-->

Notification

×

Iklan

Oknum Guru SMAN-1 Palibelo, Diduga Lecehkan Siswinya

Tuesday, May 31, 2011 | Tuesday, May 31, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-05-31T00:16:28Z
Woha, Garda Asakota.-
Oknum Guru SMAN-1 Palibelo Kabupaten Bima, Sf, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang dari pelajar setempat. Menurut pengakuan ayah kandung korban, M. Yusuf, anaknya, NR (16-thn) (nama sama¬ran) warga Dusun Bre Desa Pali¬belo Kabupaten Bima, pada awalnya kepergok oleh oknum guru tersebut mengalami muntah-muntah akibat mengkonsumsi
Miras di depan kantor Camat Palibelo, Rabu malam (18/5), sekitar pukul 23.00 Wita.
Pasca anaknya kepergok oleh ok¬num guru itu, anaknya sering ditelephone melalui ponsel selularnya dan diduga mengajak anaknya untuk berhubungan intim agar kasusnya tidak dilaporkan ke pihak sekolah maupun kepada pihak yang berwajib. “Anak saya selalu di¬ancam bila tidak menuruti keinginan¬nya,” katanya kepada wartawan, Rabu lalu (25/5). Diakuinya, dirinya pernah menerima telephone Sf saat dirinya di Jakarta, yang mengatakan anaknya terlibat menggunakan obat-obatan terlarang jenis ekstasi dan kasusnya sekarang sedang ditngani oleh pihak kepolisian. “Mendengar informasi itu, saya langsung ke Bima untuk menge¬tahui kejelasan terhadap kasus yang menimpa anak saya. Saya shock berat saat ditelepon seperti itu,” cetusnya.
Ironisnya, saat dirinya tiba di Bima dan menanyakan kebenaran berita ter¬sebut kepada sang anak, justru anaknya menyodorkan rekaman pembicaraan Sf dengan dirinya, yang diduga mengguna¬kan bahasa ancaman yang menggu¬nakan bahasa tidak senonoh dan tidak layak di ucapkan oleh seorang guru.
Dirinya berharap pihak sekolah agar
dapat mengambil tindakan tegas terhadap oknum guru tersebut. Pasalnya perbuatan ini membuat putrinya secara psikologi terganggu, bahkan sekarang diajak bicarapun sudah tidak nyambung.
Sementara itu, oknum guru SMAN 1 Palibelo, Sf, yang dikonfirmasi warta¬wan secara tegas membantah segala tuduhan tersebut. Kepada wartawan, dirinya tidak pernah mengancam apalagi mengajak siswi itu untuk berhubungan intim. “Pernyataan orang tua NR yang menerangkan saya melakukan pengan¬caman dan pelecehan seksual terhadap putrinya itu tidak benar. Saya hanya menyarankan pada NR untuk ke dokter di Kota Bima guna menjalankan visum dan tes urin. Saya tidak pernah berbi¬cara seperti itu,” bantahnya di sekolah setempat, Sabtu (28/5).
Dikatakannya bahwa, tujuan dirinya untuk melakukan visum dan tes urin pada NR yang telah dilaporkan oleh warga beberapa waktu lalu terlibat meng¬konsumsi miras adalah untuk menye-lamatkan siswi tersebut agar kelima remaja yang mengajak dan membawa miras itu dapat dijerat oleh hukum. “Tujuan saya baik agar NR ini bebas dari tuduhan itu dan kelima remaja yang mengajak mereka minum minuman keras itu bisa dijerat,” katanya. Saat ditanyai kebenaran adanya rekaman dan dibeberkan orang tua NR saat pemeriksaan oleh sekolah di ruang Kasek Rabu lalu (25/5), Sf membenar¬kan adanya rekaman, namun isi reka¬man itu bukan mengajak NR untuk berhubungan badan, atau mengancam. “Tapi saya mengajak dia ke dokter untuk tes urin dan visum. Memang ada rekaman itu tapi bukan mengajak NR untuk berhubungan intim,” ucapnya meluruskan.
Kepala SMAN-1 Palibelo, Andi Azis, S.Pd, yang juga dimintai tanggapannya mengaku, persoalan yang dihadapi oknum guru dan siswanya itu akan ditempuh melalui cara kekeluargaan dan semua pihak telah sepakat agar per¬soalannya tidak diperpanjang. Sedang¬kan oknum guru yang diduga melakukan pelecehan dan dugaan pengancaman, akan dibina dan diawasi secara intens. “Semuanya telah berakhir dan sepakat masalah itu akan dibicarakan secara kekeluargaan dan terkait oknum guru tadi akan dipanggil dan dibicarakan secara internal sekolah,” katanya Jumat, (28/5). (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update