-->

Notification

×

Iklan

Dikeluhkan Honor Pelatihan yang Dihelat Disnakertrans Kabupaten Bima

Tuesday, July 19, 2011 | Tuesday, July 19, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-07-19T06:11:43Z
Syahbuddin Bantah Ada Pemotongan
Kota Bima, Garda Asakota.-
Kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas yang dihelat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima di Loka Latihan Kerja (LLK) Bima mendapat keluhan dari peserta. Disinyalir dana sebesar Rp750 ribu yang seharusnya diperuntukan bagi peserta selama sebulan, justru diterima kurang dari itu.

Salah seorang peserta, Musadat, menjelaskan bahwa, program dari Dinakertrans Kabupaten Bima itu tujuannya untuk memberikan pelatihan kepada siswa atau pengangguran selama satu bulan penuh. Bentuk pelatihannya-pun bermacam-macam, diantaranya pelatihan tukang kayu, menjahit, komputer, las listrik, processing dan sepeda motor. Selama satu bulan tersebut peserta diberikan keahlian sehingga sewaktu keluar dari pelatihan para tenaga tersebut diharapkan dapat membangun usaha secara mandiri.
“Namun pada saat pembagian dana untuk biaya pelatihan dan akomodasi, justru peserta menerimanya tidak sesuai dengan rencana awal, semula dijanjikan sebesar Rp750 ribu, justru dipotong dengan jumlah variatif tanpa ada penjelasan lebih awal,” bebernya seraya mengakui bahwa setiap peserta disinyalir dipotong pihak panitia antara Rp100 ribu dan Rp200 ribu.
Menurutnya, meski sebulan sudah mendapatkan ilmu dari hasil pelatihan, namun dugaan pemotongan tersebut tetap menjadi buah bibir peserta. Untuk itu, dirinya yang mewakili peserta lain, mengharapkan agar pelatihan yang serupa mendatang bisa dijalankan dengan baik, terutama persoalan dana yang mestinya didapatkan peserta. “Kalau bisa, tidak dipotonglah,” harapnya.
Ketua Panitia Pelatihan, Drs. Syahbudin, yang ditemui di ruangannya, Sabtu (16/7), secara tegas membantah telah terjadi pemotongan uang sebagaimana sinyalemen peserta. Bahkan ditegaskannya bahwa, seluruh peserta sudah diberikan uang sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya yakni sebesar Rp25 ribu per hari selama satu bulan pelaksanaan pelatihan. “Pelatihan sudah ber jalan dengan baik tanpa ada pemotongan,” tegasnya. Syahbudin mengemukakan bahwa, alokasi dana pelatihan tersebut sebesar Rp232 juta yang bersumber dari APBN dan dana dari perbantuan. Dana itu diperuntukan bagi sembilan paket kegiatan, namun yang baru dilaksanakan sebanyak enam paket, masing-masing paket kejuruan sepeda motor, las listrik, tukang kayu, prossecing, menjahit dan komputer. “Enam paket itu sudah dilaksanakan selama enam bulan. Dan kedepan, masih tersisa tiga paket lagi yang InsyaAllah kami laksanakan setelah bulan ramadhan nantinya,” katanya.
Untuk satu paket, lanjutnya, terdiri dari 16 orang. Totalnya dari enam paket yang dilaksanakan sebanyak 96 orang. Pesertanya dimulai dari SMP dan maksimal berumur 30 tahun. Pihaknya berharap setelah pelatihan ini, peserta bisa menjadi terampil dan bisa membuka usaha sendiri di tengah lingkungan masyarakat. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update