-->

Notification

×

Iklan

Merasa Diancam, Wartawan Lapor Polisi

Wednesday, February 2, 2011 | Wednesday, February 02, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-02-26T06:53:52Z

Bolo, Garda Asakota.-

“Selesai saya meliput aksi demo warga desa Kananga di depan kantor Kacamatan Bolo, saya ke kantor Keca¬matan Bolo untuk konfirmasi berita kedatangan Mahasiswa STKIP Bima dan saat itu saya dipanggil oleh Musli¬min,S.Sos. Sekcam Bolo dan beliau menanyakan kepada saya berita apa saja yang akan ditulis, apa termasuk berita demo?. “Bukan termasuk lagi pasti jawab saya,” jelas Titus Aryanto, wartawan salah satu media di Kabu¬paten Bima ketika mendatangi Biro Bolo
Garda Asakota, Selasa (1/2).

Titus mengaku, setelah mendengar jawabannya itu, Sekcam Bolo ini langsung mengeluarkan kata-kata yang bernada ancaman. “Mendengar per¬kataan tersebut langsung saya berontak dan hampir tejadi perkelahian, bahkan pada saat suasana ramai tersebut sem¬pat direkam oleh salah seorang warta¬wan media elektronik,” ungkap Titus yang berprofesi sebagai wartawan Sta¬bilitas ini. Selesai menjelaskan perma¬salahan yang menimpanya.
Titus lang¬sung melaporkan secara resmi kejadian dugaan pengancaman yang menimpa¬nya tersebut dengan nomor laporan: TBL/21/II/2011/NTB/Res.Bima/P.Bolo. Menanggapi perma¬sa¬lahan yang menimpa rekan warta¬wannya, Syaiful, wartawan Suara Man¬diri, me¬ne¬gaskan bahwa bila dugaan penganca¬man ini benar-benar terjadi dirinya sangat menyesalkannya dan mendu¬kung upaya jalur hukum yang ditem¬puhnya. “Tetapi asal semua kode etik kewartawan dijalankan dengan benar,” jelasnya.
Sementara itu, Muslimin, S.Sos, Sekcam Bolo, yang dikonfirmasi warta¬wan justru secara tegas membantah¬nya. “Insya’Allah saya tidak pernah berkata seperti itu (maksudnya menga¬cam wartawan, red),” bantahnya. Se¬perti diketahui oleh rekan-rekan warta¬wan, kata dia, selama ini dirinya dengan rekan wartawan seperti saudara sen¬diri. “Sejak saya di humas baik di Setda maupun di Sekwan. Jadi suatu hal yang tidak mungkin saya mengancam wartawan apalagi terhadap saudara Titus yang saya sudah kenal lama sekali, bahkan ibaratnya kalau dianggap saya ini adiknya saya akan panggil kakak atau dianggap saya ini kakaknya pasti saya anggap dia adik. Begitu kedekatan yang saya rasakan selama ini,” tegasnya.
Ditegaskannya bahwa, suatu hal yang tidak mungkin dirinya melakukan hal semacam itu. “Silahkan ditanyakan kepada rekan-rekan wartawan lain, selama ini dengan wartawan tidak pernah terjadi persengketaan yang ada adalah kebersamaan karena saya anggap semua wartawan itu saudara saya,” ucapnya.
Muslimin mengaku kaget tiba-tiba dilaporkan Titus ke polisi, karena dihatinya tidak secuilpun merasa berselisih dengannya. “Tetapi saya tetap hargai langkah yang diambilnya,” tutur Sekcam Bolo ini. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update