-->

Notification

×

Iklan

Dishut Tak Respon, Warga Wera Kecewa

Monday, December 27, 2010 | Monday, December 27, 2010 WIB | 0 Views Last Updated 2010-12-27T12:24:28Z
Wera, Garda Asakota.-
Warga masyarakat di Desa Bala dan Nunggi mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Pemerintah Kabupaten Bima dalam hal ini pihak Dinas Kehutanan (Dishut) karena tidak mengindahkan keluhan masyarakat terkait dengan dugaan aksi perladangan liar yang terjadi di So Isa Dusun Tongga Desa Bala Kecamatan Wera Kabupaten Bima
Menurut pantauan langsung wartawan, Sabtu (25/12) kondisi riil kawasan tersebut benar-benar gundul akibat perladangan liar, padahal kawasan itu merupakan hutan tutupan negara. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya pal batas antara kawasan hutan tutupan daerah dan tutupan negara termasuk juga ada pal batas kawasan hutan rakyat, sedangkan lahan yang digarap untuk sekarang ini masuk kawasan tutupan negara karena sudah melewati pal batas atau tanda istilah jaman dulu batu besar (Wadu udu, red).
Berdasarkan hasil pengakuan sejumlah warga masyarakat yang ada disekitar lahan tersebut, sejak dulu kala kawasan itu tidak pernah digarap dan baru kali ini kawasan tersebut digarap hingga menyebabkan kondisi kawasan saat ini gundul dan gersang lantaran semua pohon sudah ditebang.
Bahkan hampir seluruh pengakuan warga Nunggi yang berada dilokasi So Isa tersebut membenarkan bahwa lokasi tersebut kawasan hutan tutupan negara sebagaimana pengakuan salah seorang warga setempat.
“Makanya, kami merasa kecewa terhadap kinerja pihak Dinas Kehutanan yang tidak mau memperhatikan laporan masyarakat akan terjadinya perladangan liar yang ada di dusun Tongga Desa Bala. Selama ini, lahan tersebut tidak pernah digarap karena kita tahu bersama bahwa itu merupakan kawasan tutupan negara, makanya siapapun yang melakukan pengarapan, akan berhadapan dengan hukum.
Tapi kenyataan yang terjadi justru dibiarkan terjadi sehingga untuk sekarang ini sudah puluhan hektar lahan kawasan tutupan negara tersebut sudah gundul,” ungkap salah seorang warga Nunggi, berinisial, Ansh.
Pihaknya merasa khawatir akan terjadinya banjir apalagi lahan itu merupakan sumber mata air bagi masyarakat Bala dan Nunggi. Dan yang paling penting sekarang ini, kata dia, untuk membuktikan kawasan itu tutupan negara dan tidaknya, pihaknya meminta pihak Dinas Kehutanan untuk turun lapangan. (GA. 122*)
×
Berita Terbaru Update