-->

Notification

×

Iklan

Bantah Ada Pemulangan Pasien, Direktur RSUD Kobi: Tidak Ada Pilah-Pilih Penanganan

Thursday, February 27, 2020 | Thursday, February 27, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-02-27T02:00:57Z


Kota Bima, Garda Asakota.-

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima menyikapi serius beredarnya informasi adanya pihak RSUD Kobi yang disinyalir meminta pulang pasien yang sakit akut lantaran khawatir terhadap biaya pengobatannya karena tidak mengantongi Kartu BPJS.

Direktur RSUD Kota Bima, dr. H. Natsir membantah adanya informasi tersebut. Ia menyebut tidak ada petugas yang menangani pasien atas nama Sarmela, yang menyarankan pemulangan.

Kepada Garda Asakota, dr. H. Natsir didampingi Sekertaris Dikes dan Tim Dokter RSUD Kota Bima di ruangannya Kamis pagi (27/2) menegaskan bahwa dalam pelayanannya RSUD Kota Bima menanamkan prinsip tidak pernah menyusahkan untuk memberikan pelayanan serta memudahkan pelayanan kepada seluruh warga masyarakat Kota Bima. "Tidak ada pilah pilih dalam melakukan penanganan medis, semua diperlakukan sama baik untuk yang punya kartu BPJS ataupun tidak," tegasnya.

Kemudian lanjutnya, berdasarkan informasi dari tim dokter dan pihak RS yang menangani pasien ini sesuai hasil obsevasinya dinyatakan sembuh dan di perbolehkan pulang. "Jadi tidak benar kalau pihak RS menyuruh pulang karena tidak memiliki BPJS," bantah dr H Natsir.

Lalu mengenai biaya yang sampai sebesar Rp700 ribu seperti pengakuan pasien, pihaknya juga merasa bingung karena data yang ada dipihaknya tidak sampai sebesar itu. "Data itu kan bisa si cek di loket angkanya tidak sampai sebanyak itu," sergahnya.

Saat yang sama Sekertaris Dikes Kota Bima, Ahmad, S. Sos, menambahkan bahwa sesuai dengan hasillab nya kondisi pasien memang sudah bisa di lakukan rawat jalan di rumah karena sudah dinyatakan normal.

Kemungkinan dalam proses rawat jalan itulah,  kata dia, pasien tidak memperhatikan pola hidupnya hingga kondisinya balik drop. "Ya kalaupun kondisinya sekarang ada indikasi rawat inap, maka sekarang pun pihak RSUD Kota Bima akan langsung menjemput pasien ini," tegasnya.

Pantauan langsung wartawan, saat mengunjungi pasien di lingkungan Jatiwangi Sekdis Dikes Kota Bima bersama kru dari Tim medis Puskesmas Jatibaru langsung menjemput pasien dengan ambulance untuk kembali menjalani perawatan inap di RSUD Kota Bima.

Seperti diberitakan Garda Asakota sebelumnya, sorang warga miskin asal Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima tepatnya warga lingkungan Rt. 03/01, Sarmela (19 tahun) terpaksa harus keluar dari layanan rawat RSUD Kota Bima meski kondisinya masih sangat membutuhkan perawatan medis, lantaran tidak memiliki Kartu BPJS Kesehatan.

Kepada media ini sambil berurai air mata dengan kondisi badan yang lemas, Sarmela mengisahkan cerita pilu yang dialaminya itu. Hari Minggu siang sekitar pukul 12.30 wita ia dibawa ke RSUD Kota Bima oleh suami dan keluarganya untuk mendapatkan perawatan medis karena merasakan berbagai macam keluhan yang teramat sakit mulai dari sakit kepala hebat, pandangan kabur, berkunang-kunang, hingga badan lemas.

Selang beberapa jam ia di rawat sekitar pukul 18.30 Wita pasien ini mengaku malah dianjurkan untuk pulang oleh pihak RSUD karena tak memiliki Kartu BPJS Kesehatan. Jika terus dirawat, dikhawatirkan dirinya tak akan sanggup membayar biaya Rumah Sakit (RS).

"Memikirkan hal itu akhirnya mau tidak mau sayapun terpaksa keluar meski kondisi saya masih sangat lemah dengan membayar biaya obat saja sebesar Rp350 ribu dan biaya lain yang total semuanya sekitar Rp700 ribu, entah biaya apa saja saya tidak tahu," ungkapnya Rabu sore (26/2).

Di singgung apakah ia memang tidak memiliki Kartu BPJS? Sarmela pun membenarkannya. "Iya benar pak, sekarang sedang di urus oleh Pak Rt," sahutnya lemas. Sarmela mengaku pasca keluar dari RSUD Kobi dirinya hanya bisa berbaring tanpa infus meski ada obat-obatan yang ia tebus dari RSUD. "Hanya bisa baring dan minum obat yang tebus kemarin," akunya. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update