-->

Notification

×

Iklan

Brigadir Rohmat Tewas Setelah Alami Tiga Bacokan

Wednesday, July 6, 2011 | Wednesday, July 06, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-07-06T03:47:22Z
Mataram, Garda Asakota.-
Belum luput dari ingatan masyarakat Bolo tragedy naas yang menimpa Brigadir Rokhmat anggota Polisi dari Polisi Sektor Bolo yang tewas ditikam secara bertubi-tubi oleh Sakban asal Kampung Sigi Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Kejadian menjelang HUT Bhayangkara yang ke-65 tahun 2011 tentu memberikan satu cerita histeris bagi jajaran Polisi diseluruh Indonesia. Bagaiman motif pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka Sakban dan apa yang melatarbelakangi sehingga tega melakukan
pembunuhan terhadap anggota Polsek yang lagi piket itu…? Demi mengungkap misteri dibalik aksi pelaku dalam waktu seketika jajaran Polri langsung melakukan identifikasi baik terhadap pelaku yang ditangkap saat kejadian maupun tempat tinggal pelaku.
Alhasil yang ditemukan oleh satuan Polsek setempat beberapa keping CD dan buku-buku yang bernuansa jihad serta panah berhasil disita.
Kapolda NTB, Brigjend Arif Wahyunadi melalui melalui Kasubid Penmas, Lalu Wirajaya kepada sejumlah wartawan mengungkap kejadian naas yang melenyapkan nyawa Brigadir Rokhmat anggota Polsek Bolo sekitar pukul 03.40 Wita tersebut, berawal dari sikap pelaku yang tidak mencurigakan, sebelumnya pelaku datang ke Polsek hanya ingin mengadukan laporan, tidak lama kemudian pelaku yang telah memiliki niat buruk itu setelah diterima baik oleh anggota Polsek Brigadir Rokhmad langsung menikam korban, saat itu korban masih sempat berteriak, bahkan korban masih sempat menghindar hingga terjadi perebutan senjata milik anggota.
“Karena tidak berhasil pelaku Sakban kembali menusuk korban dua kali hingga korban tidak berdaya. Pada saat itu korban berusaha teriak minta tolong sama anggota sebelum menghembuskan nyawa terakhirnya namun anggota yang datang memberikan pertolongan korban sudah tidak berdaya, kecuali menangkap pelaku. Melihat situasi gawat korban dilarikan ke RSU Bima karena pendarahan serta luka yang diderita korban terlalu parah korban meninggal di perjalanan,” beber Kasubid Penmas.
Ketika dimintai tanggapan mengenai motivasi apa yang melatarbelakangi tindakan pelaku, Lalu Wirajaya tidak banyak berkomentar, dia mengatakan, kita belum sempat mengarahkan kepada tindakan pelaku apa latarbelakangnya, tetapi kami tetap melakukan pencarian apa sebabnya pelaku hingga nekad membunuh anggota Polisi,” ujar L.Wirajaya. sembari menambahkan bahwa pelaku Sakban adalah santri Pesantren Umar Bin Hattab Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Sejauh ini pihaknya telah mengamankan salah seorang yang diduga teman dekat pelaku yaitu AHM asal Desa Rato Bolo. Kenapa AHM turut diamankan selain untuk mintai keterangan juga diduga kuat pelaku Sa’ban keseharianya selalu bersama AHM, dan ini didukung oleh adanya barang bukti yang ditemukan berupa Buku-buku nuansa jihad dan panah serta CD yang menyangkut masalah kegiatan Jamaah Anshori Tauhid (JAT). “Menghindari kejadian yang sudah menjadi catatan Polisi di Bima ini kami tetap menghimbau kepada semua jajaran polisi dimanapun berada agar dalam menjalankan tugas selalu menyerap informasi sekecil apapun dalam masyarakat dan waspada dari adanya serangan dadakan dan aksi lain yang mengarah kepada okum anggota. “Pelaku saat ini masih dikategorikan sebagi kriminal murni,” tandasnya. (GA. 223*).
×
Berita Terbaru Update