-->

Notification

×

Iklan

Ogah Jadi Narasumber, Kepala UPTD Dikpora Lambu Didemo

Monday, October 10, 2011 | Monday, October 10, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-10T00:16:15Z

Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Lambu menggelar aksi demontrasi di depan kantor Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Pen­didikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Mereka menggelar aksi karena dipicu adanya permintaan maha­siswa yang yang hendak meminta Kepala UPTD Dikpora Lambu untuk menjadi nara­sumber dalam acara dialog terkait kinerja Pengawas dan Guru serta persoalan Rotasi dan Mutasi di lingkup
Dikpora Kecamatan Lambu, namun permintaan itu ditolak men­tah-mentah oleh Kepala UPTD setempat. Karena kecewa, mereka-pun menggelar aksi demonstrasi, Rabu pagi (5/10).
Ada banyak persoalan pendidikan yang diangkat oleh para mahasiswa. Diantaranya, mempertanyakan kinerja Guru dan Pengawas dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kecamatan Lambu, kebijakan mutasi dan rotasi terhadap sejumlah guru di Kecamatan Lambu yang dinilai tidak se­suai dengan mekanisme dan prosedur, serta kegiatan Bumi Perkemahan yang diagen­dakan KUPTD Dikpora Lambu sebanyak dua kali setahun itu merupakan kegiatan yang sia-sia. “Karena itu kegiatan yang hanya pindah tempat tidur dan seremonial semata,” tuding salah satu mahasiswa, Alan, dalam orasinya. Para pemuda dan maha­siswa Lambu sangat berharap kepada Kepala UPT Dikpora Lambu untuk me­ninjau kembali kebijakannya terkait persoalan rotasi dan mutasi yang menimpa sejumlah para ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ di Kecamatan Lambu.
Pantauan langsung wartawan, selang sekitar 10 menit mereka menyampaikan orasinya tiba-tiba berdatangan sejumlah kepala sekolah dan jajaran guru se-Keca­matan Lambu di kantor UPTD Lambu. Melihat kondisi ini, sejumlah pendemo langsung membubarkan diri dengan tertib. Salah seorang guru yang enggan dikorankan namanya mengaku kedatangan dirinya di kantor KUPTD Lambu atas perintah kepala sekolah. Namun ketika ditanya apa agenda kehadiran mereka di kantor itu, oknum guru tersebut mengaku tidak mengetahui pasti. “Saya terus terang tidak tahu pasti acara apa ini?, dan dalam rangka apa?.
Saya kaget sekali, tadi di sekolah saya hanya disuruh ke sini. Ketika saya tanya balik, kepala sekolah  menjawab, pokoknya bagi guru yang punya waktu kosong agar merapat ke KUPTD Dinas Dikpora Lambu. Itu aja yang saya tahu,” cetusnya.
Menyikapi aksi mahasiswa dan pemuda Lambu, KUPD Dikpora Lambu,  H. Anwar H. Zainudin, S.Pd., menegaskan bahwa kebijakan mutasi dan rotasi guru maupun kepala sekolah, bukan kewenangan pihak­nya. “Bukan saya yang mengambil kebija­kan terkait persoalan itu, hak proreogatifnya Bupati Bima dan Tim Baperjakat,” tegas­nya. Kemudian berkaitan dengan sorotan atas kinerja guru dan pengawas,  H. Anwar justru melihat kinerja guru dan pengawas sudah berjalan maksimal. “Mereka telah menjalankan tugasnya sesuai dengan tupoksi masing-masing,” ucapnya.
Disinggung keengganan pihak UPTD Lambu untuk membuka kegiatan yang diprakarsai pemuda dan mahasiswa seka­ligus menjadi narasumber?, pihaknya secara tegas menolaknya. “Pasti saya tolak, kena­pa?. Karena mereka mau membuka dialog, kemudian saya diminta jadi narumbernya. Harusnya kalu mereka mau saya yang mem­buka dialog, yah, merekalah yang menjadi narumbernya, kenapa mesti saya?,” cetus­nya. Sementara itu, kepada wartawan, H. Anwar juga mengklarifikasi kegiatan Bumi Perkemahan yang diagendakan pihaknya dua kali setahun. “Kalau yang ini memang sudah menjadi program rutin kita setiap dua kali setahun. Manfaatnya tentu ada, musta­hil kita mengadakan kegiatan lantas tidak ada manfaatnya, seperti ada kegiatan pena­naman seribu pohon kelapa, latihan LDK, ketrampilan anak, tandasnya. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update