Bima, Garda Asakota.-
Selama lebaran tahun ini, Polres Bima menangani sebanyak 5 kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten Bima. Dari sejumlah lakalantas tersebut, dua orang meninggal dunia sedang¬kan yang lain luka serius. Kasat Lantas Polres Bima, IPTU. Riky, kepada Garda Asakota mengungkapkan, dari 5 kecelakaan tersebut terjadi sejak 7 hari sebelum hari lebaran atau H-7,
sampai setelah hari ke 5 lebaran H+5. Dari jumlah kecelakaan lakalantas yang tercatat, semuanya dialami oleh pengendara roda dua dan sementara korbannya dari kalangan remaja. Sementara di sisi lain, Riky memban¬ding¬kan dengan momen lebaran tahun lalu, lebih banyak lakanlantas tahun lalu ketim¬bang tahun sekarang, kira-kira angka kecelakaan tahun sekarang menurun hingga 60 porsen. “Artinya bentuk dari kesadaran masyarakat Bima untuk mengendarai sudah berkurang. Hal itu disebabkan banyaknya petugas lalu¬lintas yang selalu mengatur di jalan strategis atau dimana jalan tersebut dianggap rawan.
Sementara disisi lain sosialisasi terus
dilakukan di setiap desa,” katanya. Menu¬rut¬nya, selain mengatur jalan, anggota Pol¬res Bima juga menahan motor yang meng¬gunakan knalpot recing, dan sampai seka¬rang tersita mencapai puluhan.
“Nah, itu semua bentuk dari ketertiban pengendara. Kedepan kami berharap kepada pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, agar selalu berhati-hati dalam mengemudi. Saya juga mengharapkan agar meleng¬kapi surat-surat kendaraan,” harapnya. (GA. 234*)
Selama lebaran tahun ini, Polres Bima menangani sebanyak 5 kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten Bima. Dari sejumlah lakalantas tersebut, dua orang meninggal dunia sedang¬kan yang lain luka serius. Kasat Lantas Polres Bima, IPTU. Riky, kepada Garda Asakota mengungkapkan, dari 5 kecelakaan tersebut terjadi sejak 7 hari sebelum hari lebaran atau H-7,
sampai setelah hari ke 5 lebaran H+5. Dari jumlah kecelakaan lakalantas yang tercatat, semuanya dialami oleh pengendara roda dua dan sementara korbannya dari kalangan remaja. Sementara di sisi lain, Riky memban¬ding¬kan dengan momen lebaran tahun lalu, lebih banyak lakanlantas tahun lalu ketim¬bang tahun sekarang, kira-kira angka kecelakaan tahun sekarang menurun hingga 60 porsen. “Artinya bentuk dari kesadaran masyarakat Bima untuk mengendarai sudah berkurang. Hal itu disebabkan banyaknya petugas lalu¬lintas yang selalu mengatur di jalan strategis atau dimana jalan tersebut dianggap rawan.
Sementara disisi lain sosialisasi terus
dilakukan di setiap desa,” katanya. Menu¬rut¬nya, selain mengatur jalan, anggota Pol¬res Bima juga menahan motor yang meng¬gunakan knalpot recing, dan sampai seka¬rang tersita mencapai puluhan.
“Nah, itu semua bentuk dari ketertiban pengendara. Kedepan kami berharap kepada pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, agar selalu berhati-hati dalam mengemudi. Saya juga mengharapkan agar meleng¬kapi surat-surat kendaraan,” harapnya. (GA. 234*)
