Wera, Garda Asakota.-
PT. Jagat Mahesa berkomitmen akan mengalokasi sebagian anggaran dari hasil keuntungan pertambang pasir besi untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Wera dan Ambalawi Kabu¬paten Bima sebesar 0,2 persen Dollar AS per ton. PT. Jagat Mahesa menar¬get¬kan ekspor pasir besi dalam satu setengah tahun kedepan itu mencapai 100.000 ton per bulan, dengan contoh 50.000 dikalikan 0,2 persen Dollar AS =10.000 Dollar AS atau = Rp90 juta.’
“Dan ini jika dikalikan selama satu bulan maka bisa mencapai Rp1,1 Milyar dan itu hanya untuk Kecamatan Wera dan Ambalawi. Dan penyalurannya nanti diserahkan oleh LSM, tokoh pemuda, tokoh masyarakat didampingi Muspika,” ungkap Direktur PT. Jagat Mahesa, Darwin Lim, di base-camp pertambangan pasir besi Kecamatan Wera, Rabu (11/5).
Dana nantinya, kata dia, akan dibagikan sesuai dengan prioritas untuk sarana pendidikan, beasiswa, tempat peribadatan dan kesehatan dan lain sebagainya, tergantung dari kebutuhan Kecamatan. Dalam mengawasi dana tersebut akan melibatkan instansi terkait sebagai pengawas dan dana tersebut semuanya terpisah dari kontribusi pendapatan pajak pemerintah daerah dari hasil tambang.
Ketika disinggung kapan akan dicairkan dana tersebut, pihaknya mengaku nantinya akan dibentuk terle¬bih dahulu organisasi LSM yang meli¬batkan pemerintah Kecamatan Wera dan Ambalawi. “Sebab yang akan mengelola dana tersebut masyarakat Wera dan Ambalawi, pihak PT. Jagat Mahesa hanya mengawasi saja,” katanya. Disinggung volume ekspor perdana tahun 2010 kemarin, Darwin Lim mengungkapkan bahwa ekspor tahun 2010 hanyalah ekspor uji coba dan hasilnya tidak ada laba. “Dan kita sudah buktikan di dunia internasional bahwa pasir di Kabupaten Bima ini bisa diterima di pasar Internasional dan kadar besinya yang diekspor kemarin mencapai 56 persen,” sahutnya.
Menurut rencana, PT. Jagat Mahesa akan mulai beroperasi bulan Mei ini dan pengapalannya dijadwalkan akan dilakukan bulan Juli 2011. (GA. 222*)
PT. Jagat Mahesa berkomitmen akan mengalokasi sebagian anggaran dari hasil keuntungan pertambang pasir besi untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Wera dan Ambalawi Kabu¬paten Bima sebesar 0,2 persen Dollar AS per ton. PT. Jagat Mahesa menar¬get¬kan ekspor pasir besi dalam satu setengah tahun kedepan itu mencapai 100.000 ton per bulan, dengan contoh 50.000 dikalikan 0,2 persen Dollar AS =10.000 Dollar AS atau = Rp90 juta.’
“Dan ini jika dikalikan selama satu bulan maka bisa mencapai Rp1,1 Milyar dan itu hanya untuk Kecamatan Wera dan Ambalawi. Dan penyalurannya nanti diserahkan oleh LSM, tokoh pemuda, tokoh masyarakat didampingi Muspika,” ungkap Direktur PT. Jagat Mahesa, Darwin Lim, di base-camp pertambangan pasir besi Kecamatan Wera, Rabu (11/5).
Dana nantinya, kata dia, akan dibagikan sesuai dengan prioritas untuk sarana pendidikan, beasiswa, tempat peribadatan dan kesehatan dan lain sebagainya, tergantung dari kebutuhan Kecamatan. Dalam mengawasi dana tersebut akan melibatkan instansi terkait sebagai pengawas dan dana tersebut semuanya terpisah dari kontribusi pendapatan pajak pemerintah daerah dari hasil tambang.
Ketika disinggung kapan akan dicairkan dana tersebut, pihaknya mengaku nantinya akan dibentuk terle¬bih dahulu organisasi LSM yang meli¬batkan pemerintah Kecamatan Wera dan Ambalawi. “Sebab yang akan mengelola dana tersebut masyarakat Wera dan Ambalawi, pihak PT. Jagat Mahesa hanya mengawasi saja,” katanya. Disinggung volume ekspor perdana tahun 2010 kemarin, Darwin Lim mengungkapkan bahwa ekspor tahun 2010 hanyalah ekspor uji coba dan hasilnya tidak ada laba. “Dan kita sudah buktikan di dunia internasional bahwa pasir di Kabupaten Bima ini bisa diterima di pasar Internasional dan kadar besinya yang diekspor kemarin mencapai 56 persen,” sahutnya.
Menurut rencana, PT. Jagat Mahesa akan mulai beroperasi bulan Mei ini dan pengapalannya dijadwalkan akan dilakukan bulan Juli 2011. (GA. 222*)
