-->

Notification

×

Iklan

BP4K Adakan Kegiatan Metodologi Penyuluhan Partisipatif dan Fasilitasi FMA

Wednesday, August 3, 2011 | Wednesday, August 03, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-08-03T03:57:17Z
Kota Bima, Gada Asakota.-
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bima, Ir. Rendra Farid, beberapa hari yang lalu membuka secara resmi acara kegiatan apresiasi metodologi penyuluhan partisipatif dan fasilitasi FMA bagi Tim Penyuluhan Lapangan (TPL) dalam progam pemberdayaan petani melalui teknologi dan informasi pertanian (P3TIP) Kabupaten Bima atau atau Farmer Empowerment Throught Agricultural Technology and Information (FEATI)

Keberadaan Program pemberdayaan petani melalui teknologi dan informasi pertanian (P3TIP/FEATI) ini khususnya di Kabupaten Bima sangat membantu bagi keberadaan TPL yang memberikan pembi¬naan kepada para petani tentang teknologi pertanian menuju sebuah petani yang man¬diri dan professional. “Petani bukan saja dituntut untuk bercocok tanam secara modern akan tetapi bagaimana mereka bisa man¬diri di segala sektor pertanian seperti men¬jadi penangkar benih. Ini merupakan kema¬juan bagi para petani yang menerima ban¬tuan dari Program FEATI ini,” ujar Rendra Farid, kepada Garda Asakota belum lama ini. Diakuinya bahwa keberadaan program P3TIP/FEATI bertujuan untuk mengem¬bang¬kan sistem layanan penyuluhan pertanian yang didasarkan atas kebutuhan petani dan permintaan pasar, kemitraan antar petani/kelompok tani, sektor publik dan swasta pada berbagai tingkatan dengan melibatkan petani dan penyuluh baik PPL PNS, PPL swasta maupun PPL swadaya. “Ini tersebar di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bima,” katanya.
Pihaknya berharap kepada TPL untuk dapat secepatnya menerapkan ilmu pengeta¬huannya kepada para petani, sehingga nanti para petani bisa langsung praktek di lapangan yang tentunya didampingi oleh TPL itu sendiri. Begitupun sebaliknya, jika petani yang sudah mendapatkan bimbingan dari para TPL minimal bisa menerapkan kepada petani lainnya sehingga nanti akan terwujud sebuah harapan menjadi petani yang mandiri dan sukses.
“Jika pola ini terus menerus diterapkan, Insya Allah petani yang ada di Kabupaten Bima ini mendapatkan peningkatan pendapatan produksi, karena pola yang diberikan ini bukan pola alami akan tetapi pola ini merupakan pola modern berdasar¬kan teknologi. Bahkan hampir diseluruh daerah yang ada di Indonesia sudah mene¬rapkan pola secara teknolgi,” katanya.
Sekarang saja, sambungnya, hampir seluruh komoditi mengalami peningkatan yang sangat signifikan terutama komoditi bawang merah, termasuk komiditi lain se¬perti padi dan jagung. “Melihat keberhasilan tersebut, Kabupaten Bima untuk tahun 2011 ini mendapat penghargaan dari pemenrintah pusat dalam progam scalling-up melalui FEATI,” demikian Rendra. (GA. 122*)
×
Berita Terbaru Update