-->

Notification

×

Iklan

Bentrok Keli VS Risa, Akan Diselesaikan secara Kekeluargaan

Friday, April 1, 2011 | Friday, April 01, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-01T12:33:41Z
Bima, Garda Asakota.-
Bagaimanakah perkembangan kasus informasi penyerangan antara Desa Keli VS Risa?. Menurut infor¬masi wartawan, kedua kubu yang nyaris bentrok itu, akhirnya menemui titik terang, Saat ini kedua desa yang terli¬hat berjaga-jaga di masing-masing perbatasan beberapa hari yang lalu, sudah terlihat sepi, bahkan hingga Kamis (31/3), para warga sudah terlihat melakukan aktifitas seperti biasanya.

Bahkan kedu Desa itu sudah me¬miliki kesepakatan yang diperwakilkan antara Kepala Desa. Diantara isi kese¬pakatan yakni kerusakan motor warga Risa tersebut akan diperbaiki.
Kepala Desa Risa, Drs. Dahlan Umar, kepada Garda Asakota mengaku bersama Kepala Desa keli sudah ada kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. “Tawaran itu Insa’Allah akan diindah¬kan oleh Kepala Desa Keli, mengingat kedua Desa masih bertetangga. Inilah niat kami sebagai aparat Desa untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi,” ungkapnya. Terkait dengan para pelaku pengerusakan tujuh sepeda motor olek beberapa oknum yang belum diketahui identitasnya, akan ditanggung oleh aparat desa. “Sesuai pertemuan kami kemarin (Rabu, 30/3, red) kasus terse¬but tidak akan dipersoalakan bahkan kami tidak akan melakukan laporan persoalan kepada Polsek Woha, karena kami anggap persoalan sudah disele¬saikan meskipun warga Keli belum memperbaiki motor warga Risa yang rusak. Yang penting kami sekarang bagaimana warga bisa beraktifitas dan berkosentrasi pada tanaman masing-
masing, tidak adalagi penyerangan dan tidak ada embel-embel yang meresah¬kan warga satu sama lain,” tegasnya.
Kepada warganya Dahlan menghim¬bau agar tetap menjaga Kantibmas. “Pokok¬nya satu pendapat, dengarkan kesepakatan Pemerintah, biarlah peme¬rintah Desa yang menyelasaikan persoa¬lan sesuai tuntutan warga, jadi mulai sekarang jangan ada yang memegang senjata atau panah. Kosentarasilah pada tanaman masing-masing,” harapnya.
Kapolsek Woha, AKP. Usman J, mengungkapakan bahwa persoalan antara warga Keli-Risa tidak seharusnya meluas karena hanya dipicu persoalan sepele. Pihaknya mendengar informasi kedua Desa yang akan menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.
Disinggung apakah korban pemilik sepeda motor yang rusak tidak melapor¬kan secara resmi ke Polsek Woha? Usman mengaku awalnya memang ada keinginan untuk melaporkannya, tapi karena ada kesepakatan kedua kepala Desa makanya niat itu urung dilakukan. “Kemungkinan kata kedua Desa itu sudah ada kesepakatan bersama untuk memperbaiki motor yang rusak,” katanya. Seperti dilansir Garda Asakota sebelumnya, hampir terjadi bentrok antar kampung antara warga Desa Keli dengan warga Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima di perbatasan desa setempat, Selasa lalu (29/3). Aksi tersebut dipicu oleh raibnya sekitar tujuh unit sepeda motor milik warga Desa Risa yang diduga disabet bagian batoknya saat turnamen pertandingan sepak bola mini di Desa Keli pada hari Senin (28/3).Pada per¬tandingan Senin itu, mempertontonkan permainan antara Tim Risa melawan Tim dari Desa Nisa. Suasana permai¬nan terlihat memanas, para penonton berteriak saling men¬jelekan satu sama lain. Akibatnya kedua suporter kedua tim tersebut saling kejar mengejar, hingga menyebabkan sekitar tujuh unit sepeda motor milik supporter Risa mengalami kerusakan pada bagian batoknya. Menyusul aksi itu, pada keesokan harinya, Selasa (29/3), justru tersebar isu warga Risa akan menye¬rang warga Keli karena diduga telah merusak motor warga Risa pada saat aksi kejar-kejaran antara warga Risa dengan warga Nisa. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update