-->

Notification

×

Iklan

Korban Gigitan Anjing Liar di Kobi Kian Meningkat, Tahun Ini Tercatat 47 Kasus

Thursday, February 6, 2020 | Thursday, February 06, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-07T01:03:43Z









Kota Bima, Garda Asakota.-






Korban gigitan anjing liar yang diduga terjangkit rabies di Kota Bima kian hari kian meningkat saja seperti yang baru-baru ini terjadi di wilayah Sarata Kecamatan Rasanae Barat.


Di wilayah ini anjing liar kembali memakan dua orang korban dan satu korban lainnya di Amahami. Dengan tambahan tiga korban baru ini, maka jumlah korban gigitan anjing di duga Rabies Kota Bima sejak Januari dan Februari telah mencapai angka 47 kasus.


"Tapi syukurnya, dari semua korban telah tertangani dengan baik," ungkap Sekertaris Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Ahmad, S. Sos, pada Garda Asakota Kamis (6/2).

Kata Ahmad, dalam menangani korban yang mengalami gigitan anjing liar ini langkah awal yang harus di lakukan adalah dengan mencuci area gigitan hingga bersih dengan air mengalir selama 10 hingga 15 menit.

Kemudian baru dibawa ke Faskel tedekat untuk mendapatkan penanganan medis, karena ada perbedaan vaksin yang akan diberikan kepada korban gigitan tergantung sungguh area dan kondisi gigitannya.

Untuk korban yang mengalami gigitan di atas area jantung itu akan mendapatkan 2 Vaksin anti rabies yaitu Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) untuk mencegah virus rabies sampai ke otak. 



Sementara untuk korban gigitan di bawah area jantung dan bekas gigitan juga tidak parah hanya diberikan VAR saja. "Tetapi kalau area gigitan kondisinya benar-benar parah, Vaksin ini akan di berikan meskipun berada di area bawah jantung," terangnya.


Diakuinya, permasalahan yang dihadapi pihaknya sekarang di mana Serum Anti Rabies yang ada saat ini terbatas stoknya karena keterbatasan pengiriman dari Pusat. "Khusus stok SAR kita terbatas kalau untuk VAR kita sudah cukup," akunya.



Terpisah Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kota Bima, Drh. Juwaihar, membenarkan kasus gigitan anjing yang di duga rabies di awal tahun 2020 ini meningkat tajam di banding tahun 2019 dimana sepanjang tahun ada 120 kasus sementara di awal tahun  ini saja sudah sebanyak 47 kasus terjadi. "Karenanya langkah eliminasipun rutin kami lakukan," ungkapnya.


Dari proses eliminasi tersebut di ketahui sebanyak 11 anjing di vonis positif rabies dan dijadwalkan pada awal bulan ini juga pihaknya akan mulai melaksanakan proses eliminasi tersebut di 12 kelurahan yang pernah mengalami kasus gigitan anjing liar (gila). 

"Kami mohon di bantu karena tidak mungkin kami bisa lalukan ini sendiri tanpa keterlibatan aktif semua pihak," harapnya. (GA. 003*)


×
Berita Terbaru Update