-->

Notification

×

Iklan

Bukan Hanya Konsumen, Pencabutan Mitan Bersubsidi Juga Berdampak pada Pangkalan dan Agen

Monday, November 25, 2019 | Monday, November 25, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-11-25T10:32:10Z
Agen BBM Mitan bersubsidi, PT. Bimatama Migas Bersinar, Agus Riswanto.



Kota Bima, Garda Asakota.-

Kebijakan Pemerintah dengan program Konversi Minyak Tanah bersubsidi ke Gas Elpiji 3 kg bersubsidi rupanya telah menimbulkan berbagai dampak yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga berdampak pada Pangkalan dan Agen Minyak Tanah itu sendiri sebagai penyalur.

Seperti yang dirasakan oleh Agen BBM Mitan bersubsidi, PT. Bimatama Migas Bersinar, Agus Riswanto. Kepada wartawan Senin pagi, (25/11) Agus mengaku sebelum kebijakan konversi ini terjadi biasanya per harinya, pihaknya bisa menyalurkan 4 tanki BBM Mitan ke pangkalan.

Tetapi sekarang, kata dia, hanya 1 tanki saja per harinya per pangkalan sesuai urutan penyaluran. "Dan kondisi ini akan terjadi hingga akhir November 2019, setelah itu Mitan bersubsidi akan di tarik semua," ungkapnya kepada Garda Asakota, Senin (25/11).

Seandainyapun ia di suruh memilih antara Mitan dan Gas Elpiji 3 kg maka sudah pasti pilihannya jatuh pada Mitan karena di lihat dari minat konsumen hari ini diakuinya masih cenderung mengidolakan penggunaan Mitan sebagai kebutuhan dapurnya ketimbang Gas Elpiji.

Kondisi ini kata Agus tentu saja sangat berpengaruh terhadap pendapatannya. "Tetapi mau gimana lagi mas, kita hancur hancuran mas, mau nggak mau suka tidak suka harus kita jalani dan itu sudah menjadi konsekuensinya,' cetusnya.


Dampak lain dari kondisi ini adalah tentang minat pangkalan Mitan yang menurun. Kondisi ini terlihat dari data yang tercatat di agen pihaknya bahwa dari jumlah pangkalan Mitan terdaftar yang tersebar di Kota Bima sejumlah 300 pangkalan Mitan, hanya sekitar 200 pangkalan yang mau menjadi pangkalan Gas Elpiji 3 kg bersubsidi.

Sedangkan 100 pangkalan lainnya masih mikir-mikir. "Sebagian ada yang mau, sebagiannya lagi ada yang masih pikir pikir dengan beragam alasan. Ada yang masih takut dengan Elpiji, dan ada pula yang bilang karena kekurangan modal. Menyikapi kondisi seperti ini kami dari agen tidak pernah memaksa," terangnya.

Ia menambahkan bahwa, untuk saat ini jumlah Elpiji yang telah disalurkan pihaknya ke pangkalan jumlahnya ratusan. "Kalau rata-rata per pangkalan itu 30 unit maka segitu sudah jumlahnya, semoga kedepannya masyarakat secara keseluruhan dapat menggunakan Elpiji ini sebagai kebutuhan hidup sehari hari," harapnya. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update