Sape, Garda Asakota.-
Himpunan Pemuda Peduli Umat (HPPU) Bima ranting Sape merencakan akan mengadakan kegiatan Zikir Dan Do’a (Istigosah) di masjid besar Sape Al-Munawwarah, Jumat hari ini sekira pukul 20.00 Wita. Kegiatan ini mengusung tema “Apakah bencana yang terjadi akibat ulah Manusia atau peringatan Allah SWT”?.
Ketua panitia dzikir dan do’a (istigosah), Hartono AB, kepada wartawan menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksakanan sebagai wujud kecintaan dan kepedulian pihaknya terhadap sesama umat Islam,dimana dalam pengamatannya seakan-akan kebiasaan mengesakan kebesaran Tuhan melalui zikir dan Do’a telah hilang.
“Hal ini dapat di lihat dimana masyarakat cenderung kepada musik dan lupa kepada zikir, serta manusia cenderung terhadap dukun dan sejenisnya dan lupa akan do’a dan kebesaran Ilahi,” ungkapnya.
Pihaknya ingin merubah pola pikir masyarakat yang selalu menganggap bahwa bencana yang terjadi selama ini dianggap sebagai laknat Allah SWT. “Makanya dalam kegiatan dzikir dan do’a ini kami ambil tema, apakah bencana yang terjadi akibat ulah manusia atau peringatan Allah SWT,” katanya.
Guna menyukseskan kegiatan spiritual ini, dirinya sangat berharap dukungan dan kerjasama seluruh elemen masyarakat Sape serta pemerintah untuk berbondong-bondong mendatangi masjid Al-Munawwarah Sape guna mengikuti kegiatan dzikir dan do’a (Istigosah), yang dirangkaikan dengan ceramah agama oleh Tuan Guru H. Zulkifli Rahman, M. Si.(GA. 333*)
Himpunan Pemuda Peduli Umat (HPPU) Bima ranting Sape merencakan akan mengadakan kegiatan Zikir Dan Do’a (Istigosah) di masjid besar Sape Al-Munawwarah, Jumat hari ini sekira pukul 20.00 Wita. Kegiatan ini mengusung tema “Apakah bencana yang terjadi akibat ulah Manusia atau peringatan Allah SWT”?.
Ketua panitia dzikir dan do’a (istigosah), Hartono AB, kepada wartawan menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksakanan sebagai wujud kecintaan dan kepedulian pihaknya terhadap sesama umat Islam,dimana dalam pengamatannya seakan-akan kebiasaan mengesakan kebesaran Tuhan melalui zikir dan Do’a telah hilang.
“Hal ini dapat di lihat dimana masyarakat cenderung kepada musik dan lupa kepada zikir, serta manusia cenderung terhadap dukun dan sejenisnya dan lupa akan do’a dan kebesaran Ilahi,” ungkapnya.
Pihaknya ingin merubah pola pikir masyarakat yang selalu menganggap bahwa bencana yang terjadi selama ini dianggap sebagai laknat Allah SWT. “Makanya dalam kegiatan dzikir dan do’a ini kami ambil tema, apakah bencana yang terjadi akibat ulah manusia atau peringatan Allah SWT,” katanya.
Guna menyukseskan kegiatan spiritual ini, dirinya sangat berharap dukungan dan kerjasama seluruh elemen masyarakat Sape serta pemerintah untuk berbondong-bondong mendatangi masjid Al-Munawwarah Sape guna mengikuti kegiatan dzikir dan do’a (Istigosah), yang dirangkaikan dengan ceramah agama oleh Tuan Guru H. Zulkifli Rahman, M. Si.(GA. 333*)
