Kota Bima, Garda Asakota.-
Upacara Adat Hanta U’a Pua Dana Mbojo yang dihelat dii halaman Utara Museum Asi Mbojo, Sabtu (20/2), dinilai sudah kehilangan momentumnya lanta¬ran tidak diadakan secara bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muham¬ mad SAW Tahun 1432 H/2011 M, tanggal 12 Rabiul Awal/10 Februari lalu.
“Mestinya acara itu dihelat secara bersamaan dengan momentum kelahi¬ran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal, makanya saya katakan acara Hanta U’a Pua itu kehilangan momentum,” ungkap mantan anggota DPRD Kabupaten Bima, Sulaiman MT, SH, kepada wartawan, Sabtu (19/2).
Rancunya, kata dia, acara yang seharusnya sacral itu, selain bersamaan dengan hari kelahiran Nabi SAW, juga mestinya dirangkaikan dengan peringa¬tan Maulid Nabi.
Diapun mempertanya¬kan, mengapa acara Maulid Nabi yang diadakan oleh Pemkab Bima di halaman kantor Bupati Bima, tidak disatukan saja dengan proses Hanta Ua Pua di Asi Mbojo.
“Maksud saya digandengkan, su¬paya tidak terjadi pemborosan angga¬ran. Acara adat Hanta U’a Pua juga kan sumber anggarannya dari Pemkab Bima yang dikucurkan melalui Dinas Pariwisata dengan angka ratusan juta rupiah,” tegasnya.
Sulaiman MT, juga mempertanya¬kan ketidak-hadiran hampir seluruh anggota DPRD Kabupaten Bima dalam acara tersebut, padahal agenda Hanta U’a Pua, merupakan agenda Pemkab Bima yang perlu disukseskan.
“Kok rancu ya, mengapa anggota Dewan itu pergi Bimtek, sementara harus bertabrakan dengan jadwal acara adapt seperti ini. Apa kurang koor¬dinasi?,” cetusnya. (GA. 212*)
Upacara Adat Hanta U’a Pua Dana Mbojo yang dihelat dii halaman Utara Museum Asi Mbojo, Sabtu (20/2), dinilai sudah kehilangan momentumnya lanta¬ran tidak diadakan secara bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muham¬ mad SAW Tahun 1432 H/2011 M, tanggal 12 Rabiul Awal/10 Februari lalu.
“Mestinya acara itu dihelat secara bersamaan dengan momentum kelahi¬ran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal, makanya saya katakan acara Hanta U’a Pua itu kehilangan momentum,” ungkap mantan anggota DPRD Kabupaten Bima, Sulaiman MT, SH, kepada wartawan, Sabtu (19/2).
Rancunya, kata dia, acara yang seharusnya sacral itu, selain bersamaan dengan hari kelahiran Nabi SAW, juga mestinya dirangkaikan dengan peringa¬tan Maulid Nabi.
Diapun mempertanya¬kan, mengapa acara Maulid Nabi yang diadakan oleh Pemkab Bima di halaman kantor Bupati Bima, tidak disatukan saja dengan proses Hanta Ua Pua di Asi Mbojo.
“Maksud saya digandengkan, su¬paya tidak terjadi pemborosan angga¬ran. Acara adat Hanta U’a Pua juga kan sumber anggarannya dari Pemkab Bima yang dikucurkan melalui Dinas Pariwisata dengan angka ratusan juta rupiah,” tegasnya.
Sulaiman MT, juga mempertanya¬kan ketidak-hadiran hampir seluruh anggota DPRD Kabupaten Bima dalam acara tersebut, padahal agenda Hanta U’a Pua, merupakan agenda Pemkab Bima yang perlu disukseskan.
“Kok rancu ya, mengapa anggota Dewan itu pergi Bimtek, sementara harus bertabrakan dengan jadwal acara adapt seperti ini. Apa kurang koor¬dinasi?,” cetusnya. (GA. 212*)
Post a Comment