Kota Bima, Garda Asakota.-
SDN-62 Kota Bima yang berada di Kelurahan Rontu Kecamatan Rasanae Timur, Senin (23/5), ditinjau langsung oleh Kadis Dikpora Kota Bima, H. Nurdin, SH.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya memantau kondisi tiga ruangan kelas yang dinilainya cukup parah karena plafon di tiga ruangan tersebut (kelas III A, IV A, dan IV B) sebagian telah ambruk. Kondisi ini, kata dia, dapat mengancam jiwa para siswa maupun tenaga pengajar.
“Kayu jenis apa ya, yang dikapai?. Kok cepat sekali lapuk?,” cetusnya.
Nurdin mengungkapkan bahwa, SDN-62 Kobi akan segera direlokasi dan akan diupayakan dengan berkoor¬dinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar sekolah tersebut mendapatkan dana anggaran dekonsentrasi atau melalui dana APBD perubahan.
Sementara itu, Kepala SDN-62 Kota Bima, Rusly, S. Pd, mengungkap¬kan bahwa, untuk ruangan perpusta¬kaan ventilasinya mulai rapuh, sedang¬kan kondisi plafon sama dengan yang lainnya. Untuk ketiga ruangan kelas III A, IV A, dan IV B yang ambruk angga¬ran plafonnya bersumber dari DAK 2007/2008. Pihaknya justru mengakui, pembangu¬nan mushola di sekolahnya belum juga dirampungkan oleh pihak ketiga. (GA. 334*)
SDN-62 Kota Bima yang berada di Kelurahan Rontu Kecamatan Rasanae Timur, Senin (23/5), ditinjau langsung oleh Kadis Dikpora Kota Bima, H. Nurdin, SH.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya memantau kondisi tiga ruangan kelas yang dinilainya cukup parah karena plafon di tiga ruangan tersebut (kelas III A, IV A, dan IV B) sebagian telah ambruk. Kondisi ini, kata dia, dapat mengancam jiwa para siswa maupun tenaga pengajar.
“Kayu jenis apa ya, yang dikapai?. Kok cepat sekali lapuk?,” cetusnya.
Nurdin mengungkapkan bahwa, SDN-62 Kobi akan segera direlokasi dan akan diupayakan dengan berkoor¬dinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar sekolah tersebut mendapatkan dana anggaran dekonsentrasi atau melalui dana APBD perubahan.
Sementara itu, Kepala SDN-62 Kota Bima, Rusly, S. Pd, mengungkap¬kan bahwa, untuk ruangan perpusta¬kaan ventilasinya mulai rapuh, sedang¬kan kondisi plafon sama dengan yang lainnya. Untuk ketiga ruangan kelas III A, IV A, dan IV B yang ambruk angga¬ran plafonnya bersumber dari DAK 2007/2008. Pihaknya justru mengakui, pembangu¬nan mushola di sekolahnya belum juga dirampungkan oleh pihak ketiga. (GA. 334*)
