-->

Notification

×

Iklan

Friday, January 28, 2011 | Friday, January 28, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-02-26T07:02:44Z
Sape, Garda Asakota.-
Masyarakat nelayan Desa Kowo Kecamatan Sape mendapatkan tiga (3) unit mesin Ketintin dari Pemkab Bima yang dihajatkan untuk pemberdayaan masyarakat nelayan. Namun bantuan itu disinyalir bermasalah karena diduga kepala desa Kowo justru menyerahkan tiga unit mesin itu bukan pada nelayan yang sebenarnya.

Salah seorang warga Rt. 01/Rw. 01 Desa Kowo, Ula (30thn) menilai bahwa pembagian mesin Ketintin sebanyak tiga unit tersebut diberikan kepada yang bukan nelayan. “Padahal seharusnya mesin itu-kan untuk para nelayan,” cetusnya dengan nada heran.
Ula mengaku dirinya yang berga¬bung dalam kelompok ‘Nisa Wawi’ mengakui pihaknya untuk mendapatkan mesin itu telah mengajukan proposal kepada Pemkab Bima. Hasilnya, kata dia, Pemkab Bima mengindahkan proposal itu hingga akhirnya desa Kowo
mendapatkan tiga unit mesin Ketintin.
Namun belakangan, kata dia, oleh pemerintah desa tiga unit mesin Ketin¬tin itu diberikan kepada 1 (satu) unit untuk warga Rt. 01 Desa Kowo, Ali, yang mana sebelumnya pernah menda¬patkan bantuan serupa. Kemudian satu unit lainnya diberikan kepada Uba La Mawa atau Syafrudin yang disinyalir bukan seorang nelayan, dan satu unitnya lagi diberikan kepada Anwar.
“Saya mempertanyakan kepada pemerintah desa kenapa mesin Ketintin itu yang harusnya untuk nelayan, tapi diberikan kepada yang bukan nelayan?,” tanyanya.
Menyikapi sinyalemen ini, Kepala Desa Kowo, Taufik, secara tegas membantah tudingan warganya, Ula. Kepala desa mengakui bahwa tiga unit mesin Ketintin itu telah dia berikan kepada tiga kelompok tani nelayan berdasarkan nama kelompok yang diberikan oleh KUPT Dinas Perikanan Kecamatan Sape yaitu kelompok Lese yang diketuai oleh Ali Syamsudin, kelompok Telu Kowo yang diketuai oleh Syafrudin dan kelompok Nisa Wawi yang diketuai Anwar.
“Ketiga orang yang dimaksudkan oleh Ula itu adalah semuanya nelayan yang bergabung ke dalam ketiga kelompok itu. Mereka ini telah menga¬jukan proposal kepada Pemkab Bima hingga mendapatkan bantuan mesin Ketintin masing-masing satu unit per kelompok,” tegasnya.
Dipastikannya bahwa, jika saja bantuan mesin Ketintin itu atas nama Ula, pihaknya akan menyerahkan kepada yang bersangkutan. “Tapikan tidak ada atas nama kelompok dia (Ula, red),” cetusnya. Untuk itu, Kades ber¬ha¬rap kepada warga masyarakat yang belum mendapatkan bantuan mesin Ketintin untuk bersabar. “Tidak tahun ini mungkin tahun depan, jadi kita harus bersabar,” imbaunya. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update