-->

Notification

×

Iklan

Jangan Tergiur Jadi TKI ke Korea, Apalagi Dimintai Uang Hingga Rp50 juta

Monday, October 10, 2011 | Monday, October 10, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-10T00:06:12Z

Bima, Garda Asakota.-
Dalam hal penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pemerintah Indonesia dan Korea telah menyepakati sebuah program kerja sama antar pemerintah yang biasa disebut dengan G to G melalui Development Services of Korea (HRD Korea). Kerja-sama inilah yang menjadi dasar pengiriman TKI ke Korea, tanpa melalui perekrutan jasa PJTKI. “Jadi, kalau ada lembaga PJTKI saat sekarang mengiming-imingi pengiriman TKI ke Korea, masyarakat jangan percaya. Karena sudah ada kerjasama antara pemerintah Korea dengan pemerintah Indonesia tersebut,” ungkap Plt. Kadis Naker­trans Kabupaten Bima, Drs. Ishaka, kepada Garda Asakota, Jumat (7/10).

Ketika wartawan Koran ini memper­tanya­kan adanya indikasi sebuah perusa­haan PJTKI yang beralamat di Kabupaten Bima, menjanjikan pengiriman TKI dengan biaya hingga mencapai Rp50 juta per orang?. Pihak Disnakertrans tidak membenar­kannya karena penempatan tenaga kerja ke Korea sama sekali tidak dipungut biaya sebagai koonsekuensi dari dilaksanakannya program Pemerintah Indonesia dan Korea (G to G), terutama dalam hal pengurusan Sending Labour Contract (SLC) yang diper­ kirakan Rp6 jutaan. “Kalau PJTKI hanya sekedar memberikan pelatihan bahasa Korea, tidak ada masalah. Tapi dijanjikan ke Korea, itu ndak benar. Apalagi ada penari­kan uang sampai Rp50 juta,” cetusnya.
Pihaknya berjanji akan mencari tahu perusahaan yang menjanjikan pengiriman TKI ke Korea tersebut, apalagi dengan pena­ri­kan uang hingga mencapai Rp50 juta per orang. “Nanti akan kita cros-chek,” sahut­nya menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan sikap Disnakertrans tentang hal itu. Ishaka menghimbau kepada warga masya­rakat agar jangan tergiur dengan iming-iming ke Korea oleh perusahaan tertentu, karena pengiriman TKI ke Kerea biasanya untuk seleksinya ada kerjasama dengan pemerintah. “Dan seleksinyapun melibatkan perguruan tinggi,” tandasnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update