Bima, Garda Asakota.-
Penyidik Polres Bima saat ini tengah intens melakukan penyelidikan kasus dugaan penyimpangan pengadaan Sapi Tambora yang digulirkan selama tahun 2007-2010 melalui Bappeda Kabupaten Bima. Hingga kini, penyidik Reskrim Polres Bima sudah memeriksa se¬banyak 33 saksi dari kelompok tani dari Kecamatan Sanggar dan Kecamatan Tambora.
Menurut data yang dihimpun wartawan, dari keterangan saksi-saksi, pengadaan Sapi Milyaran rupiah itu sudah mengarah pada dugaan penyim¬pangan. Diakuinya, sesuai keterangan saksi yang diperiksa oleh penyidik, ter¬ungkap masih banyak Sapi yang belum diberikan atau tidak sampai pada orang yang seharusnya mendapatkan Sapi.
Hanya saja, pihaknya belum bisa
memastikan siapa pelaku atau tersangka yang melakukan penyimpangan. “Kami belum bisa memastikan. Tapi untuk terus mengungkap siapa pelakunya, kami akan terus memeriksa saksi-saksi dan akan terus mencari data-data aku¬rat agar bisa membongkar siapa pelaku dibelakang semua ini,” janji Kasat Reskrim Polres Bima, AKP. I MD Wiranata, SIK, Sabtu (29/1).
Karena kasus tersebut sudah mengarah pada dugaan penyimpangan pihaknya akan menerapkan Pasal 2, 3 dan atau pasal 8 Undang-Undang RI No 21 tentang perubahan atas UU No 31 thn 1999 tentang tindak pidana korupsi. “Dan itu sesuai BAP atau kete¬rangan saksi,” ungkapnya. Guna mem¬pertajam dugaan penyimpangan proyek pengadaan Sapi tersebut, penyidik Reskrim masih akan terus mengagenda¬kan pemanggilan saksi lainnya.
“Saksi-saksi yang akan diperiksa masih banyak dan perkirakan jumlah¬nya ratusan orang. Karena kami akan mencari keterangan yang akurat dan jelas yang bisa mengungkap tersang¬kanya,” katanya. Wiranata berharap, kepada saksi agar memberikan kesak¬sian yang sejelas-jelasnya agar pelaku bisa terungkap. “Sebab tanpa kete¬rangan dari saksi kami tidak bisa bekerja dengan maksimal. Maka dari itu siapa saja yang bisa memberikan keterangan lebih akurat dan mengarah siapa tersangka, tolong berilah kete¬rangan yang jelas, agar pelaku bisa terungkap,” harapnya. (GA. 234*)
