-->

Notification

×

Iklan

Dishubkominfo Kota Bima Terapkan Sejumlah Langkah Strategis

Monday, October 24, 2011 | Monday, October 24, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-24T15:49:47Z
Foto: Syahrullah, SH, MH

Kota Bima, Garda Asakota.-
Tugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) adalah bagaimana mengatur arus lalulintas khusus¬nya yang bekaitan dengan angkutan massa, baik barang maupun manusia dari dan ke tujuannya. Dalam rangka pengaturan yang maksimal terhadap kelancaran arus kenda¬raan tersebut tentunya diperlukan langkah-langkah strategis baik yang telah dilakukan maupun yang saat ini sedang dikembangkan. Tahun anggaran 2011 ini, Dishubkominfo Kota Bima memaksimalkan empat program unggulan dalam daya dukungan lancarnya arus lalulintas dan pantauan aruslintas.

Selain pemantauan dan pengawasan diperketat juga dalam rangka mendukung program tersebut akan dimaksimalkan penye¬ diaan sarana dan prasarana pendukung. “Salah satunya adalah rehab terminal Dara dan pembangunan video pengawas jalan dalam rangka menyukseskan program Nasional pembangunan Intel Sistem Trans¬potrasi (IST),” ungkap Kadishubkominfo Kota Bima, Syahrullah, SH, MH, kepada Garda Asakota, Jumat (21/10).
Di Kota Bima, kata dia, hanya ada dua moda angkutan massal yang saat ini ada, yaitu perhubungan darat dan laut sementara udara tidak menjadi bagiannya. Walaupun demikian, kata dia, ketiganya saling ber¬kaitan dan untuk mempelancar perhubungan udara yaitu dengan mengatur layanan perhubungan darat yang baik dan lancar. Adapun yang menjadi kegiatan rutin dalam rangka membangun kelancaran sarana trasnportasi yang menjadi salah satu langkah strategis adalah dengan cara mela¬kukan pengawasan dan penindakan terhadap moda angkutan yang memang melanggar aturan dan mekanisme, dengan memperketat pengawasan yang berhubungan dengan ijin serta perlengkapan sarana pendukung lainnya. “Pengawasan selama ini berkala dilakukan di sejumlah titik-titik yang memang menjadi target kantong dari ke¬padatan dan rawan terjadinya pelanggaran seperti pada jalan-jalan di wilayah batas kota, terminal dan lokasi-lokasi yang dinilai
perlu dilakukan pengawasan,” tegasnya.
Mantan Asisten I Setda Kota Bima mene¬gaskan, guna menunjang kelancaran moda angkutan tersebut berbagai langkah saat ini sedang digalakkan, skhususnya yang bekai¬tan dengan arus barang dan manusia baik dalam kota maupun antara pulau. Langkah-langkah strategis telah dilakukan di tahun 2011, salah satunya dilakukan pemantauan dan pencatatan data terhadap arus kenda¬raan. Tujuannya adalah dalam rangkan mem¬ buat Tata Trasportasi Lokal (TTL) yang memadai untuk dikembangkan kedepannya. “Juga dalam rangka mengetahui intensistas dan kapasitas kepadatan jalan yang dilalui oleh kendaraan selama ini. Dengan data tersebut maka akan dapat dimaksimalkan kedepannya dan dapat diidentifikasi ber¬bagai langkah kongkrit untuk lebih melan¬carkan arus lalu lintas,” tambahnya.
Selain pendataan, rencananya di tahun 2012 mendatang, pihaknya akan mem¬bangun sarana Geografis Informasi Sistem (GIS) di sejumlah titik jalan yang memang dianggap cukup padat dan rawan akan pe¬num¬pukan kendaraan. GIS tersebut berupa kamera pemantau yang akan berhubungan langsung dengan petugas yang melakukan pemantauan di tempat. “Dengan adanya GIS tentunya petugas di lapangan akan dapat lebih cepat mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi tiba-tiba di jalan, sehingga dapat segera diambil tindakan-tindakan. Program GIS sangat perlu dan dibutuhkan untuk mengurangi intensitas kerja petugas yang memang selama ini selalu melakukan patroli. Dengan adanya GIS sedikit tidak masalah-masalah yang sebelumnya lambat ditangani akan cepat teratasi karena akan dapat langsung terpantau dengan cepat,” paparnya. Untuk sementara alat berupa GIS khususnya di Indonesia Timur akan dilaun¬cing pada bulan Desember tahun 2011 di NTB. Kemudian lanjut Syahrullah, selain sarana berupa perlaatan digital, tentunya sarana prasarana yang juga penting adalah ketersediaan terminal yang layak. Sambil menunggu realisasi pembangunan terminal AKAP di kawasan Oi Ni’u, pemerintah untuk sementara waktu akan melakukan rehab terhadap terminal Dara.
Dan untuk tahap awal di tahun 2011 akan dilakuan penimbunan dan pengaspalan areal dalam terminal, untuk menghidari terjadi genangan air yang selama ini me¬mang dinilai cukup menggangu. “Namun untuk tahap awal pengaspalan hanya pada sebagian areal terminal kemudian akan dilanjut tahun berikutnya. Selain pengaspa¬lan areal terminal juga akan dipasang lampu penerangan pada empat titik sudut terminal, lampu penerang sangat dibutuhkan guna memantau aktivitas terminal di malam hari. Apalagi terminal Dara adalah terminal yang aktif 24 jam,” tegasnya.
Ditambahkannya bahwa, untuk kawasan terminal Dara juga akan didesain ulang untuk tambahan bangunan ruang tunggu, karena asas manfaat bagi moda angkutan massal cukup krusial. “Ruang tunggu saat ini tidak maksimal untuk fungsinya, guna memaksimalkan fungsinya tentunya perlu dibangun yang lebih luas serta sarana pra¬sarana pendukung lengkap lainnya. Apalagi terminal Dara dari data yang ada serta hasil pemantauan selama ini kedepannya akan cukup didapati moda angkutan missal. Dengan demikian tentunya akan bayak sarana pendukung lainnya yang perlu dilengkapi,” tandas Syahrullah. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update