Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kawasan Indonesia timur.
Mataram,
Garda Asakota.-
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti
Rohmi Djalillah mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kawasan
Indonesia timur. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB menyampaikan
kabar baik, bahwa NTB mengalami peningkatan pasien sembuh.
"Kami menyampaikan bahwa
hingga hari ini di NTB kondisinya terkontrol dengan baik, tingkat kesembuhan di
NTB semakin baik, saat ini kesembuhan sudah mencapai 55,9 %," ungkap Wakil
Gubernur kepada Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak
Asasi Manusia Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jaleswari
Pramodhawardani yang mewakili Kepala Staf Kepresidenan, Jumat, 15 Mei 2020.
Ia menginformasikan bahwa total
kasus positif Covid-19 di NTB saat ini mencapai 356 kasus. Indeks fatalitas
(kematian) di NTB mencapai 1,97%. Sementara, jumlah pasien sembuh dari Covid-19
di NTB mencapai 200 orang per 358 kasus. Sehingga, indeks kesembuhan NTB dari
Covid-19 adalah 55,9 %. Hingga 14 Mei 2020, Provinsi NTB berada di daftar kedua
terbaik setelah Provinsi Bali dalam hal indeks fatalitas dan indeks kesembuhan
dari Covid-19.
Dalam rapat yang dipimpin oleh
Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia
Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jaleswari Pramodhawardani
itu, Wakil Gubernur juga memaparkan langkah-langkah pemerintah provinsi NTB
dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini.
Langkah-langkah yang dipersiapkan
antara lain menyediakan beberapa tempat untuk menampung pasien dan tempat
pemeriksaan berupa laboratorium yang ada ti tiga tempat yakni, Rumah
Sakit Umum Provinsi, Rumah Sakit Unram dan STP Sumbawa.
Laboratorium yang telah
disediakan tersebut mampu melakukan pemeriksaan hingga 264 pemeriksaan per hari
sehingga keluar angka yang jelas terkait jumlah kasus Covid-19 ini. Selain itu,
pemerintah provinsi juga menyediakan 20 tempat karantina dan isolasi yang
tersebar di beberapa wilayah di NTB ini.
Baru-baru ini, pemerintah juga
telah mengubah asrama haji menjadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien
yang terpapar wabah Covid-19 ini.
"Kami menyiapkan RS darurat,
yang disiapkan untuk pasien-pasien yang tidak memiliki gejala, karekteristik di
NTB itu 70% laki-laki, ini yang menjadi PR kami adalah pasien yang tidak
memiliki gejala, membutuhkan kehati-hatian yang tinggi," terangnya.
Ia juga menyampaikan, kerjasama
pemerintah dengan kabupaten/kota sangat baik begitu juga dengan jajaran Polda
NTB dan Korem 162/WB sehingga kesembuhan pasien dapat meningkat dengan tajam.
Kerja sama tersebut melibatkan
jajaran Polmas dan Babinsa yang dengan sigap memberikan informasi lapangan
terkait Covid-19 ini.
Untuk memaksimalkan pekerjaan
pemerintah provinsi dalam menanggulangi wabah ini, Wakil Gubernur yang biasa
disapa Ummi Rohmi ini meminta bantuan dari pemerintah pusat terkait kekurangan
peralatan dan perlengkapan kesehatan di NTB ini.
"Berbicara dukungan dari
pemerintah pusat, kami membutuhkan beberapa perlengkapan, diantaranya reagen,
rapid-tes dan APD untuk tenaga kesehatan kami," tuturnya.
Selain dari segi kesehatan, Ummi
Rohmi juga menyampaikan usaha pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat
NTB, dengan melakukan pemberdayaan UMKM-UMKM. Oleh karena itu, bantuan JPS
Gemilang diisi dengan produk-produk buatan UMKM-UMKM yang ada di NTB.
"JPS Gemilang kita adakan
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidup minimal masyarakat agar dapat bertahan
untuk tetap hidup, Disamping itu mampu memberdayakan ekonomi lokal karena
produk dalam JPS yang akan diberikan kepada masyarakat tersebut merupakan
produk lokal dan hasil produksi IKM dan UKM di NTB," sambungnya.
Di akhir penyampaiannya, Wakil
Gubernur ini meminta masyarakat terus disiplin dalam mengikuti protokol
kesehatan saat ini, agar penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
"Kami juga terus
mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak, menerapkan pola hidup sehat,
dan senantiasa menggunakan masker," pintanya. (red*)