-->

Notification

×

Iklan

Gubernur Ajak Komponen Masyarakat, Perkuat Silaturahmi

Tuesday, July 19, 2011 | Tuesday, July 19, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-07-19T06:20:47Z
Bima, Garda Asakota.-
Rusaknya tatanan kehidupan sosial dan kemasyarakatan di Kabupaten Bima belakangan ini, rupanya menuai respon serius dari Gubernur NTB, DR. TGH. Zainul Majdi, MA. Didampingi Kapolda NTB  pada acara silaturahmi dengan unsur Muspida, jajaran Pemkab Bima, camat, dan toga/toma se-Kabupaten Bima, di Paruga Parenta, Jumat (15/7), Gubernur menyampaikan beberapa amanat guna mengantisipasi terus merebaknya tindakan kekerasan di wilayah Kabupaten Bima.

H. Zainul Majdi, mengulas sejarah Bima yang dibangun oleh para pendahulunya dengan penuh kebersamaan dan bingkai ukhuwah Islamiah. Gubernur menggaris bawahi pentingnya menjaga ukhuwah bagi seorang muslim. “Umat Islam tidak boleh menyakiti sesama muslim, setetes darah muslim lebih mahal harga dari dunia beserta isinya,” ucapnya. Menurutnya, kejadian ledakan di Ponpes harus menjadi pelajaran berharga dan tidak boleh terjadi lagi di Bima. “Kepada para tokoh masyarakat, alim ulama dan pimpinan Ponpes, saya menekankan perlunya pemahaman menyeluruh fungsi pesantren. Pondok pesantren tidak boleh menimbun panah, senjata rakitan, bom  karena bertentangan dengan semangat pembangunan pesantren itu sendiri,” tegasnya. Peran tokoh agama dan aparat pemerintah juga diharapkan dapat mengantisipasi munculnya gejolak akibat lemahnya pengawasan atas kegiatan Ponpes dan ormas keagamaan. “Jangan segan memeriksa keberadaan pondok pasantren dan ormas, untuk mengecek kegiatannya karena hal ini merupakan kewajiban  dalam agama untuk saling mengingatkan. Karena jangan sampai terjadi musibah besar atas nama agama digunakan untuk tujuan destruktif,” pesannya.
Kedepan, kata dia, diperlukan peran yang lebih intensif dari para tokoh agama dalam menjalin komunikasi. “Ulama perlu terjun ke masyarakat dan memperbanyak silaturahmi. Untuk ini semua elemen.
Khususnya instansi terkait seperti Kementerian Agama dan KUA harus turun ke masyakat, ini tugas penting,” imbuh Gubernur. Pihaknya menitip beberapa pesan antara lain, mencairkan kebekuan pemikiran eksklusif kalangan tertentu yang memiliki pemahaman berbeda tentang ajaran Islam. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update