Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah
mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Lambu menggelar aksi demontrasi
di depan kantor Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Mereka menggelar aksi karena dipicu
adanya permintaan mahasiswa yang yang hendak meminta Kepala UPTD Dikpora Lambu
untuk menjadi narasumber dalam acara dialog terkait kinerja Pengawas dan
Guru serta persoalan Rotasi dan Mutasi di lingkup
Dikpora
Kecamatan Lambu, namun permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Kepala UPTD
setempat. Karena kecewa, mereka-pun menggelar aksi demonstrasi, Rabu pagi
(5/10).
Ada
banyak persoalan pendidikan yang diangkat oleh para mahasiswa. Diantaranya,
mempertanyakan kinerja Guru dan Pengawas dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Kecamatan Lambu, kebijakan mutasi dan rotasi terhadap sejumlah
guru di Kecamatan Lambu yang dinilai tidak sesuai dengan mekanisme dan
prosedur, serta kegiatan Bumi Perkemahan yang diagendakan KUPTD Dikpora Lambu
sebanyak dua kali setahun itu merupakan kegiatan yang sia-sia. “Karena itu
kegiatan yang hanya pindah tempat tidur dan seremonial semata,” tuding salah
satu mahasiswa, Alan, dalam orasinya. Para pemuda dan mahasiswa Lambu sangat
berharap kepada Kepala UPT Dikpora Lambu untuk meninjau kembali kebijakannya
terkait persoalan rotasi dan mutasi yang menimpa sejumlah para ‘pahlawan
tanpa tanda jasa’ di Kecamatan Lambu.
Pantauan
langsung wartawan, selang sekitar 10 menit mereka menyampaikan orasinya
tiba-tiba berdatangan sejumlah kepala sekolah dan jajaran guru se-Kecamatan
Lambu di kantor UPTD Lambu. Melihat kondisi ini, sejumlah pendemo langsung
membubarkan diri dengan tertib. Salah seorang guru yang enggan dikorankan
namanya mengaku kedatangan dirinya di kantor KUPTD Lambu atas perintah kepala
sekolah. Namun ketika ditanya apa agenda kehadiran mereka di kantor itu, oknum
guru tersebut mengaku tidak mengetahui pasti. “Saya terus terang tidak tahu
pasti acara apa ini?, dan dalam rangka apa?.
Saya
kaget sekali, tadi di sekolah saya hanya disuruh ke sini. Ketika saya tanya
balik, kepala sekolah menjawab, pokoknya
bagi guru yang punya waktu kosong agar merapat ke KUPTD Dinas Dikpora Lambu.
Itu aja yang saya tahu,” cetusnya.
Menyikapi
aksi mahasiswa dan pemuda Lambu, KUPD Dikpora Lambu, H. Anwar H. Zainudin, S.Pd., menegaskan bahwa
kebijakan mutasi dan rotasi guru maupun kepala sekolah, bukan
kewenangan pihaknya. “Bukan saya yang mengambil kebijakan terkait persoalan
itu, hak proreogatifnya Bupati Bima dan Tim Baperjakat,” tegasnya. Kemudian
berkaitan dengan sorotan atas kinerja guru dan pengawas, H. Anwar justru melihat kinerja guru dan
pengawas sudah berjalan maksimal. “Mereka telah menjalankan tugasnya sesuai
dengan tupoksi masing-masing,” ucapnya.
Disinggung
keengganan pihak UPTD Lambu untuk membuka kegiatan yang diprakarsai pemuda dan
mahasiswa sekaligus menjadi narasumber?, pihaknya secara tegas menolaknya.
“Pasti saya tolak, kenapa?. Karena mereka mau membuka dialog, kemudian saya
diminta jadi narumbernya. Harusnya kalu mereka mau saya yang membuka dialog,
yah, merekalah yang menjadi narumbernya, kenapa mesti saya?,” cetusnya.
Sementara itu, kepada wartawan, H. Anwar juga mengklarifikasi kegiatan Bumi
Perkemahan yang diagendakan pihaknya dua kali setahun. “Kalau yang ini memang
sudah menjadi program rutin kita setiap dua kali setahun. Manfaatnya tentu ada,
mustahil kita mengadakan kegiatan lantas tidak ada manfaatnya, seperti ada
kegiatan penanaman seribu pohon kelapa, latihan LDK, ketrampilan anak,
tandasnya. (GA. 333*)