-->

Notification

×

Iklan

Kekurangan RKB, Guru MTs Terpaksa Berkantor di Pohon

Wednesday, August 10, 2011 | Wednesday, August 10, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-08-10T04:09:01Z
Bima, Garda Asakota.-
Biasanya kekurangan ruangan belajar hanya terjadi pada para siswa. Namun, apa yang terjadi di Yayasan MTs Muhammad Salahuddin Woha Kabupaten Bima, justru sebaliknya. Di MTs cikal bakal MTs Negeri ini, gurulah yang mengalami kekurangan ruangan. Makanya, bila mereka selesai meng¬ajar terpaksa harus beristrahat di ba¬wah pohon atau di kantin sekolah. Meskipun demikian,
para guru Mts ini tetap memiliki semangat mengajar dan tidak pernah putus asa, walaupun harus menghadapi keterba¬tasan ruangan guru.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, kantor yang seharusnya diguna¬kan guru, saat ini sudah digunakan siswa untuk Kegiatan Belajar Mengajar (RKB). “Daripada siswa belajar di emperan, tetapi guru asik-asik duduk di kantor. Lebih baik guru yang di emperan kantin atau dibawah pohon, dan siswa dalam ruangan,” ujar Kepala MTs Muhammad Salahuddin, Fitri, S. Ag, usai memberikan pelajaran Imtaq, Jumat (5/8). Diakuinya, dengan kondisi seperti itu, pihaknya tidak pernah putus semangat untuk mengajar, bahkan sebagai guru sejati malah semakin bersemangat.
“Melihat keadaan siswa yang begitu semangat untuk belajar, kami malah lebih semangat lagi. Dan itu semua menjadi contoh berharga kami untuk memberikan pelajaran terhadap para siswa,” ucapnya.
Disinggung sejak tahun berapa MTs yang dipimpinnya berdiri?, Fitri mengaku sekolahnya itu sudah berjalan lima (5) tahun terakhir sejak didirikan tahun 2007 lalu. Awalnya, sekolah ini masih numpang di SDN No 3 Tente, dan tahun kedua numpang di SDN Inpres Tente. Sementara tahun ke¬tiga sekolah sudah ada RKB bantuan dari pemerintah daerah satu lokal dan itupun sis¬wanya masih ada yang duduk di luar empe¬ran. “Kemudian datang bantuan rehab, tapi oleh sekolah membuat satu ruangan. Setelah itu datang bantuan satu lokal RKB lagi, sehingga sampai saat ini RKB-nya baru tiga lokal ditambah satu ruangan kantor. Sebe¬narnya kantor itu ada, tapi karena siswa¬nya banyak, maka kantor dijadikan RKB. Jadi, gurulah yang mengalah dan memilih pohon dan kantin sebagai kantor,” tuturnya.
Sebenarnya sekolahnya itu masih membutuhkan ruangan, karena dengan tiga RKB tidak mampu lagi menampung siswa, apalagi tiba ajaran baru nantinya, siswa akan lebih banyak lagi yang mendaftarkan diri. “Ajaran baru kemarin saja kami hanya menerima 84 siswa dan dijadikan dua kelas, padahal sebenarnya masih banyak siswa yang mau masuk. Kurang lebih 67 siswa yang tidak kami terima, karena kami memi¬kirkan RKB tidak memadati,” tandasnya seraya berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan RKB terhadap MTs Muhmmad Salahuddin, karena dikhawatir¬kan tahun depan akan lebih banyak lagi siswa yang mendaftar. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update