-->

Notification

×

Iklan

Genjot Produksi Garam, Pemkot Luncurkan Program PUGAR

Wednesday, March 9, 2011 | Wednesday, March 09, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-09T00:25:59Z
Kerjasama Garda Asakota dengan DKP Kota Bima

Kota Bima, Garda Asakota.-
Garam merupakan salah satu kebu¬tuhan sebagai pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk usaha dalam meningkatkan kualitasnya. Di sisi lain, untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik, masih banyak diimpor dari luar negeri terutama dalam hal ini garam beryodium serta garam industri.

Untuk meningkatkan dan meng¬genjot produksi garam rakyat, saat ini pemerintah Pusat melalui Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), telah mengalokasikan anggaran ke setiap daerah yang memiliki potensi garam seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Dinas Kalutan dan Perikanan. Tidak tanggung-tang¬gung, kucurannya mencapai sebesar Rp300 juta, untuk diarahkan bagi pemberdayaan masyarakat pesisir yang mengelola tambak garam.
Kepala DKP Kota Bima, Ir. H. Sarafuddin, MM, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ir. A. Yani Sukarno P, menjelaskan bahwa kucuran dana ratusan juta rupiah itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang PUGAR. “Mudah-mudahan melalui program PUGAR dapat terwujud seperti apa yang diharapkan oleh pemerintah,” katanya kepada Garda Asakota, Selasa (8/3).
Untuk tahap awal ini, katanya, akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap keberadaan program PUGAR dan kegiatan apa saja melalui program ini, mengingat sumber daya alam yang ada di wilayah Kota Bima khususnya garam sangat berpotensi untuk dikem¬bangkan. “Saya berharap melalui program PUGAR ini, para petani tambak minimal mampu mengelola dengan baik, agar nantinya bisa berkembang. Bahkan dengan adanya potensi yang ada, kebutuhan akan garam bisa terpenuhi, dan minimal bisa mengurangi jumlah impor garam dari luar negeri serta terwujud pencapaian swasembada garam Nasional,” harapnya.
Ditambahkannya, bahwa kebera¬daan program PUGAR ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan tujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan petambak garam rakyat dalam kelompok usaha garam rakyat serta menciptakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melaksanakan proses pembangu¬nan dengan menempatkan masyarakat sebagai subyek bukan sebagai obyek pembangunan.
Berdasarkan hasil pendataan dan veri¬fikasi tim dan pihak konsultan pen¬damping program PUGAR, untuk wila¬yah Kota Bima terdapat 15 kelompok yang mengelola bidang tambak garam. Hanya saja, kata dia, tidak semua kelom¬ pok diberikan bantuan. “Sebab nantinya akan dilakukan verifikasi terhadap kelayakan kelompok, tergantung sung¬guh hasil verifikasi tim selaku penilai,” tandasnya. (GA. 122/adv*)
×
Berita Terbaru Update