-->

Notification

×

Iklan

Polda NTB Bongkar Dugaan Korupsi DAK Kota Bima TA 2007

Monday, September 26, 2011 | Monday, September 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-09-26T00:36:17Z

Mataram, Garda Asakota.- 
Kasus dugaan penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Bima tahun anggaran 2007 lalu  kini mulai terbongkar. Ter­ungkapnya kasus yang terindikasi korup­si itu tidak tanggung-tanggung diduga meli­batkan sejumlah mantan pejabat Dikpora Kota Bima. Informasi ini terbong­kar berda­sarkan adanya panggilan resmi yang dilaku­kan oleh Kapolda NTB melalui surat pemanggilan No Pol: S.PGL/93/VIII/2011
Dit Reskrimsus tanggal 26 Agustus lalu terhadap mantan Kasubdin Dikdas Dik­pora tahun 2007, H. Sahruman Abdullah, M. Si.
Kabid Humas Polda NTB, AKBP. H. Sukarman Husein, kepada wartawan membeberkan bahwa pemanggilan terhadap  H. Syahruman yang dibidik sebagai ter­sangka dalam panggilan tersebut  telah hadir memenuhi panggilan Polda pada hari Senin tanggal 12 September lalu, namun karena tersangka tidak datang atau didampingi bersama PH-nya, penyidik terpaksa memu­langkan kembali, hingga hadirkan diri bersama PH.  “Apabila dalam waktu dekat H. Syahruman tidak datang  bersama Pena­sehat Hukumnya,  dalam waktu dekat pula kami akan melakukan upaya pemangilan kembali,” ujar Kabid Humas Polda. Berda­sarkan indikasi yang dilakukan oleh mantan Pimpro DAK Bidang Pendidi­kan Kota Bima  tahun 2007 itu, diduga telah melanggar pa­sal, 2 dan 3 UU 31 tahun 1999 yang diubah menjadi UU nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana Korupsi junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman penjara 4 tahun sampai dengan seumur hidup.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Garda Asakota, kasus ini sebelumnya ditangani penyidik Polresta Bima, namun karena pertimbangan tertentu belakangan Polresta Bima menyerahkan penanganan kasus dugaan korupsi DAU/DAK  Kota Bima tahun 2007 ke Polda NTB. Sesuai Diduga, sekitar 34 Sekolah Dasar (SD) di Kota Bima yang mendapat DAU/DAK tahun 2007 hingga kini belum diberikan sisa dana dari Dikpora Kota Bima, dimana rata-rata dana yang belum diterima ini berkisar antara Rp17,5 juta hingga Rp 35 juta, tergantung dari jumlah paket yang diberikan.
Untuk tiap SD, pagu dana yang diterima berkisar antara Rp250 hingga Rp500 juta tergantung dari jumlah paket yang diterima. Namun sebagian besar SD mendapatkan dua paket proyek dengan nilai Rp 500 juta.
Menurut informasi lain yang diperoleh wartawan, tidak hanya DAU/DAK tahun 2007 yang belum dilunasi, DAU/DAK tahun 2009 rupanya juga masih ada sejumlah sekolah yang belum dilunasi pembayarannya. (GA. 233*)
×
Berita Terbaru Update