Kota Bima, Garda Asakota.-
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Lanjutan tingkat Pertama (SLTP) yang berakhir Kamis lalu (28/4) berjalan aman, tertib, dan lancar. Hal ini diakui oleh Kabid Dikmen Dikpora Kota Bima, Drs. Abdul Majid. Kepada Garda Asakota, Jumat (29/4), pihaknya menjelaskan bahwa pelaksanaan UN yang berlangsung selama empat hari (25-28 April) tersebut mengikut-sertakan
sebanyak 2. 836 siswa dari seluruh SLTP Kota Bima dengan jumlah siswa yang tidak hadir mencapai 87 siswa (3, 6 persen).
Untuk sekolah yang paling banyak siswanya tidak mengikuti UN adalah SMP Muhamadiyah dengan jumlah siswa yang tidak hadir mencapai 18 siswa. “Dan berdasarkan hasil pantauan kami, menurut data yang diperoleh di sekolah ke-18 siswa yang tidak mengi¬kui UN dengan berbagai alasan baik itu mencari kerja, kurang mampu, bahkan ada yang menikah,” akunya.
Menurutnya, pengumuman hasil UN sendiri diperkirakan bulan Juni menda¬tang. Pengumuman hasil UN ini, kata dia, memakan waktu lama karena belum ada di prosedur operasional stan¬dar (post) sehingga masih menunggu koordinasi dari Badan Standar Nasional (BSN) pendidikan dengan pihak Dikpora Propinsi, Kota dan Kabupaten Bima. Abdul Majid menegaskan, untuk tahun ini pula tidak akan ada ujian ulang bagi siswa yang tidak lulus sebagaimana pada tahun sebelumnya.
Hanya saja, akan ada pengecualian bagi siswa yang sakit, dengan menunju¬kan surat keterangan dokter. “Maka siswa tersebut bisa diikutkan pada ujian susulan,” tegasnya. (GA. 334*)
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Lanjutan tingkat Pertama (SLTP) yang berakhir Kamis lalu (28/4) berjalan aman, tertib, dan lancar. Hal ini diakui oleh Kabid Dikmen Dikpora Kota Bima, Drs. Abdul Majid. Kepada Garda Asakota, Jumat (29/4), pihaknya menjelaskan bahwa pelaksanaan UN yang berlangsung selama empat hari (25-28 April) tersebut mengikut-sertakan
sebanyak 2. 836 siswa dari seluruh SLTP Kota Bima dengan jumlah siswa yang tidak hadir mencapai 87 siswa (3, 6 persen).
Untuk sekolah yang paling banyak siswanya tidak mengikuti UN adalah SMP Muhamadiyah dengan jumlah siswa yang tidak hadir mencapai 18 siswa. “Dan berdasarkan hasil pantauan kami, menurut data yang diperoleh di sekolah ke-18 siswa yang tidak mengi¬kui UN dengan berbagai alasan baik itu mencari kerja, kurang mampu, bahkan ada yang menikah,” akunya.
Menurutnya, pengumuman hasil UN sendiri diperkirakan bulan Juni menda¬tang. Pengumuman hasil UN ini, kata dia, memakan waktu lama karena belum ada di prosedur operasional stan¬dar (post) sehingga masih menunggu koordinasi dari Badan Standar Nasional (BSN) pendidikan dengan pihak Dikpora Propinsi, Kota dan Kabupaten Bima. Abdul Majid menegaskan, untuk tahun ini pula tidak akan ada ujian ulang bagi siswa yang tidak lulus sebagaimana pada tahun sebelumnya.
Hanya saja, akan ada pengecualian bagi siswa yang sakit, dengan menunju¬kan surat keterangan dokter. “Maka siswa tersebut bisa diikutkan pada ujian susulan,” tegasnya. (GA. 334*)
