Woha, Garda Asakota.-
Pengumuman kelulusan bahan untuk mengikuti tes data-base Kabupaten Bima dikeluhkan oleh berbagai guru sukarela yang mengabdi di sekolah swasta. Pasalnya, Pemkab Bima melalui pihak BKD tidak mendata nama-nama guru sukarela dari sekolah swasta, melainkan hanya mendata guru-guru sekolah Negeri.
Sebagaimana dikeluhkan guru sukarela yang enggan dituliskan namanya,mengaku sangat kecewa dengan sikap Pemkab Bima yang tidak pernah memikirkan masa depan guru sukarela yang mengabdi di sekolah swasta.
“Padahal status kami guru sukarela di sekolah swasta sama dengan guru sukarela yang mengabdi di sekolah negeri. Kami juga-kan sama-sama mengajar siswa untuk memajukan anak bangsa, kenapa kami tidak didata?,” keluhnya kepada Garda Asakota, Kamis (30/12).
Dijelaskannya bahwa, sesuai dengan UU dan Permendiknas, tidak ada perbedaan antara guru-guru yang mengajar atau mengabdi dimanapun, apalagi guru sama-sama mengajar untuk memajukan anak bangsa.
“Sebenarnya sikap pemerintah tersebut sudah sangat bagus, karena hampir semua guru sukarela didata untuk mengikuti tes database. Meskipun nantinya harus diseleksi lagi,” cetusnya.
Diharapkannya kepada Pemkab Bima melalui pihak BKD, agar memperhatikan nasib guru sukarela yang mengabdi di sekolah swasta. “Disamakanlah, jangan dianaktirikan,” pintanya. (GA.234*)
Pengumuman kelulusan bahan untuk mengikuti tes data-base Kabupaten Bima dikeluhkan oleh berbagai guru sukarela yang mengabdi di sekolah swasta. Pasalnya, Pemkab Bima melalui pihak BKD tidak mendata nama-nama guru sukarela dari sekolah swasta, melainkan hanya mendata guru-guru sekolah Negeri.
Sebagaimana dikeluhkan guru sukarela yang enggan dituliskan namanya,mengaku sangat kecewa dengan sikap Pemkab Bima yang tidak pernah memikirkan masa depan guru sukarela yang mengabdi di sekolah swasta.
“Padahal status kami guru sukarela di sekolah swasta sama dengan guru sukarela yang mengabdi di sekolah negeri. Kami juga-kan sama-sama mengajar siswa untuk memajukan anak bangsa, kenapa kami tidak didata?,” keluhnya kepada Garda Asakota, Kamis (30/12).
Dijelaskannya bahwa, sesuai dengan UU dan Permendiknas, tidak ada perbedaan antara guru-guru yang mengajar atau mengabdi dimanapun, apalagi guru sama-sama mengajar untuk memajukan anak bangsa.
“Sebenarnya sikap pemerintah tersebut sudah sangat bagus, karena hampir semua guru sukarela didata untuk mengikuti tes database. Meskipun nantinya harus diseleksi lagi,” cetusnya.
Diharapkannya kepada Pemkab Bima melalui pihak BKD, agar memperhatikan nasib guru sukarela yang mengabdi di sekolah swasta. “Disamakanlah, jangan dianaktirikan,” pintanya. (GA.234*)
