-->

Notification

×

Iklan

RMPJ 40 persen Pertama PNPM Desa Oi Tui Berakhir Ricuh

Tuesday, July 19, 2011 | Tuesday, July 19, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-07-19T05:31:36Z
Bima, Garda Asakota.-
Rapat musyawarah pertanggung-jawaban (RMPJ) 40 persen pertama PNPM di Desa Oi Tui Kecamatan Wera Kabupaten Bima yang berlangsung di aula kantor desa setempat, Selasa (12/7), berakhir ricuh.
Fasilitator PNPM Kecamatan Wera, Baharudin, dicecar berbagai pertanyaan saat ia memberikan pemahaman pada masyarakat tentang selisih anggaran dari yang di RMPJ oleh TPK antara rencana penggunaan dana disinyalir tidak sesuai dengan realisasi di lapangan.

Menurut dua orang warga masyarakat Wera, Nuhra dan Ilham, munculnya permasalahan yang di RMPJ-kan antara perencanaan penggunaan dana yang tidak diduga sesuai dengan realisasi di lapangan seperti pada saat penggalian drainase dengan total volume 1.180 meter dengan catatan yang disepakati pada rapat persiapan awal sepanjang 5000 permeter, namun setelah di RMPJ, diduga pihak TPK menggunakan hitungan orang kerja (HOK) Rp35.000 per hari, dengan komulatif penggunaan dana galian sebesar Rp11.865.000 dari hasil kesepakatan borongan 5000 per meter itu memakan anggaran sebesar Rp5.900.000 dari volume 1180 meter, berarti selisih anggaran hitungan HOK dengan kesepakatan borongan sebesar Rp5.965.000.
Selain itu, dipertanyakan penggunaan bahan material sebagaimana di RMPJ, seperti bahan material lokal batu dari yang seharusnya 103 rit di RMPJ menjadi 150 rit, dan pasir 79 rit di LMPJ menjadi 87 rit. Diduga pula, banyak kegiatan PNPM di lapangan yang bermasalah bahkan dikerjakan asal-asalan.
TPK Desa Oi Tui, Nurdin Ismail, yang dikonfirmasi balik terkait dengan persoalan itu secara tegas membantahnya. Menurutnya, sebelum direvisi RAB sepanjang 1250 meter dengan alokasi anggaran Rp11.865.000, setelah direvisi RAB volumenya mencapai 1180 meter dengan realisasi anggarannya Rp6.250.000, kemudian sisa dari realisasinya Rp5.615.000 masuk dibiaya tak terduga yang tidak masuk di RAB. “Jadi, tidak ada selisih laporan dan tidak ada rekayasa,” bantahnya. Pihaknya justru mengaku, realisasi pekerjaan sudah mencapai 40 persen pertama dengan anggaran yang terserap sebesar Rp 82 juta, dan semuanya dikerjakan sesuai RAB.
Sementara itu Fasilitator Tekhnik, Abdul Salam, yang dikonfirmasi via ponselnya tidak memberikan tanggapannya. Via sms, Abdul Salam, hanya meminta maaf karena lagi dalam perjalanan. Sedangkan pihak Fasilitator Kecamatan, Baharudin yang berusaha dikonfirmasi ponselnya, tidak pernah aktif. (GA. 222*)
×
Berita Terbaru Update