Bima, Garda Asakota.-
Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bima selama selama periode tahun 2010 sudah mencapai 70,86 persen dari target sebesar Rp9,7 Milyar. Sementara realisasi PAD per 20 Desember 2010 mencapai Rp6.9 Milyar.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan (Dispen) Kota Bima , terungkap masih banyaknya Badan, Dinas dan Kantor di lingkup Pemkot Bima yangbelum bisa mencapai PAD secara maksimal. Hanya sebagian saja SKPD yang mencapai lebih dari target seperti halnya Dinas Tata Kota dan Perumahan (182,71%) dan Sekretariat Daerah (101,45%), sementara Dinas Pertanian dan Peternakan yang merupakan salah satu Dinas di setiap tahunnya melebihi target PAD, pada tahun 2010 justru alami penurunan. Dinas ini hanya mampu mencapai 62,70% dari target sebesar Rp180 juta.
Begitupun dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang merupakan salah satu sumber PAD terbesar di seluruh SKPD yang ada dilingkup Kota Bima hanya mampu menggenjot 19,69% dari target Rp1,1 Milyar, menyusul Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bima dari target pendapatan Rp.184 juta tetapi hanya mampu memberikan kontribusi kepada daerah dalam hal PAD sebesar 35,92%.
Padahal kita tahu bersama bahwa kantor Capil merupakan salah satu kantor yang memiliki peluang terbesar dalam hal pencapaian PAD karena memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Begitupun dengan Dinas Kehutanan Kota Bima, dari target pengajuan terhadap sumber pendapatan PAD untuk Dinas Kehutanan sebesar RP.162juta akan tetapi hanya mampu menyetor 15,71%.
Dan yang paling mengerikan lagi adalah Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora), dimana target PAD untuk tahun 2010 sebesar Rp.540 juta, akan tetapi baru realisasi hanya sebesar Rp17 juta atau 5,00%.
Sedangkan untuk Dinas Pendapatan itu sendiri dari target PAD sebesar Rp.3,8 Milyar tetapi mampu merealisasikan sebesar RP.3,6 Milyar atau 95,51%, begitupun dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bima dari target sebesar Rp.75 juta tetapi mampu merealisasikan sebesar Rp.71 juta atau 94,02%
Kepala Dinas Pendapatan Kota Bima, Drs. Alwi melalui Kabid. Pendapatan Kota Bima, Firman, SE, menjelaskan bahwa untuk sekarang ini, tingkat pencapaian PAD per 20 Desember 2010 dari seluruh SKPD yang ada di lingkup Kota Bima sudah mencapai Rp6,9 Milyar atau 70,69% dari target Rp.9,7 Milyar.
Kemungkinan besar, kata dia, dari jumlah perolehan PAD tersebut akan bertambah karena masih ada beberapa item yang kegiatan yang kini sedang berjalan termasuk penghasilan galian C dari rekanan yang mengerjakan pekerjaan, katanya pada Garda Asakota, Kamis (30/12)
Sedangkan yang berkaitan dengan masalah pencapaian PAD untuk Dikpora Kota Bima, diakuinya memang sedikit ada kendala teknis, karena dana DAK untuk bidang pendidikan tidak dilaksanakan, lantaran terlambatnya turun juknis terhadap penggunaan dana DAK tersebut.
“Akhirnya untuk penerimaan potongan dari jasa pihak ke tiga tidak ada. Makanya untuk Dikpora sendiri sangat minim terhadap realisasi PADnya,” aku Firman yang juga mantan Staf APP Setda Kota Bima ini.
Namun demikian, dari jumlah realisasi PAD untuk sekarang ini, pihaknya sangat optimis akan bertambah bahkan bisa mencapai 90 persen nantinya. “Karena sekarang ini masih banyak pos-pos sebagai tempat pemasukan PAD yang sedang berjalan,” tandasnya. (GA. 122*)
Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bima selama selama periode tahun 2010 sudah mencapai 70,86 persen dari target sebesar Rp9,7 Milyar. Sementara realisasi PAD per 20 Desember 2010 mencapai Rp6.9 Milyar.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pendapatan (Dispen) Kota Bima , terungkap masih banyaknya Badan, Dinas dan Kantor di lingkup Pemkot Bima yangbelum bisa mencapai PAD secara maksimal. Hanya sebagian saja SKPD yang mencapai lebih dari target seperti halnya Dinas Tata Kota dan Perumahan (182,71%) dan Sekretariat Daerah (101,45%), sementara Dinas Pertanian dan Peternakan yang merupakan salah satu Dinas di setiap tahunnya melebihi target PAD, pada tahun 2010 justru alami penurunan. Dinas ini hanya mampu mencapai 62,70% dari target sebesar Rp180 juta.
Begitupun dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang merupakan salah satu sumber PAD terbesar di seluruh SKPD yang ada dilingkup Kota Bima hanya mampu menggenjot 19,69% dari target Rp1,1 Milyar, menyusul Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bima dari target pendapatan Rp.184 juta tetapi hanya mampu memberikan kontribusi kepada daerah dalam hal PAD sebesar 35,92%.
Padahal kita tahu bersama bahwa kantor Capil merupakan salah satu kantor yang memiliki peluang terbesar dalam hal pencapaian PAD karena memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Begitupun dengan Dinas Kehutanan Kota Bima, dari target pengajuan terhadap sumber pendapatan PAD untuk Dinas Kehutanan sebesar RP.162juta akan tetapi hanya mampu menyetor 15,71%.
Dan yang paling mengerikan lagi adalah Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora), dimana target PAD untuk tahun 2010 sebesar Rp.540 juta, akan tetapi baru realisasi hanya sebesar Rp17 juta atau 5,00%.
Sedangkan untuk Dinas Pendapatan itu sendiri dari target PAD sebesar Rp.3,8 Milyar tetapi mampu merealisasikan sebesar RP.3,6 Milyar atau 95,51%, begitupun dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bima dari target sebesar Rp.75 juta tetapi mampu merealisasikan sebesar Rp.71 juta atau 94,02%
Kepala Dinas Pendapatan Kota Bima, Drs. Alwi melalui Kabid. Pendapatan Kota Bima, Firman, SE, menjelaskan bahwa untuk sekarang ini, tingkat pencapaian PAD per 20 Desember 2010 dari seluruh SKPD yang ada di lingkup Kota Bima sudah mencapai Rp6,9 Milyar atau 70,69% dari target Rp.9,7 Milyar.
Kemungkinan besar, kata dia, dari jumlah perolehan PAD tersebut akan bertambah karena masih ada beberapa item yang kegiatan yang kini sedang berjalan termasuk penghasilan galian C dari rekanan yang mengerjakan pekerjaan, katanya pada Garda Asakota, Kamis (30/12)
Sedangkan yang berkaitan dengan masalah pencapaian PAD untuk Dikpora Kota Bima, diakuinya memang sedikit ada kendala teknis, karena dana DAK untuk bidang pendidikan tidak dilaksanakan, lantaran terlambatnya turun juknis terhadap penggunaan dana DAK tersebut.
“Akhirnya untuk penerimaan potongan dari jasa pihak ke tiga tidak ada. Makanya untuk Dikpora sendiri sangat minim terhadap realisasi PADnya,” aku Firman yang juga mantan Staf APP Setda Kota Bima ini.
Namun demikian, dari jumlah realisasi PAD untuk sekarang ini, pihaknya sangat optimis akan bertambah bahkan bisa mencapai 90 persen nantinya. “Karena sekarang ini masih banyak pos-pos sebagai tempat pemasukan PAD yang sedang berjalan,” tandasnya. (GA. 122*)
