-->

Notification

×

Iklan

Dampak Isu Coronavirus, Stok Masker di Sejumlah Apotek Kota Bima Kosong

Friday, March 6, 2020 | Friday, March 06, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-06T01:05:51Z


Kota Bima, Garda Asakota.-

Akibat pengaruh isu Coronavirus yang menyebar di berbagai belahan dunia tak terkecuali Bima, harga masker di pasaran yang biasanya terjangkau kini disinyalir sudah melonjak tinggi. Bahkan anehnya stok masker di pasaran Bima, khususnya di sejumlah Apotek hampir tidak ada alias kosong.

Hal itu diketahui setelah pihak Dinas Kesehatan Kota Bima melakukan Sidak di sejumlah Apotek yang ada di Kota Bima.
Dikutip dari pengakuan petugas Dinas Kesehatan Kota Bima saat mendatangi sejumlah pemilik Apotek di Kota Bima seperti Apotek Surabaya Farma, Bima Apotek Farma, Tanjung Apotek, juga beberapa Apotek lainnya, mengaku semuanya kosong. Bahkan menurut pengakuan pemilik Apotek stok masker sudah tak lama masuk.

Mereka mengaku masker kosong, habis terjual semuanya. Bahkan ada salah satu Apoteker yakni apoteker Surabaya Farma sudah hampir dua bulan terakhir sudah tak memiliki stok masker atau kemungkinan sudah tak ada lagi stok masuk dari distributornya?.

Salah satu pemilik Apotek, H. Zamil saat didatangi petugas Dikes, mengaku sudah dua bulan lebih masker kosong di Apoteknya, Surabaya Farma, karena sudah terjual semua. "Sudah dua bulan masker kosong di Apoteker kami. Bahkan masker kosong sebelum viralnya isu corona," aku H Zamil saat dikonfirmasi Garda Asakota, Kamis (5/3).

Ditanya berapa harga satu lembar masker, Zamil mengaku satu lembar harganya Rp1000, sementara untuk satu kotak sebesar Rp350.000. Ia memastikan pihaknya sebelumnya tidak menjual masker di luar harga sebagaimana mestinya. "Apalagi stok masker itu habis sebelum isu coronavirus di Bima," tegasnya.

Dia juga menyampaikan bahwa stok masker hingga hari ini satupun tak ada sisa. Jika saja ada stiknya, kata dia, pastinya akan tetap dijualnya dengan harga yang sama sebagaimana harganya. "Meski adanya isu tersebut kami tidak akan menjualnya dengan harga yang tinggi," akunya.

Hal senada juga dikatakan pemilk Apotik Tanjung yang mengaku sudah lama tidak menjual masker. Menurutnya, selain langka harganyapum juga mulai mahal.

"Dan ini bukan karena adanya isu coronavirus tersebut, namun beberapa bulan ini maskernya memang cukup langka. Kasian sekali masyarakat yang membutuhkan masker, bahkan ada beberapa warga yang terus menanyakannya, tapi kami memang sudah lama tidak menjual masker. Apakah masker ini memang tidak ada dari distributornya atau bagaimana kami tidak tahu," cetusnya. (GA. 355*)
×
Berita Terbaru Update