-->

Notification

×

Iklan

Tolak Bergabung Dengan PDI P, Partai Berkarya Lebih Memilih PKS

Wednesday, September 4, 2019 | Wednesday, September 04, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-04T07:33:37Z
Suasana pelantikan anggota DPRD NTB Periode 2019-2024 pada 02 September 2019 lalu. (Sumber Foto Humas)

Mataram, Garda Asakota.-

Partai Berkarya Provinsi NTB dengan potensi dua kursi di DPRD NTB, ternyata telah menarik diri dari gabungan koalisi Fraksi Bintang Perjuangan Karya Rakyat (F-BPKR) yang terdiri dari Partai PDI Perjuangan, Partai Bulan Bintang dan Hanura dan lebih memilih untuk bergabung dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS).

Kepada wartawan media ini, Ketua Partai Berkarya Provinsi NTB, H Darmawan, menegaskan sikap Partai Berkarya adalah tidak ingin bergabung dengan Partai PDI Perjuangan. 

"Jadi kita lebih baik mendukung Gubernur, dengan bergabung bersama dengan Partai PKS," tegasnya kepada wartawan media ini, Rabu 04 September 2019, saat menghubungi wartawan media ini via ponsel.

Konsepsi awalnya, kata pria yang pernah Jadi Ketua Nasdem NTB ini, tiga partai seperti Berkarya, PBB dan Hanura telah jauh-jauh hari bersepakat untuk membentuk Fraksi Gabungan. 

"Karena memang dengan statistik lima suara gabungan itu kami bisa membentuk Fraksi gabungan. Namun karena PBB digeret kesana dan kemudian mereka mau, yah silahkan. Kalau kami tidak mau bergabung dengan PDI P yang cenderung berseberangan dengan Pemerintah," tegasnya.

Pihaknya mengaku Partainya lebih memilih bergabung bersama PKS agar dapat berada bersama partai yang mendukung programnya pemerintahan Zul-Rohmi. 

"Jadi keengganan kami untuk tidak bergabung dengan PDI P itu tidak ada kaitannya dengan soal gagalnya Partai Berkarya meraih jabatan Sekretaris di Fraksi. Tapi lebih pada keinginan kami berada bersama dengan partai pendukung Pemerintahan Zul-Rohmi agar program pemerintah hari ini dan kedepannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang menjadi harapan masyarakat," jelas Darmawan.

Atas permintaan partainya untuk masuk bergabung bersama partai PKS, menurutnya PKS saat sekarang ini tengah melakukan pembahasan terkait dengan hal ini. 

Sementara itu, Sekretaris PDI Perjuangan NTB, H Lalu Budi Suryata, mengaku belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari Partai Berkarya sendiri terkait dengan keinginan Partai Berkarya keluar dari Koalisi bersama PDI P, PBB dan Hanura. 

Namun meski pihaknya sangat menyesalkan sikap yang diambil oleh Partai Berkarya untuk keluar dari koalisi besar bersama PDI P, PBB dan Hanura, akan tetapi pihaknya mengaku tidak bisa memaksa Partai Berkarya untuk tetap bertahan dengan mereka.

"Padahal kami sangat berharap dengan gabungan PDI P, PBB, Hanura dan Berkarya ini akan terbentuk satu fraksi yang besar, solid dan kritis. Namun demikian karena itu adalah sikap Partai Berkarya, maka kami juga tidak bisa memaksakan Berkarya untuk tetap bersama kami. Karena itu adalah sikap partai mereka sendiri," ujar Lalu Budi.

Menanggapin berkaitan adanya persepsi Partai Berkarya bahwa PDI P adalah partai yang berseberangan dengan Pemerintahan Zul-Rohmi, menurut Budi merupakan persepsi yang keliru karena saat sekarang ini phaknya baru menggagas koalisi untuk membentuk fraksi. 

Pihaknya mengaku sikap partainya tentu akan mengambil jalan berseberangan ketika program-program yang diusung oleh pemerintah itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi hajat pembangunan itu sendiri seperti visi-misi, program yang dicanangkan dalam RPJMD, dan lain sebagainya.

"Tidak ada istilah kontra disini, yang ada itu adalah bagaimana kita semua bisa bersikap kritis dalam mengawal pemerintahan agar tetap berada pada jalur yang on the track," pungkasnya. (GA. Im*)
×
Berita Terbaru Update