-->

Notification

×

Iklan

Pasal Politik Uang Tak Mengenal Diarahkan

Wednesday, March 9, 2011 | Wednesday, March 09, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-09T12:07:56Z
Walikota Bima saat menyematkan kartu tanda peserta pelatihan kewirausahaan produktif program PKTKP di aula SMPN-6 Kota Bima, Senin (7/3). (simak infonya di hal 3)

Bima, Garda Asakota.-
Penasehat Hukum (PH) tiga pasangan calon Pilkada Kabupaten Bima tahun 2010, M. Kaffani SH, menegaskan keterlibat Timses pasangan calon Pilkada dalam kasus money-politics atau politik uang tidak mengenal disuruh ataupun diarahkan oleh pasangan calon.
Kepada pihak yang menyatakan bahwa keterlibatan Timses Fersy, Suaeb Husen, atas inisiatif pribadi dan tidak diarahkan oleh pasangan Fersy, Kaffani mensilahkan pihak tersebut agar dapat membaca secara baik-baik unsur pasal politik uang baik yang diatur dalam pasal 82 UU Nomor 32 tahun 2004, pasal 64 PP No 6 tahun 2005, pasal 64 peraturan No 17 tahun 2005 tentang perubahan atas PP No 6 tahun 2005, maupun pasal 50 Peraturan KPU No 16 tahun 2010.
“Silahkan dibaca baik-baik pasal-pasal tersebut, disitu tidak disebutkan disuruh ataupun diarahkan, tapi kensekuensi hukum terhadap tim. Jadi bunyi pasalnya jelas, eksistensinya sebagai tim, kalau bukan tim, yah, ndak ada pengaruh dan nggak ada hubungannya dengan politik uang,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (8/3).
Sebenarnya, kata dia, dirinya tidak ingin berdebat lagi terkait dengan persoalan kasus politik uang tersebut, karena semuanya itu sudah diposisikan pada koridor hukum yang berlaku, artinya tidak lagi ditafsirkan macam-macam. “Bicara unsur pasal sudah jelas, apalagi?. Siapa saja boleh kok berkomentar tentang hukum, Tapi sebaiknya agar yang memberikan komentar dapat mendasarinya dengan acuan hukum dan standar yang jelas. Maksud saya, seharusnya yang bicara hukum-kan penasehat hukum,” tegasnya.
Terkait islah kasus money-politcs sebagaimana isu yang beredar di tengah masyarakat, dirinya secara tegas membantahnya. “Itu ndak benar. Masa ada agendanya islah money-politcs?, Saya kira, yang memberikan komentar semacam ini tidak terlibat langsung dalam pertemuan di Gubernur. Jangan berspekulasi untuk memelintir opini, kalau sekedar islah, yah di Bima saja, kita turun ke masyarakat bareng-bareng,” cetusnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update