Sape, Garda Asakota.-
Masih terngiang di telinga kita tentang aksi penolakan tambang oleh hampir seluruh komponen masyarakat Lambu hingga berujung anarkis beberapa waktu lalu. Pasca kerusuhan yang berujung aksi pembakaran kantor Camat Lambu itu, saat ini situasi dan kondisi wilayah Kecamatan Lambu berangsur pulih dan kian kondusif. Kapolsek Lambu, Iptu. M. Kosim, SH, mengungkapkan bahwa, tidak semua masyarakat Lambu mendukung aksi penolakan pertambangan tersebut.
“Malah sebagian warga justru menyesalkan adanya insiden tersebut karena dapat merugikan masyarakat Lambu saendiri,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (20/4).
Kapolsek Lambu mengatakan, war¬ga Lambu merasa rugi karena semua fasilitas yang dirusak itu berhubungan langsung dengan kepentingan masyara¬kat. Sebagai contoh, kata dia, adanya pembakaran mobil pemadam kebakaran dan mobil angkutan pedesaan, yang merupakan fasilitas yang diberikan Pemkab Bima untuk masyarakat Lambu. “Mestinya fasilitas semacam itu harus dijaga dan dipelihara untuk kepentingan masyarakat Lambu. Ketika ada kebakaran tinggal dipakai mobil pemadamnya, kan begitu seharusnya,” katanya. Untuk itu, Kapolsek mengha¬rap¬kan kepada masyarakat Lambu, lain kali kalau ada aksi demonsrasi jangan merusak fasilitas yang ada karena itu milik masyarakat. “Sebab kita semua menyadari bahwa, akibat aksi demons¬trasi tersebut sekarang pelayanan di kecamatan Lambu lumpuh total. Maka¬nya, kami sebagai pihak keamanan mengharapkan jangan sampai terjadi lagi,” harapnya. (GA. 333*)
Masih terngiang di telinga kita tentang aksi penolakan tambang oleh hampir seluruh komponen masyarakat Lambu hingga berujung anarkis beberapa waktu lalu. Pasca kerusuhan yang berujung aksi pembakaran kantor Camat Lambu itu, saat ini situasi dan kondisi wilayah Kecamatan Lambu berangsur pulih dan kian kondusif. Kapolsek Lambu, Iptu. M. Kosim, SH, mengungkapkan bahwa, tidak semua masyarakat Lambu mendukung aksi penolakan pertambangan tersebut.
“Malah sebagian warga justru menyesalkan adanya insiden tersebut karena dapat merugikan masyarakat Lambu saendiri,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (20/4).
Kapolsek Lambu mengatakan, war¬ga Lambu merasa rugi karena semua fasilitas yang dirusak itu berhubungan langsung dengan kepentingan masyara¬kat. Sebagai contoh, kata dia, adanya pembakaran mobil pemadam kebakaran dan mobil angkutan pedesaan, yang merupakan fasilitas yang diberikan Pemkab Bima untuk masyarakat Lambu. “Mestinya fasilitas semacam itu harus dijaga dan dipelihara untuk kepentingan masyarakat Lambu. Ketika ada kebakaran tinggal dipakai mobil pemadamnya, kan begitu seharusnya,” katanya. Untuk itu, Kapolsek mengha¬rap¬kan kepada masyarakat Lambu, lain kali kalau ada aksi demonsrasi jangan merusak fasilitas yang ada karena itu milik masyarakat. “Sebab kita semua menyadari bahwa, akibat aksi demons¬trasi tersebut sekarang pelayanan di kecamatan Lambu lumpuh total. Maka¬nya, kami sebagai pihak keamanan mengharapkan jangan sampai terjadi lagi,” harapnya. (GA. 333*)
