belikan keperluan hidup mereka seperti sabun mandi, susu, gula, Mie instan, telur, Beras, minyak goreng, Sarung masing-masing satu lembar serta obat-obatan P3K” Ujarnya. Selain itu, dari Komunitas BABUJU sendiri, menye¬rah¬kan pakaian layak pakai dari sumbangan rekan-rekan BABUJU. “Insyaallah, bila ma¬sih ada Para Dermawan yang masih peduli dan mengirim bantuan untuk Pian dan Ibu Erni melalui Dompet Peduli Komunitas BA¬BUJU, kami siap menyerahkannya kepada yang bersangkutan” Ungkap Mirwan, Koor¬dinator Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU. (Liputan: Dhan/Agil)
×
Berita Terbaru Update