-->

Notification

×

Iklan

Kadis Dikpora Salut dengan Kinerja LSM IQRO Kecamatan Bolo

Monday, September 26, 2011 | Monday, September 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-09-26T00:33:39Z

Bolo, Garda Asakota.-
Maju mundurnya dunia pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat. Keterlibatan berbagai komponen untuk memajukan dunia pendidikan ini akan memberikan nilai yang sangat berharga dalam mencetak generasi bangsa yang nantinya akan menjadi peme­gang estafet keberlangsungan pembangunan Negara. Walaupun baru sedikit memberikan sumbangsih dalam dunia pendidikan, LSM Iqro yang baru dibentuk pada tanggal 12 November 2006 mulai terlihat mewarnai dunia pendidikan di Kabupaten Bima
khu­sus­nya di Kecamatan Bolo. Pada awalnya LSM Iqro yang diketuai oleh Isman Gafar, ini berangkat dari Taman Pendidikan Quran (TPQ) dan pendidikan non formal yang bekerja sama dengan pemerintah baik peme­rintah kabupaten maupun propinsi seperti memberikan pelatihan-pelatihan kepada pemuda-pemuda untuk mendapatkan keterampilan kecapan dan juga pelatihan keaksaraan fungsional.
Pada tahun 2009 berdasarkan hasil musyawarah seluruh komponen LSM maka disepakati didirikannya pendidikan formal yang dimulai dengan dibukanya taman kanak-kanak (TK) IT yang diberi nama TKIT Al-Azzam yang sekarang dikepalai oleh, Amalia Dewi Hasnuri, S.Pd. Untuk tahun ajaran 2011 ini TK IT Al-Azzam siswanya ada 38 orang yang terbagi dalam 3 kelas, dan anak-anak ini tangani oleh enam orang tenaga pengajar dari berbagai disiplin ilmu. “Yang jelas program yang diberikan selain standar pendidikan untuk tingkat TK juga kami memberikan nilai plus kepada anak-anak ini dibidang keagamaan sehingga mereka mempunyai fondasi agama yang kuat sesuai dengan motto pendidikan yang kami tetapkan mencetak generasi yang Rabbani,” jelas kasek muda ini.
Apresiasi atas keberadaan dan kese­riusan LSM Iqro dalam mengembangkan pendidikan ini, lewat APBD pemerintah daerah memberikan bantuan dana pem­bangunan satu lokal ruang belajar untuk TKIT AL-Azzan dan pada hari Senin (19/9). Kadis Dikpora Kabupaten Bima, Drs. A. Zubaer HAR, M.Pd., secara resmi mela­kukan peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut. Turut hadir dalam peleta­kan batu pertama ini Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, sekaligus juga merupakan Pembina Yayasan LSM Iqro, Kepala UPTD Dikpora Keca­matan Bolo, Saidin H. Hamzah, M.Pd, dan kepala-kepala sekolah se-Kecamatan Bolo.
Pada kesempatan menyampaikan sambutannya sebelum meletakan batu pertama Kadis Dikpora ini menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Ketua Komisi IV yang selama ini memberikan perhatian yang luar biasa untuk perkem­bangan pendidikan di kabupaten Bima. Khusus kepada LSM Iqro menyampaikan rasa salut dan bangga karena sangat jarang sekali suatu LSM yang peduli terhadap dunia pendidikan. “Anak-anak ini ibarat selembar kertas putih, maka tergantung kita mau diisi dengan apa di kertas tersebut, oleh sebab itu pendidikan ini adalah salah satu investasi untuk anak-anak menjadi generasi yang dapat kita banggakan. Mari kita bangun pendidikan ini bersama sehingga akan lahir generasi yang mempunyai kekuatan agamais, rasa solidaritas tinggi bukan hanya mempunyai kemampuan di ilmu pengetahuan saja,” ajak Kadis.
Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi IV, Ilham Yusuf, yang juga selama ini ikut memberikan sumbangsih lahirnya TKIT mengatakan bahwa anak-anak yang didik di TK ini satu tahun menjalankan pendidikan sudah pada lancar membaca dan menulis, begitupun berbagai fondasi dasar agama Islam tertanam baik pada diri anak-anak didikan disini. Sehingga kalau diukur dengan biaya pendidikan yang dibebankan kepada orang tua sebesar Rp.50rb perbulan itu tidaklah sia-sia. Selain itu disini juga diberikan pelajaran bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Ketua LSM Iqro, Isman Gaffar, kepada Garda Asakota menyampaikan bahwa pada saat ini pihaknya di LSM Iqro mulai memi­kirkan bagaimana membangunan sekolah setingkat SD sehingga anak-anak hasil didikan di TKIT dalam pendidikan bisa berkelanjutan. “Kami amati di SD-SD yang ada sekarang, anak keluaran dari TKIT ini harus kembali lagi dari titik nol ketika mere­ka melanjutkan di tingkat SD. Saya sam­paikan hal ini sebab mereka harus mengikuti kebanyakan anak-anak lainnya yang hampir sebagian besarnya belum bisa membaca dan menulis. Bukan karena SD-nya yang tidak bagus. Mudah-mudahan program sekarang kami rancang ini dalam waktu cepat bisa terwujud,” tandasnya. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update