-->

Notification

×

Iklan

SiLPA Kobi Diakui Alami Penurunan, Tahun Ini Hanya Rp98,8 Milyar Bukan Rp130 Milyar

Friday, January 24, 2020 | Friday, January 24, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-01-24T05:54:52Z
Drs. H. Fakhrunraji, M.AP


Kota Bima, Garda Asakota.-

Kepala Bappeda dan Litbang Kota Bima, Drs. H Fakhrunraji, M.AP, mengungkapan bahwa Pemerintah Kota Bima dibawah Kepemimpinan Walikota, HM. Lutfi, SE-Wakil Walikota, Feri Sofiyan, SH, sebenarnya hanya memiliki SiLPA sebesar Rp98,8 miliar.

Hal ini ditegaskannya untuk meluruskan tudingan yang menyebutkan bahwa SiLPA Kota Bima senilai Rp130 miliar lebih. "Salah kalau ada yang menyebutkan angka SiLPA-nya sebesar itu (Rp130 M, red), saya luruskan bahwa angka SiLPA sebenarnya adalah Rp98,8 Milyar," tegas H. Fahru kepada wartawan, Kamis (23/1).

Menurutnya, bahwa SiLPA Kota Bima memiliki riwayat. SiLPA ini diakuinya dari tahun ke tahun mengalami penurunan. SiLPA pada tahun 2017 yang tercatat dalam APBD tahun 2018 senilai Rp200 miliar lebih. Dana sebanyak itu, kata dia, termasuk didalamnya dana rehab rekon (RR) yang muncul di Desember 2017 senilai Rp166 miliar.

Setelah kepemimpinan Lutfi-Feri sambung dia, dana itu dapat dimanfaatkan sehingga SiLPA tahun 2018 yang tercatat dalam APBD tahun 2019 menjadi 115 miliar lebih. Perlu diketahui, dari Rp 115 milyar lebih itu, dana hibah RR senilai Rp 105 miliar.

“Malah saat ini, sudah ada progres yang luar biasa yang dilakukan oleh Lutfi-Feri untuk pemanfaat dana SiLPA,” tuturnya.

Kemudian kata dia, dari SiLPA Rp 115 miliar lebih di tahun 2019 turun menadi Rp 98,8 miliar yang kini sudah tercatat dalam APBD tahun 2020. Di tahun 2018 untuk dana RR yang tersisa Rp 105 miliar, kini tersisa menjadi Rp 62 miliar lebih.

Fakhruraji pun mengaku SiLPA Rp 98,8 miliar itu sifatnya masih indikatif, karena keuangan tahun anggaran 2019 belum diaudit oleh BPK. "Untuk finalnya menunggu hasil pemeriksaan BPK," terangnya.

Jika dilihat dari kinerja, Fakhruraji mengungkap bahwa pemerintah Lutfi-Feri tidak tidur. Buktinya ada penurunan SiLPA dari tahun ke tahun. Walau pun di tahun 2019 diakuinya ada beberapa program yang tak terlaksana karena terkendala proses adminisrasi seperti pembangunan masjid raya Al-Muwahiddin dan dana penguatan ekonomi masyarakat. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update