-->

Notification

×

Iklan

ODP yang Meninggal di Lombok Barat Belum Dipastikan Covid19

Monday, March 30, 2020 | Monday, March 30, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-29T22:55:04Z
Kalak BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Halik, S.Sos, MH.

Mataram, Garda Asakota.-

Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belum bisa memastikan adanya ODP inisial SH (45 tahun) warga Dusun Samak Miring Desa Montong Are Kediri Lobar, apakah meninggal dunia karena Covied19 atau bukan?. "Masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kalak BPBD NTB, H. Ahsanul Halik, S.Sos, MH, dalam siaran persnya, Minggu (29/3).

Menurut Informasi adanya ODP inisial SH ini punya riwayat telah melakukan perjalanan pada tanggal 16 Maret 2020 berangkat dari Lombok ke Mojokerto, dan selanjutnya pada tanggal 23 Maret 2020 almarhum dari Mojokerto menggunakan truk pengangkut barang bersama 2 orang temannya (nama temannya sudah terkonfirmasi dan tercatat di Dikes Lobar).

Kemudian, pada tanggal 24 Maret 2020 almarhum datang melaporkan diri dan diperiksa di Puskesmas Pembantu Montong Are, dengan keluhan batuk, pilek dan pusing, tapi tidak dalam kondisi demam dan tensi juga normal 120/80 dengan suhu tubuh 36⁰ C. "Almarhum pada saat itud iberikan obat sesuai dengan keluahannya dan pulang," katanya.

Melihat riwayat alamarhum yang pernah melakukan perjalanan ke daerah Mojokerto Jawa Timur sebagai Daerah yang juga terpapar Covied- 19, maka pihak puskesmas pembantu Montong Are kemudian menetapkan status almarhum sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan status tersebut juga sudah diinformasikan kepada kadus, kades, babinsa.

Selanjutnya pada tanggal 25 Maret 2020 kondisi almarhum karena baikan dan tidak memiliki keluhan, dalam kondisi sebagai ODP keluar pada malam harinya bermain bulutangkis.

Dan pada tanggal 27 Maret 2020 almarhum kembali datang ke Puskesmas Pembantu Montong Are dan melaporkan diri ke petugas pustu hanya mengalami gangguan batuk, dan oleh petugas Pakesmas Pembantu dilakukan pemeriksaan, kondisi almarhum normal dan benar hanya mengalami gangguan batuk, dan sampai tanggal 28 Maret 2020 tidak ada informasi keluhan kepada petugas.

Namun pada tanggal 29 Maret 2020 pada pukul 05.00 Wita subuh sesuai informasi keluarganya bahwa almarhum mengalami sesak nafas namun oleh keluarga tidak langsung dibawa untuk melakukan pemeriksaan dan baru sore harinya pukul 18.00 Wita keluarga membawa ke
Puskesmas, dan tiba di Puskesmas pada pukul 18.20 Wita dalam kondisi sudah meninggal, atau tepatnya sudah meninggal dalam perjalanan dari rumah ke Puskesmas Kediri. "Dan perlakuan terhadap jenazah almarhum disesuaikan dengan SOP oleh tenaga medis yang menangani," pungkasnya. (GA. Im*)
×
Berita Terbaru Update